Saat ini, Amir Faisal tambah sibuk. Bukan soal urusan bisnisnya. Juga bukan lantaran mengurusi konflik politik KIH vs KMP yang kini sudah berakhir. Ini soal Aceh. Apa itu?!
Amir mengaku, Aceh sangat penting baginya. Karena itu ada misi yang ingin diwujudkannya. Dan bahkan sudah dirintis sejak satu setengah tahun lalu.
“Ini soal Aceh. Bagi saya, Aceh sangat penting. Dan karena itu, Pilkada Aceh 2017 ini juga sangat penting. Jadi, tidak boleh lagi ada jatuh korban,” tegasnya kepada aceHTrend, Senin (16/2) malam.
Bagi Amir, soal ini hanya bisa diselesaikan oleh orang Aceh sendiri. Itulah sebabnya, ia merintis pertemuan dengan tokoh-tokoh Aceh agar komunikasi antar mereka yang tersumbat bisa dibuka.
“Tujuan saya agar Pilkada 2017 tidak lagi jatuh korban. Untuk ini sudah saya rintis sejak satu setengah tahun lalu,” jelasnya.
Nanti di Pilkada Amir ingin semua sepakat untuk berteguh pada sikap: “memilih siapapun yang disukai tapi mari semua mendukung siapapun yang menang.” Bagaimana dengan dukungan Hanura? Kepada siapa dukungan akan diberikan?
***
Saat berbincang dengan aceHTrend, Amir Faisal Nek Muhammad, pengusaha properti asal Aceh yang menjadi Ketua DPP Hanura ini sedang berada di Medan.
“Mualem undang saya ke acara maulidnya di Lhokseumawe,” kata Amir Faisal.
Sebelumnya, melalui aceHTrend, diketahui bahwa Amir Faisal juga terlihat bertemu dengan Tarmizi A Karim. Keduanya juga diwartakan serius berbincang-bincang soal Aceh.
“Hampir dengan semua kandidat gubernur Aceh saya bisa dan sudah berkomunikasi. Dengan Abu Doto dan Zakaria Saman yang belum. Sedang kita cari untuk bertemu dengan keduanya,” katanya.
***
Amir Faisal adalah sosok pengusaha yang bisa dibilang anti dengan sistem ekonomi liberal kapitalistik yang mengandalkan hutang dan hutang. Sebagai orang Aceh, Amir juga cukup kritis. Saat nilai rupiah terpuruk, sekitar September 2015, ia tidak segan mengkritik kinerja kementerian ekonomi yang tidak kompak dan tumpang tindih dalam menjalankan kebijakan Presiden.
Kala itu, Amir Faisal menyeru agar Kabinet Kerja mewujudkan revolusi mental dan apa yang selalu disebut sebagai Trisakt Bung Karno, yaitu berkedaulatan dalam politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya.
Amir Faisal juga sosok politisi yang anti dengan koruptor. Pernah Amir Faisal dengan tegas berkata siapapun yang melanggar hukum harus diproses dengan hukum dan bagi kader harus mundur dari Hanura.
***
Dalam konteks Aceh, Amir Faisal juga melihat pentingnya membenahi sektor ekonomi. “Di Aceh bisnis belum berjalan, kalau dagang banyak,” katanya.
Di mana-mana katanya, yang banyak dilihat adalah ruko yang lebih banyak kosongnya. Selebihnya warung nasi, warung kopi, dan warung kelontong.
“Aceh belum menjadi distributor, baru sekedar sub-distributor. Ini sisi bisnis menurut saya yang perlu dicarikan solusinya,” jelasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Amir Faisal berharap, siapapun yang nantinya terpilih dalam Pilkada Aceh, harus bisa membangun kemudahan (perizinan) bagi investor lokal untuk berinvestasi di Aceh.
“Saya tidak bilang investor asing, tapi investor lokal. Tentu saja investor yang boleh berinvestasi di Aceh adalah yang perusahannya sudah lulus uji kredibilitas,” tegas Amir Faisal.
Untuk itu, masalah sektor energi juga perlu dibenahi. Menurutnya, tidak perlu juga terlalu besar dulu. Lima sampai sepuluh mega sudah cukup dulu, sehingga biaya yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar.
***
Siapa yang didukung Hanura?
Posisi Partai Hanura, menurut Amir Faisal, sangat sentral di KIH dan karena itu, sedikit banyak, masukan dari Hanura akan di dengar oleh Indonesia Satu.
Bagi Amir Faisal, posisi pemerintah pusat juga masih sangat penting bagi Aceh sehingga Aceh tidak bisa mengabaikan apalagi membelakangi pemerintah pusat. Bahkan Aceh masih sangat butuh dukungan pusat.
Atas dasar itu, menurut Amir Faisal, meski posisi Hanura sebatas mendukung namun calon yang didukung oleh Hanura adalah calon yang mampu mentransformasi pembangunan di Aceh agar lebih maksimal dari apa yang sudah dicapai saat ini.
Selain itu, menurut Amir Faisal, Hanura akan mendukung calon yang memiliki kemampuan kepemimpinan, mampu menjadi stabilisator, salah satunya di bidang keamanan. “Dan pemimpin ke depan harus bisa berkomunikasi dengan pusat sehingga pembangunan Aceh lebih bisa dimaksimalkan lagi,” tegasnya menjelaskan beberapa kriteria calon yang didukung oleh Hanura.
“Insya Allah, 27 Maret 2016, akan ada pertemuan yang menghadirkan Ketua Umum Hanura dan beberapa menteri. Kemungkinan dalam pertemuan ini akan ada penyebutan siapa yang akan di dukung oleh Hanura,” pungkas Amir Faisal. []