Dari reranting ke dedaunan kau lengketkan benang benenang
lekit kau rakit rumah pesona
melentur dipukul sepoinya angin bujuk
mendenting nada gemulai rayu mendayu
yang terharu pun terhenti kepak sesayap
di jauh terlihat indah belaka
hendak mendekat ke moleknya pemandangan
tertawan ia di lezatnya fatamorgana
engkau yang dha’if segera menerkam
mangsa yang datang kuat tenaga
di rumah panggung rizkimu ditanggung
Tuhanmu Yang Agung Maha Segala
untukmu sahaja peluang Tuhan hadirkan
‘ibrah terbesar ‘tuk kami hamba
agar tak memandang sebelah mata
terhadap sesama.
Mabar, Peudada, 22 02 2016
#Note: sebagian ahli tafsir hiëm, sebaris nariët teumanyöeng yang berbunyi, “nèk canèk pineüng-lam punggông nèk jitubiët beuneüng” adalah rambideün, seekor hewan lemah yang menunggu makan di rumah setelah selesai berusaha mengeluarkan benang melalui lubang duburnya.