AGAMA adalah sebuah keyakinan terhadap Sang Pencipta dan kepatuhan terhadap sebuah ajaran yang diperintahkan oleh Tuhan melalui rasulnya. Dengan kata lain agama yang diyakini adalah sebagai pedoman hidup bagi manusia. Jika kita melihat lebih luas agama bukan hanya sebatas hubungan antara manusia dengan Tuhannya, melainkan mempunyai hubungan dengan persoalan kemanusiaan.
Kita ketahui, agama dalam konteks sejarah Islam periode Makkah, di sini manusia diperintahkan untuk menyembah Allah dan tidak menyembah berhala, dengan kata lain bisa disebut perintah Tauhid pengesaan terhadap Allah SWT. Akan tetapi periode Madinah ialah perintah terhadap hubungan antara sesama manusia yaitu berupa persoalan muamalah, jinayat, dan siyasat, atau sering disebut dengan istilah Society atau persoalan kemasyarakatan.
Dalam hal menyikapi arti agama yang masyarakat awam fahami cendrung hanya bersifat pada hubungan dengan Tuhan semata, akan tetapi alpa terhadap persoalan membangun hubungan terhadap sesama manusi dan penghuni dunia lainnya. Ini menandakan sejauh mana ia menjalankan ibadah sebatas simbolisasi kepatuhan saja yang ia lakukan,bukan karna faham dan sadar akan memaknai agama lebih dalam.
Dewasa ini persoalan yang sangat memprihatinkan di tengah-tengah masyarakat adalah kemiskinan. Islam telah terlebih dahulu membicarakan bahaya kemiskinan di tengah-tengah masyarakat, karena kemiskinan bisa membawa manusia ke perbuatan yang menyimpang.Dalam surat al-Hâqqah: 33-34 Allah berfirman yang artinya:
Sesungguhnya dialah orang yang tidak beriman kepada Allah yang Maha besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.
Wabah kemiskinan bisa juga menjadi gejolak sosial yang berdampak terhadap rusaknya nilai kemanusiaan, misalnya munculnya pengemis, penjarahan, perampokan dan yang lagi ngetrend sekarang juga wabah prostitusi online.
Ini tentunya menjadi penyakit kronis dalam masyarakat dan perlunya keinginan kuat untuk memberantasnya dari berbagai pihak baik masyarakat maupun pemerintah.
Terjadinya sebuah kemiskinan tidak hanya alamiah melainkan juga kemiskinan terjadi akibat kebijakan pemerintah maupun struktur sosial masyarakat yang sedang sawan.
Hal ini bisa kita lihat dengan kasat mata. Acapkali terjadi ketimpangan dalam menjalankan kebijakan oleh pemerintah. Misalnya penggusuran terhadap pedagang-pedagang kaki lima yang berjualan di pasar tradisional maupun di tempat-tempat yang dilarang pemerintah.
Para pedagang itu kemudian direlokasi ke tempat lain yang jauh dari jangkauan pembeli. Efek dari kebijakan seperti ini membuat para pedagang terputus dari mata rantai ekonomi. Belum lagi, bangunan yang diperuntukkan bagi mereka akan terbengkalai. Padahal dibangun dengan dana daerah.
Ragam persoalan sosial dan kemiskinan di sebuah daerah seolah-olah tidak memiliki solusi. Tahun berganti tahun hanya berputar pada persoalan itu saja. Pemerintah seolah tidak memiliki grand design untuk pengentasan kemiskinan.
Pendekatan yang dilakukan bersifat memadamkan masalah untuk sementara. Ini menandakan pemerintah kita sedang sawan.