• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Ternyata Lokasi Ledakan Peluru Pelontar di Aceh Barat Pernah Jadi Lintasan Pihak Berkonflik

Sudirman ZSudirman Z
Senin, 01/08/2016 - 16:43 WIB
di Daerah
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

ACEHTREND.CO, Aceh Barat – Krueng Bumee, Desa Meutulang, Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat, terasa mencekam. Padahal, sungai tempat terjadinya ledakan peluru pelontar LGM yang melukai dua remaja adalah sumber kehidupan warga. Kisahnya, dahulu sungai ini pernah menjadi lintasan para pihak berkonflik, dan pernah ada kejadian anggota pasukan yang nyaris hanyut.

Krueng Bumee, Desa Meutulang, Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat
Krueng Bumee, Desa Meutulang, Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat

***

“Suasana lingkungan masyarakat sekitar masih mencekam, sudah tidak ada lagi aktivitas masyarakat mencari ikan di aliran sungai setempat karena trauma,” kata T Saifullah, Kepala Desa Meutulang, Panton Reu, Kaway XVI, Aceh Barat.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua remaja desa Meutulang, Kecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh Barat, terpaksa dilarikan ke Rumah sakit umum Cut Nyak Dien Meulaboh, lantaran luka parah di bagian wajah dan kaki diduga terkena ledakan bom rakitan atau peluru pelontar GLM, Sabtu (30/7/2016) yang diduga merupakan peninggalan masa konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) puluhan tahun silam. Dua remaja itu adalah Samsuar (12) dan Fahrul (16).

BACAAN LAINNYA

Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

PAS Turun Tangan, Jenazah Dua Napi Nusakambangan Dipulangkan ke Aceh

08/03/2021 - 06:25 WIB
Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

Tak Ada Anggaran, Dua Jenazah Warga Aceh Tertahan di Lapas Nusakambangan

07/03/2021 - 20:18 WIB
FOTO/Disbudpar Aceh.

Gairahkan Pesona Wisata Aceh, Disbudpar Aceh Gelar Tour de Koetaradja

07/03/2021 - 11:35 WIB
Ahmad Humam Hamid, Guru Besar Unsyiah.

LMC (78): Era Islam Klasik: Wabah dan Peradaban (III)

07/03/2021 - 10:52 WIB

Menurut Saifullah, meskipun kejadian itu murni sebuah kecelakaan, namun telah berdampak terhadap perekonomian masyarakat yang selama ini bergantung hidup mencari ikan di aliran sungai tersebut dengan menyelam, memancing maupun menjaring secara ramah lingkungan.

Lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan temuan amunisi itu hanya berjarak sekitar 5 meter dari sungai, dan sekitar 400 meter dari perumahan warga. Belum diketahui kisah bagaimana peluru pelontar itu bisa berada di dalam aliran sungai, kemudian dua anak itu menemukannya saat menyelam menombak ikan.

Suara ledakan itu sampai terdengar dalam radius 4 kilometer lebih, sehingga semua masyarakat di perkampungan itu kaget seolah ada letusan ban mobil enterkuler di kampung mereka, saat itu suasana masih seperti biasa.

T Saifullah yang ditemui dikediamannya menceritakan bagaimana eratnya hubungan masyarakat dengan sungai itu, sebagai sumber perekonomian, kebutuhan keluarga dan untuk mengaliri air ke sawah-sawah petani.

“Pada siang hari, sungai itu dipenuhi anak-anak sepulang sekolah, dan ada juga para remaja. Mereka baisanya mencari ikan. Pada malam hari giliran orang dewasa. Sejak terjadi ledakan itu sudah dua hari ini tidak ada aktivitas di aliran sungai karena masyarakat masih takut,” cerita Saifullah dihari Minggu (31/7/2016) menjelang sore.

Usai bercerita sekitar satu jam di rumahnya, Saifullah mengajak kami, mendatangi lokasi kejadian ledakan peluru pelontar itu, ternyata posisinya hanya berjarak sekitar 500 meter dari perumahahan, pasalnya sungai itu berada ditengah perkampungan warga dan setiap hari digunakan untuk mandi dan sebagainya.

Sebagai orang yang dituakan di kampung tersebut, dirinya tidak berani melarang ataupun menganjurkan masyarakat tetap beraktivitas seperti biasanya di aliran sungai, apalagi pemerintah desa tidak menerima petunjuk apapun menyikapi kejadian itu sebagai representatif untuk dikeluarkannya seruan ataupun himbauan.

Membicarakan soal ledakan bom pelontar, menjadi topik hangat disetiap sudut warung-warung kecil desa setempat, ada yang menyatakan masih trauma ada pula yang menyikapinya dengan santai karena hal demikian pernah dilihat dan dengar saat Aceh berkecamuk dengan perang bersenjata.

“Saya tidak melarang warga, karena sungai ini adalah tempat bermain bagi anak-anak juga tempat warga mencari nafkah. Itu sumber ekonomi kami, kecuali sudah ada perintah dari atasan,” ujar T Saifullah.

T Saifullah juga didamping sekretarisnya menceritakan beberapa kejadian sekitar 15 tahun yang lalu, yang diperkirakan ada hubungannya dengan benda yang ditemukan oleh dua anak itu.

“Bukan bermaksud untuk mengungkapkan luka lama,” ujarnya mengawali cerita. Dulu tahun 2002, kata Saifullah di kampungnya yang pertama masuk adalah kelompok pasukan dari Siliwangi, dan terus bergantian. “Beriring waktu pos berpindah ke gunung, di dekat jalan besar, tepatnya ditengah desa tersebut,” ceritanya.

Orang nomor satu di desa tersebut mengatakan jika sungai Krueng Bumee itu juga menjadi lintasan utama pihak yang berkomplik pada saat itu. Hal ini karena lokasi perkampungan disebut-sebut daerah basis GAM. “Pernah ada prajurit, saat melintasi sungai, tapi terjebak dengan arus, dan kedalaman sungai, namun masih bisa diselamatkan temannya. itu sekitar tahun 2002,” kenang T. Saifullah.

Kini, kedua anak remaja yang terluka oleh peluru pelontar GLM itu masih terbaring dirumah sakit Umum Cut Nyak Dien Meulaboh, dan adakah perhatian khusus dari pihak-pihak terkait yang lebih nyata, terhadap dua korban tersebut.

Mengenai kondisi masyarakat di desa meutulang dan sekitarnya pasca terjadi ledakan itu, haruskah ada himbauan dari pemerintah gampong, pengumuman di mesjid, atau melalu selebaran di kios-kios, bukan untuk mengganggu psikologi masyarakat, dan warga akan trauma dengan sungai. Namun untuk menetralisir kembali kehidupan warga. Jika itu lebih baik, kenapa tidak dilakukan, agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.

Pihak terkait sepertinya perlu turun ke desa-desa memberikan sosialisasi dengan cara memperkenalkan senjata yang mungkin warga temukan di lokasi desa, mungkin jika ada tim sisiran di sepanjang daerah aliran sungai itu, mana yang lebih memungkinkan. []

Tag: #Headline
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

The Aceh Institute gelar Strategic Planning ke-5 di Sabang

Selanjutnya

Mahasiswa KKN Unsyiah Diserahkan kepada Bupati

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com
BERITA

Polisi Tangkap Lima Terduga Penggelapan BBM dari Kapal Tanker MT Garuda Asia di Lhokseumawe

Minggu, 07/03/2021 - 16:36 WIB
Ilustrasi
BERITA

Camat Langsa Barat Minta Aktivitas Gotong Royong Kembali Digalakkan

Minggu, 07/03/2021 - 12:06 WIB
Konferensi pers Tim Anggaran Pemerintah Kota (TAPK) Subulussalam terkait defisit anggaran dan utang daerah, Sabtu (6/3/2021). (Foto/AceHTrend/Nukman)
Daerah

Sekda Jelaskan Penyebab Defisit Anggaran Kota Subulussalam

Minggu, 07/03/2021 - 05:46 WIB
aceHTrend.com
BERITA

Lem Faisal Lantik MWC dan Muslimat NU Aceh Singkil

Sabtu, 06/03/2021 - 22:30 WIB
Merah Sakti @aceHTrend/Nukman Suryadi Angkat

Kepala BPKD Subulussalam: Defisit Ini Juga Ada Kaitan Dengan Masa Merah Sakti

Sabtu, 06/03/2021 - 16:22 WIB
Muslizar saat meninjau rumah Hadijah, Jumat, 5 Maret 2021.
BERITA

Garda Abdya akan Bangun Rumah Layak Huni untuk Hajidah HS

Jumat, 05/03/2021 - 22:59 WIB
aceHTrend.com
BERITA

Hadiri Musrenbang di Singkil Utara, Wabup Sazali Berpesan Prioritaskan Pembangunan Pro Rakyat

Jumat, 05/03/2021 - 22:49 WIB
Merah Sakti @aceHTrend/Nukman Suryadi Angkat
BERITA

Utang Daerah Membengkak, Merah Sakti Sorot Kinerja Bintang-Salmaza

Jumat, 05/03/2021 - 22:20 WIB
M. Anggi Syahputra @ist
BERITA

Dianggap Berlarut-larut, PDIP Desak Wali Kota Subulussalam Selesaikan Sengketa PT Laot Bangko

Kamis, 04/03/2021 - 20:29 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

Mahasiswa KKN Unsyiah Diserahkan kepada Bupati

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

    Tak Ada Anggaran, Dua Jenazah Warga Aceh Tertahan di Lapas Nusakambangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PAS Turun Tangan, Jenazah Dua Napi Nusakambangan Dipulangkan ke Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepala BPKD Subulussalam: Defisit Ini Juga Ada Kaitan Dengan Masa Merah Sakti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekda Jelaskan Penyebab Defisit Anggaran Kota Subulussalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Panen Perdana Ayam Potong, BUMG Seumirah Raih Untung Rp100 Juta

    3325 shares
    Share 3325 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

aceHTrend.com
BERITA

FPTI Abdya Berkomitmen Lahirkan Atlet Panjat Tebing Andal

Masrian Mizani
08/03/2021

aceHTrend.com
OPINI

Menjadi Guru Kreatif di Masa Pandemi

Redaksi aceHTrend
08/03/2021

Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

PAS Turun Tangan, Jenazah Dua Napi Nusakambangan Dipulangkan ke Aceh

Muhajir Juli
08/03/2021

Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

Tak Ada Anggaran, Dua Jenazah Warga Aceh Tertahan di Lapas Nusakambangan

Muhajir Juli
07/03/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.