• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Pemuda dan Kecerdasan Emosional

Khairil MiswarKhairil Miswar
Senin, 01/02/2016 - 20:17 WIB
di Artikel, OPINI, Tuanku Nan Kacau
A A
Pemuda dan Kecerdasan Emosional
Share on FacebookShare on Twitter

Gardner sebagaimana dikutip Hamzah B. Uno (2009) menyebut bahwa seseorang memiliki berbagai rupa kecerdasan, seperti kecerdasan logis matematis, kecerdasan bahasa, kecerdasan musical, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetis, kecerdasan naturalis, kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal. Selain itu, dalam dunia pendidikan juga dikenal istilah kecerdasan emosional yang dalam pandangan Salovey dan Meyer masuk dalam lingkup kecerdasan sosial (Aunurrahman, 2012). Salah satu bentuk kualitas emosional yang penting bagi keberhasilan seseorang menurut Salovey dan Meyer adalah kemampuan mengendalikan amarah.

Aunurrahman menjelaskan bahwa kekuatan emosi seringkali mengalahkan kekuatan nalar, sehingga ada suatu perbuatan yang secara nalar tidak mungkin dilakukan, tetapi karena kekuatan emosi perbuatan tersebut bisa saja dilakukan. Karena emosi merupakan suatu kekuatan yang dapat mengalahkan nalar, maka diperlukan upaya untuk mengendalikan, mengatasi dan mendisiplinkan emosi.

Dari ulasan singkat di atas, pahamlah kita bahwa kecerdasan emosional punya peran penting dalam menunjang kesuksesan seseorang, baik akademisi, politisi, birokrat, agamawan, pengusaha dan juga tokoh masyarakat. Seseorang yang mampu mengendalikan emosinya, baik rasa senang maupun rasa marah, maka dia telah cerdas secara emosional. Sebaliknya, orang-orang yang tunduk kepada emosi, maka tanpa sengaja dia telah membunuh nalarnya.

Pemuda dan Emosi
Baru-baru ini, seorang tokoh muda di Aceh yang entah sengaja atau tidak telah mengeluarkan sebuah statement yang lumayan “pedas”, tapi “sangat tidak cerdas”. Portalsatu.com meriwayatkan bahwa ketua KNPI Aceh, Jamaluddin mengatakan bahwa untuk memberantas narkoba harus dilakukan serius dengan membakar rumah bandar narkoba. Menurut Portalsatu.com, Jamaluddin mengaku sudah beberapa kali menyerukan untuk membakar rumah bandar narkoba. Hal tersebut juga disarankannya kepada aparat penegak hukum, termasuk saat pertemuan dengan Kapolda Aceh dan Gubernur Aceh di Meuligoe beberapa waktu lalu. Jamaluddin sangat optimis jika “sikap tegas” itu dipraktekkan maka peredaran narkoba di Aceh akan terjepit dan hilang. Uniknya, Jamaluddin sadar bahwa aksi membakar rumah menyalahi aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Namun jika merujuk terhadap bahaya narkoba yang akan mengancam generasi muda dan penurus bangsa, Jamal menilai sudah saatnya aksi itu dilakukan (portalsatu.com, 31/01/16).

BACAAN LAINNYA

Presiden Joko Widodo Disuntik Vaksin Covid – 19

Ahli: Niatkan Vaksinasi di Bulan Ramadhan Sebagai Ibadah

12/04/2021 - 08:52 WIB
KIP Aceh Tidak Berwenang Tetapkan Penundaan Pilkada

KIP Aceh Tidak Berwenang Tetapkan Penundaan Pilkada

12/04/2021 - 01:12 WIB
Sambut Ramadan, Polres Subulussalam Berbagi Daging Meugang untuk Warga Miskin

Sambut Ramadan, Polres Subulussalam Berbagi Daging Meugang untuk Warga Miskin

11/04/2021 - 23:21 WIB
Jelang Ramadan, Wali Kota Subulussalam Sidak Pasar dan Pangkalan Gas LPG 3 Kg

Jelang Ramadan, Wali Kota Subulussalam Sidak Pasar dan Pangkalan Gas LPG 3 Kg

11/04/2021 - 23:03 WIB

Jika statement Jamaluddin di atas dianalisis dengan menggunakan konsep kecerdasan emosional, maka rasanya tidak ada keraguan untuk menyebut ucapan tersebut sebagai tindakan yang “menginjak” nalar. Kita sepakat dengan Jamaluddin bahwa narkoba harus dibasmi. Kita pun setuju dengan Jamaluddin bahwa Bandar narkoba harus dihukum seberat-beratnya. Kita juga yakin, bahwa tidak ada khilaf tentang bahaya narkoba. Apalagi beberapa waktu lalu media mengabarkan bahwa di Lhoksemawe pengaruh narkoba telah menjalar pada pelajar. Tapi ajakan Jamaluddin untuk membakar rumah Bandar narkoba tidak dapat dibenarkan dari sudut pandang manapun, kecuali jika ditinjau dari perspektif “barbarian”.

Di satu sisi, saya paham betul kenapa seorang Jamaluddin yang kononnya adalah tokoh pemuda sampai mengeluarkan pernyataan yang bernuansa “primitif” semacam itu. Ucapan tersebut merupakan bentuk kekesalan seorang Jamal terhadap narkoba yang sudah sangat meresahkan. Namun di sisi lain, seruan Jamal untuk membakar rumah bandar narkoba mengindikasikan bahwa Jamal tidak mampu mengelola amarah yang merupakan salah satu aspek kecerdasan emosional. Padahal, sebagai seorang tokoh pemuda, Jamal harus memiliki kecerdasan emosional.

Kita benci narkoba sebagaimana kita membenci kejahatan-kejahatan yang lain. Ajakan Jamal untuk membakar rumah bandar narkoba kononnya disebabkan karena tindakan mereka sudah sangat meresahkan. Tapi, bukankah kita juga benci koruptor yang telah memakan uang rakyat? Lantas patutkah kita berseru kepada khalayak untuk mengeluarkan parang, keris, pedang dan tombak untuk membacok para koruptor di negeri ini? Kita juga benci pemimpin-pemimpin politik yang seumur hidupnya menipu rakyat. Tapi apakah kita harus mengajak orang-orang untuk melepaskan bom hidrogen ke rumah mereka agar mereka dan keluarga mereka punah? Tentu tidak. Di sinilah dibutuhkan kecerdasan emosional agar tindakan yang kita lakukan tidak membelakangi nalar. Jika kita dengan sengajar menginjak nalar, lantas apa bedanya kita dengan tukang piep sabu yang sudah bercerai dengan kewarasan?

Akhirnya, saya cuma bisa mengatakan bahwa Jamaluddin benar dalam tujuan, tapi keliru dalam ucapan. Saya juga menganjurkan kepada Jamaluddin untuk belajar membedakan antara tegas dan beringas. Saya berharap Jamaluddin bersedia belajar dari kekeliruan dan makin mematangkan kecerdasan emosional. Begitu juga hendaknya dengan seluruh pemuda. Mari belajar dari kekeliruan, dan mari lawan narkoba dengan kewarasan!

ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Garap Wisatawan Malaysia, Aceh Harus Fokuskan Wisata Islami

Selanjutnya

Jalan Lintas Gayo Lues-Abdya Rusak

BACAAN LAINNYA

Kolom: Suka Pamer
Kolom

Kolom: Suka Pamer

Sabtu, 10/04/2021 - 16:48 WIB
Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
OPINI

LMC (79): Islam Klasik: Wabah dan Peradaban (IV)

Sabtu, 10/04/2021 - 13:54 WIB
Memahami AKM sebagai Pengganti UN
Artikel

Memahami AKM sebagai Pengganti UN

Rabu, 07/04/2021 - 18:40 WIB
Dara Aceh Ini Suarakan Hak-hak Disabilitas di Panggung Internasional

Menilik Program Imunisasi di Tengah Pandemi

Minggu, 04/04/2021 - 10:42 WIB
Bireuen Butuh Ring Tinju
Jambo Muhajir

Bireuen Butuh Ring Tinju

Sabtu, 03/04/2021 - 16:49 WIB
Gampong ‘Terbuka’ Cegah Konflik dan Korupsi

Gampong ‘Terbuka’ Cegah Konflik dan Korupsi

Kamis, 01/04/2021 - 16:03 WIB
Sekolah Penggerak Pertama di Kabupaten Simeulue
Artikel

Sekolah Penggerak Pertama di Kabupaten Simeulue

Rabu, 31/03/2021 - 15:35 WIB
Ilustrasi: KPK/FOTO/Katadata.
Artikel

KPK, Nova Iriansyah Dan Perdamaian Aceh

Selasa, 30/03/2021 - 12:08 WIB
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen Pol. Drs. Firli Bahuri, M.Si, memberikan kuliah umum KPK di gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Kamis (25/3/2021).
Artikel

Pasca Ketua KPK Ke Aceh

Senin, 29/03/2021 - 15:49 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Jalan Lintas Gayo Lues-Abdya Rusak

Jalan Lintas Gayo Lues-Abdya Rusak

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Gereja Kembar di Jalan Pocut Baren Banda Aceh, Bukti Aceh Toleran

    Gereja Kembar di Jalan Pocut Baren Banda Aceh, Bukti Aceh Toleran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terpilih sebagai Pelatih Silat Terbaik Se-Aceh, Kapolres Subulussalam Janji Berikan Penghargaan untuk Ipda Nailul Amali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KIP Aceh Tidak Berwenang Tetapkan Penundaan Pilkada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aksi Tunggal Sri Wahyuni Menolak Tambang

    211 shares
    Share 211 Tweet 0
  • Menikmati Aceh Dalam Sepiring Daging Meugang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Presiden Joko Widodo Disuntik Vaksin Covid – 19

Ahli: Niatkan Vaksinasi di Bulan Ramadhan Sebagai Ibadah

Redaksi aceHTrend
12/04/2021

KIP Aceh Tidak Berwenang Tetapkan Penundaan Pilkada
Politik

KIP Aceh Tidak Berwenang Tetapkan Penundaan Pilkada

Muhajir Juli
12/04/2021

Sambut Ramadan, Polres Subulussalam Berbagi Daging Meugang untuk Warga Miskin
BERITA

Sambut Ramadan, Polres Subulussalam Berbagi Daging Meugang untuk Warga Miskin

Nukman Suryadi Angkat
11/04/2021

Jelang Ramadan, Wali Kota Subulussalam Sidak Pasar dan Pangkalan Gas LPG 3 Kg
BERITA

Jelang Ramadan, Wali Kota Subulussalam Sidak Pasar dan Pangkalan Gas LPG 3 Kg

Nukman Suryadi Angkat
11/04/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.