ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Sejumlah wartawan dari media cetak, elektronik dan online di Banda Aceh menggelar aksi solidaritas untuk wartawan yang menjadi korban kekerasan Oknum TNI AU dan Paskhas Lanud Suwondo Medan saat bentrokan dengan warga Sarirejo yang ingin mempertahankan tanah mereka yang ingin dijadikan rusunawa.
Dalam bentrokan itu Array Argus wartawan Tribun Medan (Tribunnews.com network) dan Andri Safrin wartawan MNC TV, mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis akibat dipukuli secara brutal oleh oknum TNI AU tersebut.
Dalam aksi solidaritas yang berlangsung pada Jumat (19/8/2016) di depan mesjid Raya Baiturrahman ini para wartawan mengusung poster dan tulisan mengutuk dan mengecam tindakan yang dilakukan oleh personel TNI AU dan meminta petinggi TNI mengusut tuntas oknum yang terlibat dalam insiden tersebut.
Adi Warsidi yang memberikan orasi pada aksi solidaritas tersebut mengatakan, kerja-kerja jurnalis dilindungi undang-undang, untuk itu dirinya mewakili para wartawan Aceh meminta kepada pihak berwenang terutama Panglima TNI untuk memberikan sanksi yang keras termasuk pemecatan terhadap oknum yang terlibat.
“Kekerasan terhadap wartawan sudah sering terjadi, mungkin sebagian kawan-kawan wartawan yang bertugas pada saat konflik sudah pernah merasakan hal ini, namun dalam kondisi aman seperti ini harusnya kerja-kerja jurnalis lebih terlindungi,” ujar Adi Warsidi dalam orasinya.
Dalam aksi yang dikawal aparat kepolisian tersebut sejumlah wartawan meletakkan ID card dan kamera ke tanah sebagai bentuk solidaritas dan berdoa supaya kekerasan tidak terulang lagi serta oknum yang terlibat di beri hidayah. []