ACEHTREND.CO, Redelong- Rusli M. Saleh, pelaksana tugas Bupati Bener Meriah memerintahkan Dinas Kehutanan Bener Meriah untuk segera turun melihat kawasan sepanjang bibir Wih Delung yang sudah rusak menjadi perkebunan masyarakat. Hal ini disampaikan saat bertemu dengan 15 kepala kampung dan Mukim Simpang Tiga, di Gedungg DPRK setempat, Senin (18/4/2016).
“Besok (hari ini-red) sudah harus turun. Periksa lokasi aliran Wih Delung,” ujar Bupati.
Pertemuan tersebut sejatinya berlangsung di Bale Atu, Kecamatan Bukit, namun karena unsur pemerintah tidak ada yang hadir sesuai dengan janji mereka yang katanya siap bertemu masyarakat pada 18 April 2016, merasa tertipu untuk kesekian kali, masyarakat yang dipimpin oleh Ibrahim Ganti selaku Mukim Simpang Tiga bergerak ke gedung dewan.
Maka terjadilah pertemuan dadakan antara DPRK, Kodim, Polres, Bupati dan perwakilan masyarakat Bener Meriah. warga mendesak kepada pemerintah untuk segera menyelamatkan kawasan hutan yang ada di kaki Burni Telong, karena semakin kritis. Sumber air yang ada di sana pun semakin mengecil.”Kawasan tangkapan air sudah rusak. Ini tidak main-main. Bener Meriah dalam kondisi terancam, ” ujar Ibrahim Ganti.
Dijelaskan oleh Ibrahim, saat ini yang membuka lahan di kawasan resapan air adalah kelompok yang mengaku dirinya perwakilan masyarakat adat. “Terlepas siapapun dia, merusak kawasan lindung tetap tidak dibenarkan. kalau mereka benar-benar masyarakat adat, tentu mereka akan tahu itu,” kata Ibrahim.[]