• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Wali Nanggroe Aceh Punya Kewenangan Absolut Menjaga Budaya Aceh

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Rabu, 16/12/2015 - 22:16 WIB
di BUDAYA
A A
Share on FacebookShare on Twitter

ACEHTREND.CO, Aceh — Wali Nanggroe Aceh, Tengku Malik Mahmud Al-Haytar dalam Pidato Kebudayaan di acara Malam Anugerah Wali Nanggroe di ACC dayan Dawood, Unsyiah, Rabu (16/12/2015) malam mengatakan bahwa budaya merupakan identitas suatu bangsa, yang lahir karena Sikap dan Attitude manusia itu sendiri, ditambah dengan pengaruh lingkungan, serta kepercayaan dan kebiasaan yang lahir serta diamalkan secara natural dalam kehidupan sehari-hari, dan dilakukan secara kolektif, berlansung dari satu generasi kegenerasi berikutnya.

Pada acara yang dihadiri oleh para petinggi Aceh itu, Wali Nanggroe Aceh juga mengatakan bahwa selaku Wali Nanggroe Aceh, yang berdasarkan Undang–Undang, diberikan kewenangan absolut untuk menjaga dan melestarikan serta menumbuh-kembangkan budaya Aceh secara holistik dan natural.

Khusus terkait Malam Anugerah Wali Nanggroe, Wali Nanggroe Aceh sangat mengapresiasainya. “Pada malam ini kita akan mengetahui sejauh mana nilai-nilai kebudayaan Aceh masih terjaga dan terpelihara serta terlestarikan dalam masyarakat, mulai dari wilayah Aceh pesisir Timur, pantai Barat dan Selatan, hingga wilayah Aceh bagian tengah, Tenggara dan kepulauan,” kata Malik Mahmud.

Selaku Wali Nanggroe Aceh, kata Malik Mahmud, ia mengapresiasi dengan cara memberikan “Anugerah dan Penghargaan”bagi para pemangku adat ini, atas jasa dan dedikasinya selama ini dalam menjaga dan menata nilai-nilai tradisional adat dan seni budaya Aceh, sehingga nilai-nilai adat dan seni budaya tradisi Aceh ini masih tetap tumbuh lestari dalam masyarakat hingga dewasa ini, tidak tergerus dengan Arus Global dan Westernisasi.

BACAAN LAINNYA

Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

PAS Turun Tangan, Jenazah Dua Napi Nusakambangan Dipulangkan ke Aceh

08/03/2021 - 06:25 WIB
Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

Tak Ada Anggaran, Dua Jenazah Warga Aceh Tertahan di Lapas Nusakambangan

07/03/2021 - 20:18 WIB
FOTO/Disbudpar Aceh.

Gairahkan Pesona Wisata Aceh, Disbudpar Aceh Gelar Tour de Koetaradja

07/03/2021 - 11:35 WIB
Ahmad Humam Hamid, Guru Besar Unsyiah.

LMC (78): Era Islam Klasik: Wabah dan Peradaban (III)

07/03/2021 - 10:52 WIB

Wali Nanggroe juga mengatakan Aceh, selain memiliki nilai-nilai adat yang kuat, juga memiliki beragam seni budaya yang luar biasa, baik dalam bentuk tarian, alat musik, seni kerajinan, maupun seni bertutur dalam bentuk sastra lisan dan tulisan. “Di mana seni sastra ini ada yang disyairkan dalam hikayat tulisan dan yang dihafal dalam bentuk lisan, yang biasanya syair-syair lisan itu dilantunkan dalam mengiringi tarian-tarian tradisional Aceh,” jelas Wali.

Demikian pula dalam bentuk seni kerajinan Aceh yang sangat mengagumkan, terutama dari bentuk motif dan ornamen-ornamen yang dilekatkan pada benda-benda hasil kerajinan yang dibuatnya. Seperti yang kita kenal motif pucuk rebung, selur bunga, pinto Aceh dan lain sebagainya.

Dan bahkan, satu-satunya seni motif yang paling menarik dari motif kerajianan Aceh adalah motif ukiran Cawardi, yang digunakan dalam tempaan-tempaan ukiran kerajinan emas, perak atau suasa. Motif Cawardi ini jarang ada di daerah lain di Indonesia.

“Tapi sayangnya, perajin yang mampu membuat motif ukiran Cawardi ini sudah mulai langka dan sulit ditemukan di Aceh. Ini artinya, kita harus pelajari kembali dan bagaimana kita bisa melatih kembali perajin-perajin tradisional Aceh untuk kembali mampu menghasilkan produk-produk kerajinan khas Aceh dengan nilai seni yang tinggi,” tambah Wali.

Selain itu, jelas Wali, seni ukir batu seperti yang terlukis dibatu nisan para Raja-raja Aceh dan orang-orang tertentu yang dapat kita lihat dimakam-makam tua diseluruh Aceh dan juga disemenanjung Malaysia yang dikenal dengan Batu Aceh, yang saat ini batu ukiran tersebut sangat jarang kita jumpai.

“Ini semua adalah khazanah kekayaan dari seni budaya dan peradaban Aceh yang harus tetap kita jaga, kita pelihara serta kita pugar untuk kelestariannnya agar dapat terus tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Aceh,” terang Wali Nanggroe. []

Tag: #Headline
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Jenazah yang Ditemukan Terapung Masih di RSUD Aceh Singkil

Selanjutnya

Ini Dia Pemenang Anugerah Wali Nanggroe 2015

BACAAN LAINNYA

Kapal Kargo masa Pendudukan Belanda Bawa Barang dari Singkil ke negara-negara Eropa (foto repro)
Sejarah

Pelabuhan Singkil; Bandar Niaga Internasional di Pantai Barat Aceh

Kamis, 04/03/2021 - 10:06 WIB
Nasya
BUDAYA

Puisi-Puisi Nasya Febrila

Minggu, 28/02/2021 - 10:59 WIB
Alya Amira Asshifa
BUDAYA

Puisi Alya Amira Asshifa

Minggu, 28/02/2021 - 10:36 WIB
Nadia Ulfa
BUDAYA

[PUISI]: Makanan Bergizi

Minggu, 28/02/2021 - 10:26 WIB
Tasya Febrianda
BUDAYA

[PUISI]: Kasih Ibu

Minggu, 28/02/2021 - 10:20 WIB
Nafla Athifa
BUDAYA

[Puisi]: Indahnya Perbedaan

Minggu, 28/02/2021 - 10:14 WIB
Ilustrasi
BUDAYA

[CERPEN]: Kota dan Kematian Seorang Warganya

Sabtu, 27/02/2021 - 14:20 WIB
Nafla Atifa
BUDAYA

[PUISI]: Bangga akan Bangsaku

Minggu, 21/02/2021 - 09:07 WIB
Alya Amira As shifa
BUDAYA

Pelangi

Minggu, 21/02/2021 - 08:55 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya

Ini Dia Pemenang Anugerah Wali Nanggroe 2015

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

    Tak Ada Anggaran, Dua Jenazah Warga Aceh Tertahan di Lapas Nusakambangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepala BPKD Subulussalam: Defisit Ini Juga Ada Kaitan Dengan Masa Merah Sakti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekda Jelaskan Penyebab Defisit Anggaran Kota Subulussalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Panen Perdana Ayam Potong, BUMG Seumirah Raih Untung Rp100 Juta

    3325 shares
    Share 3325 Tweet 0
  • Agar Ngopi Berkah, Ini Doa dan Wiridnya Versi Ulama Sufi

    77 shares
    Share 77 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

PAS Turun Tangan, Jenazah Dua Napi Nusakambangan Dipulangkan ke Aceh

Muhajir Juli
08/03/2021

Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

Tak Ada Anggaran, Dua Jenazah Warga Aceh Tertahan di Lapas Nusakambangan

Muhajir Juli
07/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

Polisi Tangkap Lima Terduga Penggelapan BBM dari Kapal Tanker MT Garuda Asia di Lhokseumawe

Mulyadi Pasee
07/03/2021

Ilustrasi
LIFE STYLE

Penjas BBG Gelar Kejuaraan Tenis Meja Cup untuk Pelajar, Mahasiswa, dan Dosen

Redaksi aceHTrend
07/03/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.