Tanpa Apa Karya (Zakaria Saman) Pilkada 2017 terasa berat. Ini artinya, karena ada Apa Karya lah Pilkada 2017 menjadi Pilkada penuh gembira.
Rabu (3/8/2016) pagi, Apa Karya memastikan bahwa kita akan terus bergembira di pesta demokrasi lima tahunan.
154.473 lembar fotokopi KTP dihantar langsung ke KIP Aceh sebagai syarat untuk bisa maju sebagai calon gubernur dari jalur perseorangan.
Dengan KTP itu juga Apa Karya menegaskan jika ia serius untuk memastikan kita semua terus meneguk ragam kegembiraan hingga hari H Pilkada.
Tapi, apakah Pilkada Gembira masih menjadi milik kita semua nantinya? KIP Aceh yang menentukan.
***
Sungguh, Aceh butuh pemimpin yang mampu membuat kita gembira. Kita perlu Gubernur yang tidak mesti memiliki wajah garang berkumis seperti Hitler, atau berjambang seperti Fidel Castro.
Kita juga butuh sosok gubernur yang humoris pada tempatnya dan tegas juga pada tempatnya. Dan, yang terpenting gubernur yang mampu membuat semua rakyat bergembira atas keberhasilan pembangunan.
Dan itu jelas membutuhkan sosok gubernur yang tegas tapi tidak sampai menjadi sewenang-wenang, plus humoris yang tidak sampai lost control sehingga ditancai rakyat dengan kalimat “lawak that.”
***
Sebagai sosok yang dikenal sebagai Mentro Pertahanan di GAM, Apa Karya jelas memiliki dua kekuatan kepemimpinan itu, tegas dan humoris. Dan, menariknya, ketegasan Apa Karya juga memberi rasa humor. Akibatnya, ketika ia menuding pihak lain, semua menyambut dengan suasana hana beungeh meski Apa Karya sendiri juga tahu pihak yang dituding bisa jadi mengalami suasana batin “hana mangat.”
Dwight Eisenhower pernah berkata: A sense of humor is part of the art of leadership, of getting along with people, of getting things done. Selera humor adalah bagian dari seni kepemimpinan, yang berhubungan baik dengan orang-orang, dan menyelesaikan berbagai hal.
Setidaknya, di dunia ini ada lima pemimpin yang dikenal cukop lawak, seperti Gus Dur, Ronald Reagan, Stephen Harper, Francois Hollande, dan Barack Obama.
***
Kalau sudah begini, maka kandidat lain jangan anggap enteng Apa Karya. Bisa-bisa semua pendukung Apa Karya kala berjumpa dengan kandidat dan tim sukses lain akan berkata: “Apa Karya Kita.”
Bisa dibayangkan, jika kandidat atau tim sukses lain tidak menjawab, bisa-bisa dipeugah bangai, soalnya yang ingin diketahui adalah apa yang menjadi karya kita selama ini, bukan untuk membenarkan bahwa Apa Karya akan dipilih oleh kita semua. Nah, Pembaca Sekalian, Apa Karya Anda Semua?
Sebagai penutup kita kopas saja lawak Gus Dur. Saat Gus Dur di Kuba, dan Fidel Castro mendatangi hotel tempat Gus Dur dan rombongannya menginap.. Dan mereka pun terlibat pembicaraan hangat, menjurus serius.
Agar pembicaraan tidak terlalu membosankan, Gus Dur pun mengeluarkan jurus andalannya, yaitu guyonan. Gus Dur bercerita pada pemimpin Kuba, Fidel Castro, bahwa ada 3 orang tahanan yang berada dalam satu sel. Para tahanan itu saling memberitahu bagaimana mereka bisa sampai ditahan di situ.
Tahanan pertama bercerita, “Saya dipenjara karena saya anti dengan Che Guevara.” Seperti diketahui Che Guevara memimpin perjuangan kaum sosialis di Kuba. Tahanan kedua berkata geram, “Oh kalau saya dipenjara karena saya pengikut Che Guevara!” Lalu mereka berdua terlibat perang mulut. Tapi mendadak mereka teringat tahanan ketiga yang belum ditanya.
“Kalau kamu kenapa sampai dipenjara di sini?” tanya mereka berdua kepada tahanan ketiga. Lalu tahanan ketiga itu menjawab dengan berat hati, “Karena saya Che Guevara.” Fidel Castro pun tertawa tergelak-gelak mendengar guyonan Gus Dur tersebut. []