ACEHTREND.CO, Aceh Tengah – Anggota DPR Aceh, Bardan Sahidi dikabarkan terkena pukulan sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Umum Datu Beru, Takengon, Aceh Tengah, Sabtu (27/2/2016) sekitar pukul 11.00 WIB. Tapi siapa pelaku dan kenapa sampai terjadi insiden pemukulan, belum terkuak.
Seseorang, yang tidak mau namanya disebut, kepada aceHTrend, menyertakan catatan yang disebutnya sebagai kesaksian dari Bardan Sahidi, seputar kejadian yang di dalamnya ada tersebut nama Kadis Sosial Aceh, Al Hudri.
Saya mengajak Al Hudri Kadinsos Aceh ngopi, dan beliau (Al Hudri) menawarkan tumpangan naik mobil dinasnya. Bardan turut bersama, bersama sopir dan Adc Al Hudri yang sudah di dalam mobil.
Perbincangan saya dengan Al Hudri masih seputar kegiatan Dinsos Aceh yang akan dilaksanakan di Takengon termasuk penundaan pelantikan Karang Taruna Kab. Aceh Tengah.
“Kita ngopi ditempat yang tak terlalu ramai saja,” kata Al Hudri. Saya tawarkan ke Kantin Batas Kota saja.
Di tengah perjalanan di Simpang 4 Bebesan Al Hudri minta sopirnya ke warung terdekat saja.
Sebelum duduk, saya merapikan bangku karena banyak yang hadir, Al Hudri dan staf Dinsos.
Belum sempat duduk, saya diserang dari samping dengan kursi. “Plak” kepala saya berdarah dan saya tersungkur ke lantai. Pas bunga pecah, lutut kiri saya kebas dan pandangan pitam.
Darah mengucur deras, saya masih melihat Al Hudri dikejar.
Polisi berpakaian preman Adc Al Hudri berkata: “Saya polisi” seraya melindungi. “Tolong angkat (dia),” sambil menunjuk saya yang sempoyongan di tanah.
Dalam keadaan payah untuk berdiri saya berupaya mengenali pelaku, yang dengan berang dan memaki-maki. Kulitnya hitam, rambut gondrong…
Saya tak sadar
Sampai tiba di Rumah Sakit
Sekarang penglihatan saya jauh berembun, lutut memar karena jatuh, pelipis atas sobek dengan 5 jahitan, dada kiri nyeri dan sesak bernafas.
Kini saya dalam kawalan polisi di RSU Datu Beru, Takengon.[]