• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Surat untuk Paman di Bladeh Seulawah!

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Senin, 28/12/2015 - 11:29 WIB
di Artikel
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Aku berkirim surat padamu Paman, sebelumnya tidak ada rencana, kalau kata asisten Pak Salam pasar pagi, “hana lam agenda”, tapi ada sambungannya, “agenda so peuget, meunye tanyo peuget ya tulehlah”, akhirnya kutulis surat ini dengan penuh keberanian. Ya zaman bapakku kepala sekolah dasar di Blang Malo tahun 1989, salah ngomong semenit maka menit selanjutnya gadeh. Ya lam peungeuh bisa gadeh.

Paman, apa yang kau cari dari gemuruh politik negeri ini, zaman dimana awal dan akhir hana meuho ujong. Bukankah menjaga kesehatan jauh lebih bermakna, ketimbang mencari adrenalin dengan kepungan berita. Siapa yang kau lawan, ibarat batu di tanjakan bukankah lebih baik melewati pinggir batu daripada berupaya memindahkannya. Hana buet bek neumita, tapi aku pernah dengar dari orang dekatmu katanya tentang tekadmu, “tanyo manok agam, masak watei suboh hana ta ku uk”, yaya Paman, tapi disebelah blah deh menimpali, “hana saboh manok agam ken tetap jadeh suboh”. Waduh hom lah Paman hek deh tanya jawab begitu.

Aku kadang gelisah melihat sejarah di negeri kecil ini, sibuk aku gembar gembor ada sejarah tenggelam di jembatan kuala panteu Blang Malo, tempat dulu marsose belanda siapin mental mengejar mujahidin Tiro, kakek buyut buyut dari tokoh yang Paman agungkan. Kadang isteriku diana bilang, “droen meunye hana buet neu lakei bak Paman, bek sibok ngen teumpat duek, sideh di karya trieng dum panteu”. duh isteriku. Tapi siapa peduli? Sebuah panteu belanda, tapi aku sedih kadang ketawa ya samacam moe-moe khem, masak Paman dan teman-teman berjuang karena sejarah bisa lupa kalau ada sejarah dahsyat di panteu itu, mungkin rekan Paman yang pegang android bisa buka gambar panteu itu disitus sejarah online belanda. Tidak usah dicari di kota itu tidak pernah dapat Paman. Ibukota lebih kejam dari ibu tiri ya, lagei lam pilem ya Paman.

Paman, aku juga sedih kala singgah di rumoh peusanggrahan keude, diatas bukit dekat Koramil, terbengkalai dan beberapa waktu terakhir mereka yang berbaju loreng mulai memagarinya, sedih Paman kalau itu aset bisa hilang. Sekali lagi selancar online lah, itu rumah jenderal kecil belanda yang masyhur. Aku yakin mana mau tau anak-anak sagoemu, yang penteng singeh peu ta pajoh meunan kata-kata mereka kalau diajak banyak mikir. Tapi kadang aku paham kata orang pintar, kita tidak pernah punya mimpi besar, sibuk dengan lumpoe cot uroe, jadi mumang meunan. Mungkin ada benarnya ini akibat kita potong senapan tanpa wasalam, akhirnya kata orang, “nyo nanggroe ibarat u langet hantrok u bumo han jeut woe le”.

BACAAN LAINNYA

Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

PAS Turun Tangan, Jenazah Dua Napi Nusakambangan Dipulangkan ke Aceh

08/03/2021 - 06:25 WIB
Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

Tak Ada Anggaran, Dua Jenazah Warga Aceh Tertahan di Lapas Nusakambangan

07/03/2021 - 20:18 WIB
FOTO/Disbudpar Aceh.

Gairahkan Pesona Wisata Aceh, Disbudpar Aceh Gelar Tour de Koetaradja

07/03/2021 - 11:35 WIB
Ahmad Humam Hamid, Guru Besar Unsyiah.

LMC (78): Era Islam Klasik: Wabah dan Peradaban (III)

07/03/2021 - 10:52 WIB

Paman, aku lelah kasih-kasih nasehat ama warga kita, makanya kutulis surat aja padamu, kadang orang kita dibilang baik-baik bukannya terima kasih, eh malahan sudah ku perkenalkan aku sarjana lengkap dua pasca sarjana, apa katanya “kamo hana perlei sarjana, karena jino kana sarjani”. Capek kan kuliah paman.

Paman, ada semacam dakwah wakil rajamu tentang orang-orang negeri kita seperti kisah ikan salmon dan hiu. Ya semacam lam pilem lah paman, katanya ikan salmon lebih banyak mati kalau diangkut dalam kolam buatan sesama salmon, tapi kalau dimasukin hiu kecil dalam kolam eh ternyata banyak salmon yang hidup. Klimaksnya cerita sederhana, diam mati, banyak bergerak hidup. Kata raja carilah hiu agar mengejar kita. Tapi waktu kucerita ama temanku Dek Die di Pulo Kawa, dia tertawa terpingkal begitu, katanya itulah yang terjadi ama kami sekarang ibarat ikan salmon yang diikat terus hiu dilepas. Memang tidak mati langsung, tapi asoe sikrek-sikrek dilheup.

Paman, kutahu dari berita kalau ada pembangunan dan perluasan mesjid baru, itu bagus karena ada semacam peningkatan spritualitas, tapi anehnya Apa Leman Blang Dalam ikut tertawa begitu saya kabari dia (terpingkal ketawa juga lagei lam pilem diateuh), katanya “jameun belanda watei phon dikuasa ateuh Kutaraja, juga dibangun mesjid pertama sekali, lheunya ka keuh meu apam meunan”. Bisa aja Apa Leman, mungkin maksudnya selain perluasan mesjid perlu juga pembangunan pasar, jembatan, sekolah, dayah dan beasiswa. Entah ya entah hom.

Paman, orang kita hebat-hebat ya, peradaban kita setingkat lebih maju ketimbang negeri sekitar kita, banyak tradisi negeri asalnya dari kita, dari khanduri apam, asan usen sampei mano rabu abeh, jak-jak u pante lah. Terus olahraga yang meu lokal wisdom meunan hanya ada dikita setahu ku Paman, geudeu-geudeu. Itu mungkin kelebihan lain orang-orang kita, pantas waktu khatib jum’at dipukul dan diturunkan suatu waktu, Cek mad Pulo Sunong berujar “nyan karena nek tanyo jameun awak meu en geudeu-geudeu”.

Paman, orang asing (maksudku orang luar yang belum pernah ke hari pekan ) dia terheran-heran ketika kubawa ke hari peukan di keude. Kutanya kenapa dikau, dijawab, “kalian benar-benar peradaban maju, makan spageti begitu familiar tiap hari”, katanya sambil menunjuk kerumunan orang padat dihadapan si ibu yang lagi membungkus pakek daun pisang. Alamak jang kata si Ani anak Toke Balah yang sempat seminggu di pasar klender Jakarta, “itu mas bro mie caluk bukan spageti”. Mirip meunan mungkin ya.

Paman, akhirnya kutulis kalimat penutup, kita yang berjaya di darat dan di laut, ditulis meunan lam buku-buku, ya katanya keturunan imum peut yang gok-gok donya. Kata bang him Peunalom itu tantangan berat ada di 2016 jelang thon 2017, kok bisa kutanya sambil terheran begitu. Karena Bang Him setahuku tidak begitu suka baca koran. Jawabnya “bak radio katalina dipeugah nyan wakil rayek kali nyo hana roh tanyo, takalen peu ditem awak tanyo”. 

Bang Him ada-ada aja, mana mungkin berani begitu, saya ingat kata Bang Banta Krueng Meuriam, “hana penteng Paman maju atau tidak, ya penteng Wakil Rayek ret deh tetap awak Klenglah, meuhan ta toep jalan watei diwoe”. Hom lah Paman. Politek kadang meujampu meunan, kata Abi Pulo Mesjid, ” tamsilan politek, lam keurepoh manok kana itek”. Bisa jadi digadang sipulan ya dipilih ka sipulen awak gok-gok donya. Meuhan sambong Abi kalau bukan orang kita Wakil Rayeuk maka nanggroe nyo sihet sihet dan sihet. Tekanan kata-kata Abi tiga kali kek Jokowi aja.

“Raja rayek Iskandar Muda manteng Waki jameun awak sino, han pateh maka jih meubaca sejarah, gata di banda peu ka teupeu, kali nyo tanyo akan sejahtera donya akhirat”, sambong Abi sambil geutinyok u binteh. Dari jauh ternyata di dinding tertulis 1 juta/ KK. Suratpun lon toep dengan wasalam. Dari aneuk kumun di Banda yang hana buet.
Hasnanda Putra

* nama-nama orang kalau ada yang kesamaan hanya kebetulan saja, tapi nama-nama tempat adalah asli sebagian nama gampong di Tangse.

Tag: #Headline
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Siang Ini, Polemik APBA dan Kesiapan Pilkada “Dipulik” di Diskusi Publik IDeAS

Selanjutnya

Juragan: Partai Aceh Siap mengusung dan mendukung penuh Asib Amin

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com
OPINI

Menjadi Guru Kreatif di Masa Pandemi

Senin, 08/03/2021 - 09:18 WIB
Peta Banda Aceh.

Sejarah Bandar Aceh Adalah ‘Mitos’

Kamis, 04/03/2021 - 03:55 WIB
aceHTrend.com
OPINI

Peran Guru PJOK dalam Membangun Karakter Peserta Didik

Rabu, 03/03/2021 - 12:13 WIB
Nanda Suriani
OPINI

Menjadi Role Model Pendidikan

Selasa, 02/03/2021 - 08:22 WIB
Ilustrasi/FOTO/umroh.com.
Artikel

Aceh Dan Umar Bin Abdil Azis

Senin, 01/03/2021 - 14:40 WIB
Ilustrasi potret kemiskinan Aceh/FOTO/Hasan Basri M.Nur/aceHTrend.
Artikel

APBA 2021 Tidak Fokus Pada Pengentasan Kemiskinan?

Jumat, 26/02/2021 - 07:32 WIB
Marthunis M.A.
OPINI

Anggaran, Kemiskinan, dan Investasi Pendidikan Aceh

Kamis, 25/02/2021 - 12:26 WIB
Ilustrasi/Foto/Istimewa.
Artikel

Carut Marut Tender Di Aceh

Rabu, 24/02/2021 - 13:10 WIB
aceHTrend.com
Artikel

Aceh & Hikayat Som Gasien, Peuleumah Hebat

Senin, 22/02/2021 - 17:41 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya

Juragan: Partai Aceh Siap mengusung dan mendukung penuh Asib Amin

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

    Tak Ada Anggaran, Dua Jenazah Warga Aceh Tertahan di Lapas Nusakambangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PAS Turun Tangan, Jenazah Dua Napi Nusakambangan Dipulangkan ke Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepala BPKD Subulussalam: Defisit Ini Juga Ada Kaitan Dengan Masa Merah Sakti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekda Jelaskan Penyebab Defisit Anggaran Kota Subulussalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Panen Perdana Ayam Potong, BUMG Seumirah Raih Untung Rp100 Juta

    3325 shares
    Share 3325 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

aceHTrend.com
OPINI

Menjadi Guru Kreatif di Masa Pandemi

Redaksi aceHTrend
08/03/2021

Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

PAS Turun Tangan, Jenazah Dua Napi Nusakambangan Dipulangkan ke Aceh

Muhajir Juli
08/03/2021

Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

Tak Ada Anggaran, Dua Jenazah Warga Aceh Tertahan di Lapas Nusakambangan

Muhajir Juli
07/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

Polisi Tangkap Lima Terduga Penggelapan BBM dari Kapal Tanker MT Garuda Asia di Lhokseumawe

Mulyadi Pasee
07/03/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.