• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Tasum

Muhajir JuliMuhajir Juli
Rabu, 10/08/2016 - 12:54 WIB
di Kolom, OPINI
A A
Ilustrasi. Sumber : id.hrhwalls.com

Ilustrasi. Sumber : id.hrhwalls.com

Share on FacebookShare on Twitter

DULU, saya acapkali harus berhadapan dengan teman sepermainan yang sangat suka mengungkit-ungkit “kebaikan” yang ia lakukan terhadap saya. Ini dilakukan bila ianya membutuhkan sesuatu dari saya, yang ia ketahui akan sangat sulit saya penuhi. Misal meminta contekan PR non matematika, meminta dukungan kekuatan boh soh dari saya, bila ia berhajat ingin “balas dendam”–permintaan yang kedua ini tidak pernah saya penuhi– atau ketika ia merecoki adik saya –untuk hal ini saya pertimbangkan kadar gangguan– atau ketika ia berpotensi kalah saat berantam dengan saya pribadi.

Dalam khazanah Aceh, perilaku yang saya sebutkan di atas disebut dengan tasum atau teumasum. Berupa perilaku mengungkit jasa diri kepada seseorang, bila hajatnya atau kepentingannya terancam. Maka tidak heran, dulu saya seringkali mendengar amaran dari orang-orang yang lebih senior: “Jangan suka menerima sesuatu dari si pulan, dia itu suka teumasum. Bahkan perilaku itu dilakukan di depan orang ramai,”.

Di Aceh, akhir-akhir ini, perilaku teumasum yang muncul pasca damai, pun tak kunjung selesai. Mereka yang beranggapan punya jasa paling besar dalam mengalirkan darah di bumi Serambi Mekkah, tak kunjung berhenti untuk mengulang-ulang “jasa” tempo lalu, bila kepentingan –pribadinya– berbenturan dengan kehendak orang lain. Maka tidak ayal, ucapan-ucapan yang seharusnya hanya digunakan oleh kaum jahiliyah, pun akrab terdengar di ruang publik.

Hana roh kah wate mat bude!
Pat kah wate karu?!
Kah kon ***
Bijeh cuak!
Agen Jakarta!

BACAAN LAINNYA

Moeldoko. Foto/Suara.com.

That Na Teuh, Lheuh Jép Kupi, Moeldoko Jeut Keutuha Chiek Peureuté Demokrat

05/03/2021 - 21:22 WIB
Foto: Sayuti Abubakar (kanan) ketika bertemu Tumin Blang Blahdeh, yang merupakan ulama senior di Aceh. Foto: Ist.

Final! PNA Usulkan Sayuti Abubakar Sebagai Cawagub Aceh

05/03/2021 - 12:41 WIB
Bridger Walker (6) memilih melawan anjing gembala yang Jerman yang mencob menyerang adik perempuannya si Wyoming, Amerika Serikat pada 9 Juli 2020. Foto/The Sun.

Bridger Walker, Bertarung Melawan Anjing Gembala Jerman Demi Selamatkan Adiknya

05/03/2021 - 09:49 WIB
Nurlaila, salah satu penyintas konflik yang mendapatkan bantuan kursi roda dari BRA. Foto/Ist for acehtrend.

BRA Salurkan Kursi Roda untuk Masyarakat Penyintas Konflik

04/03/2021 - 23:12 WIB

Kalimat-kalimat memojokkan seperti di atas adalah yang paling akrab terdengar di indera dengar, yang digunakan untuk memojokkan lawan politik, lawan diskusi maupun tetangga sebelah yang tidak satu haluan ketika memilih kepala kampung.

Dalam ilmu sosial, sejatinya tasum tidak selamanya merupakan sebuah perilaku yang negatif. Ia berada di dua sifat, tergantung dipergunakan oleh siapa dan tujuannya untuk apa? Bila sekedar dipergunakan untuk menegur seseorang yang sudah keterlaluan perangai negatifnya, tentu ini sangat bagus dan perlu untuk terus menerus melakukan tasum.

Namun kalau teumasum digunakan untuk memuluskan kehendak pribadi yang mengangkangi nilai-nilai kebenaran, merusak tatanan kebaikan, tentu hal demikian merupakan perbuatan tercela.

Untuk mereka yang melakukan teumasum untuk hal-hal tercela, hina, ingatlah satu hal, bahwa anda tidak akan menjadi siapapun tanpa kehadiran orang lain. Bila anda kombatan–di era lampau– maka jangan lupa bahwa anda bisa bisa bersembunyi, walau berkanopi dedaunan hutan, karena ada orang lain yang melindungi keluarga anda, memberikan anda suplai logistik, ada wartawan yang menulis berita, ada aktivis dan mahasiswa yang berjuang di jalanan. Ada politisi yang berjuang di parlemen, ada perempuan yang diperkosa, ada ayah yang terpenggal kepala karena melawan saat putri diperkosa usai kontak senjata, dan lain sebagainya.

Masih galak teumasum? karena saya dan orang lain juga bisa berbalik untuk teumasum? Pat kah wate rumoh pak cek ke ditot? Kak sepupu ke diperkosa. Pak wa ke dikoh taku? Pat kah? []

Tag: #Headlineacehtasum
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Menyoal “Full day school”

Selanjutnya

Infografis: Perkembangan Pilkada Aceh 2017

BACAAN LAINNYA

Peta Banda Aceh.

Sejarah Bandar Aceh Adalah ‘Mitos’

Kamis, 04/03/2021 - 03:55 WIB
aceHTrend.com
OPINI

Peran Guru PJOK dalam Membangun Karakter Peserta Didik

Rabu, 03/03/2021 - 12:13 WIB
Herlina, SKM. Foto/doc. Pribadi.
Celoteh

Campur Sari Antara Ide dan Perencanaan Pembangunan Aceh

Rabu, 03/03/2021 - 07:10 WIB
Nanda Suriani
OPINI

Menjadi Role Model Pendidikan

Selasa, 02/03/2021 - 08:22 WIB
Ilustrasi/FOTO/umroh.com.
Artikel

Aceh Dan Umar Bin Abdil Azis

Senin, 01/03/2021 - 14:40 WIB
Ilustrasi potret kemiskinan Aceh/FOTO/Hasan Basri M.Nur/aceHTrend.
Artikel

APBA 2021 Tidak Fokus Pada Pengentasan Kemiskinan?

Jumat, 26/02/2021 - 07:32 WIB
Marthunis M.A.
OPINI

Anggaran, Kemiskinan, dan Investasi Pendidikan Aceh

Kamis, 25/02/2021 - 12:26 WIB
Ilustrasi/Foto/Istimewa.
Artikel

Carut Marut Tender Di Aceh

Rabu, 24/02/2021 - 13:10 WIB
aceHTrend.com
Artikel

Aceh & Hikayat Som Gasien, Peuleumah Hebat

Senin, 22/02/2021 - 17:41 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Source:Jaringan survey inisiatif

Infografis: Perkembangan Pilkada Aceh 2017

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Foto: Sayuti Abubakar (kanan) ketika bertemu Tumin Blang Blahdeh, yang merupakan ulama senior di Aceh. Foto: Ist.

    Final! PNA Usulkan Sayuti Abubakar Sebagai Cawagub Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Minggu Tidak Sekolah, Ternyata Bocah SDN 1Banda Aceh Rawat Ibunya yang Stroke Seorang Diri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Utang Daerah Membengkak, Merah Sakti Sorot Kinerja Bintang-Salmaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah ‘Ejakulasi Dini’ Bangun Aceh Hebat, Kompa Jaya Harap PNA Komitmen Pada Janjinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dianggap Berlarut-larut, PDIP Desak Wali Kota Subulussalam Selesaikan Sengketa PT Laot Bangko

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Muslizar saat meninjau rumah Hadijah, Jumat, 5 Maret 2021.
BERITA

Garda Abdya akan Bangun Rumah Layak Huni untuk Hajidah HS

Masrian Mizani
05/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

Hadiri Musrenbang di Singkil Utara, Wabup Sazali Berpesan Prioritaskan Pembangunan Pro Rakyat

Sadri Ondang Jaya
05/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

PT PIM Ekspor Perdana 30 Ribu Ton Urea Komersial ke Srilanka

Mulyadi Pasee
05/03/2021

Merah Sakti @aceHTrend/Nukman Suryadi Angkat
BERITA

Utang Daerah Membengkak, Merah Sakti Sorot Kinerja Bintang-Salmaza

Redaksi aceHTrend
05/03/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.