• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

“Pesan” di Balik Nama Pasangan Calon

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Rabu, 03/08/2016 - 11:44 WIB
di Essai
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

Memang ada yang bilang apalah arti sebuah nama.

Bahkan William Shakespeare — seorang sastrawan Inggris — pernah mengungkapkan: “What’s in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet”. Apalah arti sebuah nama? Andaikata kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau wangi juga!.

Tapi, bagi sementara pihak, umat Islam misalnya, nama adalah sebuah doa. Pada sebuah nama yang ditabalkan sebuah keluarga pada seorang anak mereka yang baru lahir di situ terangkum sejumlah narasi besar terkait harapan keluarga tersebut akan masa depan anak mereka itu.

Dengan kata lain, sebuah nama dalam tradisi sehari–hari kita dapat dikatakanj semacam sebuah visi yang mencoba memproyeksi sebuah masa depan.

BACAAN LAINNYA

Ilustrasi/FOTO/umroh.com.

Aceh Dan Umar Bin Abdil Azis

01/03/2021 - 14:40 WIB
Pedagang minuman beralkohol jenis bir di Pantai Kuta, Bali. Johannes P. Christo/Koran Tempo.

Perluas Bidang Usaha Terbuka, Investor Bisa Buka Usaha Produksi Miras di Empat Provinsi

28/02/2021 - 17:50 WIB
Isma  (33) divonis tiga bulan penjara karena melanggar UU ITE. Warga Lhok Puuk, Seunuddon, Aceh Utara tersebut mengupload video percekcokan keuchik setempat dengan ibunya Isma, ke media sosial. Foto/Ist.

Rekam Pertengkaran Keuchik dan Menguploadnya ke Facebook, Ibu Muda di Aceh Utara Dijebloskan ke Penjara

28/02/2021 - 07:24 WIB
Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata/FOTO/DisbudparJamaluddin, SE Ak

Asyik, Terapkan Prokes Ketat Disbudpar Aceh Gelar Festival Kopi Kutaraja

27/02/2021 - 18:52 WIB

Hal tersebut sepertinya juga berlaku dalam dunia politik, misalanya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di berbagai tempat. Oleh pengusung kandidat kepala daerah hal pertama dilakukan setelah ada pasangan calon adalah mencari dan memberikan nama pasangan calon.

Seperti yang kita lihat akhir-akhir ini bermacam nama ditabalkan kepada pasangan calon peserta Pilkada. Kerena calon pemilih kita diduga fanatic beragama, maka kebanyakan nama pasangan calon berbau agama. Intinya, dari nama pasangan calon tersebut diupayakan hadirnya sebuah narasi psykologis bahwa sesuai dengan nama pasangan calon tersebut, bila terpilih nanti pasangan ini akan memenuhi ekspektasi keinginan rakyat.

Karena sebuah nama itu adalah doa sekaligus harapan si pemberi nama, maka pada setiap nama pasangan calon sepertinya akan terpantul guratan emosional dan pesan verbal terkait dengan pasangan calon tersebut.

Misalnya, ada yang bilang, bila dalam pemberian nama pasangan calon jumlah huruf nama salah satu pasangan calon yang lebih dominan (banyak) maka itu secara psykologi politik adalah pesan verbal bahwa yang bersangkutan dalam proses pemilihan dan bila nanti terpilih adalah pihak yang akan (seharusnya) lebih dominan.

Dari beberapa nama pasangan calon yang muncul, rata-rata jumlah huruf nama pasangan calon lebih dominan kepala daerah dari pada wakil kepala daerah.

Maka, penamaan pasangan calon ini dapat saja bermakna paling tidak dua hal. Pertama, dari awal oleh pengusung telah diyakini bahwa factor popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas calon yang diusung terbut berada pada sosok calon kepala daerah, bukan pada wakilnya. Kedua, konsekwensinya bila nanti terpilih dan dilantik maka jangan marah bila Sang Kepala Daerah tidak mau berbagi dengan wakil kepala daerah karena merasa lebih dominan.

Memang, seperti pada Pilkada lalu di Aceh ada pasangan calon yang nama pasangannya lebih dominan wakil kepala daerah. Ini karena, ketika itu sangat diyakini factor popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas calon yang diusung berada pada sosok calon wakil kepala daerah. Persolan kemudian setelah terpilih lain di darat dan lain di laut itu persoalan lain.

Lantas, terkiat Pilkada, apakah dibalik nama pasangan calon itu berlaku adagium William Shakespeare , “What’s in a name?”. Atau memang ada pesan yang harus dibaca dengan teliti di balik penamaan sebuah pasangan calon kepala daerah.

Untuk lebih jelas bagaimana sebenarnya hal ini saya mohon pencerahan guru politik saya RA Rachman. []

logo

Tag: #Headline
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Pragmatisme Parpol dan Calon Independen

Selanjutnya

PG Aceh Jaya Lakukan Peremajaan Pengurus

BACAAN LAINNYA

Hamdani Mulya dengan buku terbarunya @ist
OPINI

Pendidikan Sastra Berbasis Kearifan Lokal di Aceh, antara Tantangan dan Harapan

Kamis, 26/11/2020 - 10:40 WIB
Achyar Rasyidi.
Essai

Kebimbangan Presiden Perancis Memahami Liberte, Egalite, Fraternite

Jumat, 06/11/2020 - 10:51 WIB
A Hadi Djuli.

Mengapa Bireuen Bukan Jeumpa Atau Peusangan?

Jumat, 09/10/2020 - 05:14 WIB
aceHTrend.com
Essai

Makna Simbol Buraq Perempuan

Senin, 09/12/2019 - 13:51 WIB
Miswari.
Essai

Kecerdasan Buatan

Selasa, 03/12/2019 - 13:42 WIB
Miswari.
Essai

Nomophobia

Kamis, 28/11/2019 - 11:08 WIB
aceHTrend.com
Essai

Kabinet Baru Jokowi, Kabinet Bagus

Kamis, 24/10/2019 - 16:50 WIB
aceHTrend.com
Essai

Karena Mega Belum Sembuh Bersebab Luka oleh SBY

Kamis, 24/10/2019 - 07:09 WIB
aceHTrend.com
Essai

Essai: Bukan Haji Cowboy

Jumat, 19/07/2019 - 21:39 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

PG Aceh Jaya Lakukan Peremajaan Pengurus

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Rustam Efendi (berdiri dan memegang mic) saat berdialog dengan Surya Paloh, Jumat (11/5/2018). Foto: Masrian Mizani (aceHTrend).

    Pakar Ekonomi: Di Aceh, yang Dibangun Hanya Ekonomi Pejabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rekam Pertengkaran Keuchik dan Menguploadnya ke Facebook, Ibu Muda di Aceh Utara Dijebloskan ke Penjara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • MPU Kota Banda Aceh Keluarkan Tausiyah Larangan Merayakan Nataru

    196 shares
    Share 196 Tweet 0
  • Pidato Rusyidi Keluar Jalur, Munawar Memukul Meja, Boing Dikeroyok di depan Ketua DPRK Bireuen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bermaksud Bertamu, M. Ali Temukan Adiknya Telah Menjadi Mayat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Massa GERAM saat melakukan unjuk rasa, Senin (1/3/2021).
BERITA

Tolak Legalitas Industri Miras, GERAM Lakukan Unjuk Rasa

Syafrizal
01/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

Khairul Huda Pimpin GP Ansor Abdya 

Masrian Mizani
01/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

Ketua FKUB dan Mantan Kepala Kesbangpol Aceh Nasir Zalba Tutup Usia

Hasan Basri
01/03/2021

Tim Jihandak Polda Aceh sedang melakukan olah TKP di Gampong Peunyeurat, Banda Raya, Banda Aceh. Foto/Humas Polda Aceh.

Duar! Benda Diduga Bom Meledak di Banda Aceh, Gerobak Pedagang Hancur Menjadi Puing

Muhajir Juli
01/03/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.