ACEHTREND.CO, Banda Aceh – “Haji Saifannur nyan meumafia meunan.” Ini kata Rusli saat berbincang di warung, Jumat (12/8/2016) sore. Benarkah?
Lain lagi dengan Jamal, anak muda ini menilai Saifannur atau Haji Saifan tidak memiliki kepekaan sosial. Kepeduliannya terhadap anak-anak muda dipandang sangat kurang.
Murniati, perempuan asal Juli bahkan menilai Saifannur sebagai sosok yang meu-bigbos, susah untuk ditemui, banyak penghalangnya.
Ada juga yang menilai pengusaha di Bireuen itu sosok yang hanya memikirkan usahanya untuk kepentingan diri sendiri. “Hana deuh kader hasil didikan Haji Saifan,” sebut salah seorang tokoh pengusaha yang namanya minta tidak disebut. “Bek ka tuleh, hana mangat,” pintanya.
Sebelumnya, beredar foto keakraban Saifannur dengan Abu Tumin, ulama kharismatik Aceh. Kedekatan itu dinilai sebagai kedekatan politik. “Ka geujak peusjedara droe,” tulis pemilik sebuah akun di media sosial.
Sayangnya, ketika ditanyai lebih lanjut asal usul penilaian itu ternyata lebih karena informasi dari orang lain. Tidak berdasarkan pengalaman sendiri. “Meunan loen deungo,” ujar Rusli yang kemudian minta pamit.
Ketika penilaian itu disampaikan kepada H. Saifannur, S. Sos, Jumat (14/8/2016) malam, bakal calon Bupati Bireuen yang diusung oleh Golkar, NasDem dan PDA, ini hanya menjawab dengan senyum.
“Peunilaian gob, kiban loen peuget,” ujar Saifannur di kantor Golkar Bireuen.
Ketika aceHTrend meminta izin untuk menemui orang-orang yang mengenalnya, Haji Saifan mempersilahkan. “Jeut, neu tayong keudroe, bek loen arahkan,” kata Saifannur.
Ini Kata Abu Tumin tentang Haji Saifan
Keesokan harinya, aceHTrend bermaksud bersilahturahmi ke rumah Abu Tumin. “Jeut, neu jak habeh ashar beuh,” kata Tengku Aceh, Sabtu (13/8/2016) pagi.
Apa kata Abu Tumin tentang Haji Saifan?! Dan bagaimana kesaksian orang-orang yang mengenal dekat bakal calon Bupati Bireuen itu?! []