ACEHTREND.CO, Aceh — Presiden Republik Perancis, melalui Kepala Staf Presiden Republik Perancis, Isabelle Sima, membalas surat Helmy N Hakim. Kepada aktivis Aceh yang populer lewat Kaos Satu Juta Satu KK pada tahun 2014 ini Presiden Perancis menyatakan terima kasih yang tulus kepada Helmy atas dukungannya kepada Rakyat Perancis atas kejadian mengerikan yang menimpa Paris pada 13 November 2015.
“Presiden Republik Perancis menitipkan balasan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada Anda atas dukungan yang Anda berikan pada Rakyat Perancis atas kejadian mengerikan yang menimpa kami pada 13 November 2015,” tulis Isabelle Sima dalam suratnya bertanggal 30 November 2015.
Sebelumnya, warga Aceh kelahiran tahun 1983 ini, mengirim surat kepada Presiden Republik Perancis. Surat yang ditulis pada 14 November 2015 yang langsung ditujukan kepada Francois Hollande itu berisi ungkapan duka cita sedalam-dalamnya pada peristiwa tragedi teror Paris. Di dalam surat yang ditulis dalam bahasa Inggris itu, Helmy menyatakan bahwa Tragedi Paris adalah serangan terhadap kemanusiaan dan tidak bisa diterima untuk alasan apapun.
“Saya bersama anda dan negara Anda dalam perang melawan terorisme,” tulis Helmy di dalam suratnya.
Menurut pengakuan Helmy kepada acehtrend ia memang ikut terguncang dengan Tragedi Paris. “Terus terang, secara personal saya memang senang dengan Perancis. Bahkan saya pernah membuat puisi tentang Paris,” kata Helmy.
Ada satu yang diingat Helmy jika bicara Prancis. Apa itu? Kata Helmy, Napoleon itu penggemar Kopi. Minum kopi hampir 50 cangkir sehari. “Bahkan pernah meninggalkan topinya karena tidak sanggup bayar kopi,” tutur sosok yang sangat kritis dalam mensikapi suatu keadaan yang menurutnya bertentangan dengan akal sehat.
Menurut pria berlatar pendidikan Hubungan Internasional yang fokus di studi kawasan Timur Tengah ini menulis surat adalah bentuk paling sederhana dari diplomasi. “Sebuah komunikasi konvensional yang tak akan pernah lekang oleh zaman,” kata Helmy sambil menunjukkan balasan surat dari Bill Clinton, Desember 2007. Terakhir, kepada acehtrend Helmy membisikkan pesan satir, berikut: “lebih mudah menghubungi Presiden Prancis daripada pejabat di Aceh.”
Berikut isi lengkap balasan surat dari Presiden Republik Perancis, yang ditulis melalui Kepala Staf Presiden Republik Perancis. Surat balasan ditulis dalam Bahasa Perancis. “Setelah tiga hari akhirnya baru bisa diterjemahkan, langsung oleh ahli bahasa Perancis. Yuk, simak isi surat balasan Presiden Republik Perancis yang ditujukan kepada warga Aceh, Helmy N Hakim.
Kepala Staf Presiden Republik Perancis
Paris, 30 November 2015
Tuan,
Melalui saya, Presiden Republik Perancis menitipkan balasan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada Anda atas dukungan yang Anda berikan pada Rakyat Perancis atas kejadian mengerikan yang menimpa kami pada 13 November 2015.
Serangan nan biadab tersebut adalah satu peperangan. Pasukan Daesh menyerang Perancis, Tanah Air Kebebasan, Tanah Air Pencerahan, Tanah Air Hak Asasi Manusia. Dengan memukul Perancis, kemanusiaan seluruhnya lah yang sesungguhnya dibunuh.
Perancis terlibat dalam perang melawan terorisme yang menghancurkan dunia secara keseluruhan, komunitas bersama yang kita bentuk, komunitas Internasional, dan komunitas manusia. Negara kami terbuka bagi dunia. Ia membawa dan membela nilai-nilai kedamaian dan toleransi yang bergema kembali di setiap diri menusia. 13 November yang lalu 130 jiwa dibunuh. 130 wajah yang mewakili keragaman, kemudaan, kebudayaan, dan kebudayaan atas kesadaran.
Itulah mengapa Tuan François Hollande pada 16 November lalu menyatakan tekadnya untuk mengerahkan segala kekuatan kita dalam satu perjuangan bersama melawan musuh dunia, dalam satu kerangka bersama yang besar dan khas. Ini adalah kebersamaan yang memungkinkan kita untuk melawan, menghapuskannya, di manapun, di sana di mana negara-negara terancam, di sana di mana ia ingin berkembang, di sana di mana ia membunuh, dengan kehinaan tak terperi.
Pesan-pesan dukungan dan solidaritas, seperti yang Anda sampaikan hari ini, telah kami terima dari seluruh penjuru planet ini. Ucapan-ucapan itu membuat kami tersentuh begitu dalam, mereka membuat kami tergetar. Jati diri Perancis terlebur bersama negara-negara lain untuk membentuk hanya satu cahaya, yakni cahaya kehidupan, satu suara, yakni suara kemanusiaan.
Saya sepakat Tuan. Saya jamin akan kami pertimbangkan secara khusus.
Isabelle Sima
