• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Mewaspadai kampus Swasta Bodong di Daerah

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Kamis, 21/04/2016 - 04:00 WIB
di Artikel, OPINI
A A
Mewaspadai kampus Swasta Bodong di Daerah
Share on FacebookShare on Twitter

KEHADIRAN sebuah perguruan tinggi pada suatu daerah tentu sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat setempat, karena dengan kehadirannya dapat membantu memudahkan generasi muda melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Khususnya bagi keluarga menengah ke bawah, hadirnya sebuah institusi pendidikan tinggi di sebuah daerah, akan mempermudah mereka yang berasal dari lapisan ekonomi lemah untuk menimba ilmu dan kelak menjadi sarjana.

Namun acapkali mimpi untuk menjadi orang sukses dengan hadirnya kampus-kampus tersebut, berubah menjadi petaka. Tidak sedikit yang ijazahnya tidak diakui oleh negara. Banyak pula yang izinnya telah mati namun tetap menyelenggarakan proses belajar mengajar yang ujung-ujungnya hanya menjadi tempat pendiri kampus untuk merengguk untung dengan menjual kepalsuan.

Apa yang penulis sampaikan di atas bukan klaim tanpa bukti. Ini merupakan hasil temuan lapangan yang juga marak diberitakan oleh koran-koran. Banyak yang kemudian mengeluh karena setelah sekian lama menimba ilmu, pada akhirnya negara tidak mengakui keabsahan ijazah mereka.

Di sisi lain, Bilapun sebuah kampus terdaftar dan ijazahnya diakui, tapi fasilitasnya belum layak disebut perguruan tinggi. Bayangkan, buku di pustaka sangat minim. Pelayanan terhadap mahasiswa buruk. Serta perilaku dosen pembimbing skripsi yang belagunya minta ampun. Mereka seolah-seolah “malaikat” yang harus diistimewakan oleh mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir. Pada akhirnya barter pun terjadi. Si dosen yang mengerjakan skripsi mahasiswa dengan bayaran tertentu dan jaminan lulus sidang.

BACAAN LAINNYA

Direktur Utama Bank Aceh Haizir Sulaiman/FOTO/Bank Aceh.

Tingkatkan Produk Layanan, Bank Aceh Luncurkan Kartu Debet

13/04/2021 - 17:36 WIB
Sambut Ramadan, ACT Lhokseumawe Luncurkan Program Sedekah Pangan

Sambut Ramadan, ACT Lhokseumawe Luncurkan Program Sedekah Pangan

13/04/2021 - 15:22 WIB
Wakil Ketua DPRK Harap Daurah Al-Qur’an Lahirkan Imam Masjid di Kota Banda Aceh

Wakil Ketua DPRK Harap Daurah Al-Qur’an Lahirkan Imam Masjid di Kota Banda Aceh

13/04/2021 - 15:10 WIB
41 Cama Gagal Ikut UTBK-SBMPTN Unimal di Hari Pertama

41 Cama Gagal Ikut UTBK-SBMPTN Unimal di Hari Pertama

13/04/2021 - 14:59 WIB

Pembodohan generasi
Salah satu tujuan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ialah untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan. Namun jika praktiknya seperti di atas, apa yang didapatkan? Bukankah Allah telah memperingatkan dalam al-Qur’an surat an-Nisa’ ayat 9 sebagai berikut:

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”. (QS. an-Nisa’: 9).
Pernyataan ayat di atas, diharapkan bisa menyadarkan para dosen-dosen yang selama ini masih berkecimpung dalam menulis skripsi mahasiswa, karena perbuatan itu tidaklah terpuji dan membodohi generasi muda, jika ingin mencari tambahan pendapatan (income), masih banyak cara yang lain. Cukuplah generasi yang sudah tamat sebagai pelampiasan mereka.

Makanya tidak heran, jika posisi Indonesia berada di bawah Vietnam dalam hal kesadaran menulis karya ilmiah, belum lagi Aceh. Secara tes kompetensi guru saja se Indonesia, Aceh berada pada posisi nomor urut 30, padahal sebelumnya pada posisi nomor 27 dari 33 provinsi. Berarti, kompetensi guru di Aceh mengalami kemunduran, dari tahun sebelumnya.

Pernyataan di atas disampaikan oleh Dr. Sofyan A. Gani, MA sebagai pemateri pelatihan penulisan jurnal ilmiah, yang diadakan oleh senat Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh 7/1/2015.

Peran pemerintah
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di perguruan tinggi swasta di Aceh tentu tidak terlepas dari peran pemerintah. Dalam hal ini, Kopertis/Kopertais lebih berperan dalam menertibkan praktik-praktik yang tidak baik untuk generasi muda ke depannya.

Kopertis/kopertais seharusnya jangan saja fokus melihat kepada pembangunan, jenjang pendidikan dosen pengajar, dan jumlah mahasiswanya, ataupun (sarana prasarana), tetapi mesti melihat bagaimana proses penulisan tugas akhir yang ditulis sendiri oleh mahasiswa dengan bimbingan dari dosen pembimbing. Bukan dosen yang menulis, jika seorang dosen ketahuan membuat skripsi mahasiswa dengan bayaran jutaan rupiah, kopertis/kopertais harus melakukan tindakan yang tegas, berikan sanksi. Jika tidak, maka pembodohan ini akan selalu berjalan dari generasi ke generasi selanjutnya.

Terakhir, jika tawaran di atas dapat diterima, penulis yakin, perguruan tinggi swasta di Aceh akan melahirkan generasi-generasi yang cerdas, pintar dan mampu bersaing dengan perguruan tinggi negeri di Aceh bahkan di provinsi lainnya.

Maka dari itu, penulis sarankan, perlunya sifat kritis dari semua pihak/ kalangan masyarakat, agar selalu aktif memberikan kritikan dan masukan kepada pemerintah, walaupun dalam praktiknya masyarakat Indonesia ini takut atasan tapi tidak takut sama Tuhan kata Alm. K.H.Zainuddin. MZ. Justeru itulah yang perlu kita ubah, agar ke depannya Aceh dapat melahirkan generasi-generasi yang berilmu pengetahuan yang tinggi.

ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Kartini, Propaganda Penjajah Mengelabui Sejarah

Selanjutnya

Strategi Penataan Pegawai Pemerintah Kota Banda Aceh Pasca UU ASN

BACAAN LAINNYA

Sie Reubôh Simbol Diplomasi Budaya dan Agama
Artikel

Sie Reubôh Simbol Diplomasi Budaya dan Agama

Selasa, 13/04/2021 - 13:34 WIB
Ramadan Ajang Introspeksi Diri
OPINI

Menjadikan Ramadan Momentum Muhasabah Diri

Selasa, 13/04/2021 - 12:10 WIB
Aceh Butuh Banyak Darah, Ayo Kita Donasikan
Artikel

Aceh Butuh Banyak Darah, Ayo Kita Donasikan

Selasa, 13/04/2021 - 00:44 WIB
Kolom: Suka Pamer
Kolom

Kolom: Suka Pamer

Sabtu, 10/04/2021 - 16:48 WIB
Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
OPINI

LMC (79): Islam Klasik: Wabah dan Peradaban (IV)

Sabtu, 10/04/2021 - 13:54 WIB
Memahami AKM sebagai Pengganti UN
Artikel

Memahami AKM sebagai Pengganti UN

Rabu, 07/04/2021 - 18:40 WIB
Dara Aceh Ini Suarakan Hak-hak Disabilitas di Panggung Internasional

Menilik Program Imunisasi di Tengah Pandemi

Minggu, 04/04/2021 - 10:42 WIB
Bireuen Butuh Ring Tinju
Jambo Muhajir

Bireuen Butuh Ring Tinju

Sabtu, 03/04/2021 - 16:49 WIB
Gampong ‘Terbuka’ Cegah Konflik dan Korupsi

Gampong ‘Terbuka’ Cegah Konflik dan Korupsi

Kamis, 01/04/2021 - 16:03 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Strategi Penataan Pegawai  Pemerintah  Kota Banda Aceh Pasca UU ASN

Strategi Penataan Pegawai Pemerintah Kota Banda Aceh Pasca UU ASN

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Seorang Nenek di Langsa Bunuh Diri di Hari Makmeugang

    Seorang Nenek di Langsa Bunuh Diri di Hari Makmeugang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Kembar di Jalan Pocut Baren Banda Aceh, Bukti Aceh Toleran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tujuh Bulan Gaji Aparatur Desa di Subulussalam Belum Cair, Anggota Dewan Minta Perhatian Wali Kota

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KIP Aceh Tidak Berwenang Tetapkan Penundaan Pilkada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bangsa Rum dalam Islam di Akhir Zaman

    44 shares
    Share 44 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Direktur Utama Bank Aceh Haizir Sulaiman/FOTO/Bank Aceh.
EKOBIS

Tingkatkan Produk Layanan, Bank Aceh Luncurkan Kartu Debet

Redaksi aceHTrend
13/04/2021

Sambut Ramadan, ACT Lhokseumawe Luncurkan Program Sedekah Pangan
BERITA

Sambut Ramadan, ACT Lhokseumawe Luncurkan Program Sedekah Pangan

Mulyadi Pasee
13/04/2021

Wakil Ketua DPRK Harap Daurah Al-Qur’an Lahirkan Imam Masjid di Kota Banda Aceh
BERITA

Wakil Ketua DPRK Harap Daurah Al-Qur’an Lahirkan Imam Masjid di Kota Banda Aceh

Teuku Hendra Keumala
13/04/2021

41 Cama Gagal Ikut UTBK-SBMPTN Unimal di Hari Pertama
BERITA

41 Cama Gagal Ikut UTBK-SBMPTN Unimal di Hari Pertama

Bustami Acut
13/04/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.