• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Mengeksplorasi Eksistensi Air Zamzam

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Jumat, 19/08/2016 - 17:00 WIB
di Artikel
A A
Mengeksplorasi Eksistensi Air Zamzam
Share on FacebookShare on Twitter

Musim haji tahun 1437 Hijriah atau tahun 2016 masehi kembali menyapa kita, dan dalam pikiran kita orang Aceh bila musim haji tiba yang paling diingat pertama, Rumoh Aceh (Baitul Asyii) di Mekkah, yang memberi kompensasi uang dana hasil wakaf dan biaya kompensasi perluasan masjidil haram bagi jamaah haji asal Aceh dan ini tidak didapat oleh jamaah asal Indonesia dari daerah lain dan kedua, Air Zam-zam. Ini air yang fenomenal sepanjang masa sejak ditemukan oleh Siti Hajar, ibunda nabi Ismail as saat ditinggal sementara di Padang pasir nan tandus oleh nabi Ibrahim as karena tidak pernah kering hingga saat ini. Zamzam merupakan sumur mata air yang terletak di kawasan Masjidil Haram, sebelah tenggara Ka’bah berkedalaman 42 meter. Banyak ummat Islam yang melakukan ibadah Haji dan Umrah yang berkunjung ke sumur Zamzam, dan sebagian membawa pulang air Zamzam ke tanah air.

Pernahkah kita berpikir sejenak, selama ribuan tahun tiidak sedikitpun air zam-zam ini tercemar, terkontaminasi bakteri dan mengering dimusim kemarau atau melimpah dikala musim hujan, Inilah rahmat Allah SWT yang patut kita syukuri. Hasil penelitian sampel air di Eropa dan Saudi Arabia menunjukkan bahwa Zam-zam mengandung zat fluorida yang punya daya efektif membunuh kuman, layaknya seperti sudah mengandung obat. Lalu perbedaan air Zam-zam dibandingkan dengan air sumur lain di kota Mekkah dan Arab sekitarnya adalah dalam hal kuantitas kalsium dan garam magnesium. Kandungan kedua mineral itu sedikit lebih banyak pada air zam-zam. Itu mungkin sebabnya air zam-zam membuat efek menyegarkan bagi jamaah yang kelelahan. Tambahan lagi, hasil laboratorium Eropa menunjukkan bahwa zam-zam layak untuk diminum, sehat untuk diminum. Makanya tidak mengheran setiap jamaah ingin sekali membawa pulang air zamzam sebanyak-banyaknya, namun apa daya pihak maskapai melrang hal itu paling banyak hanya bisa dibawa pulang beberapa liter saja (5 liter) yang sudah disediakan oleh panitia pelaksana haji Indonesia bekerja sama dengan Garuda Indonesia.

Keistimewaan lain, komposisi dan rasa kandungan garamnya selalu stabil, selalu sama dari sejak terbentuknya sumur ini. “Rasanya” selalu terjaga, diakui oleh semua jemaah haji dan umrah yang selalu datang tiap tahun. Tak pernah ada yang complain. Dan Air zam-zam ini tak pernah dicampur bahan kimia apapun seperti layaknya air PDAM kita. Murni air sehat.

Sumur Zamzam terletak 11 meter dari Ka’bah. Menurut salah satu keterangan, ia dapat menyedot air sebanyak 11-18,5 liter per detik, sehingga dapat menghasilkan 660 liter air permenit dan 39.600 liter per jamnya. Dari mata air ini terdapat beberapa celah, di antaranya ada celah ke arah Hajar Aswad dengan panjang 75 cm, dengan tinggi 30 cm yang juga menghasilkan air sangat banyak. Beberapa celah mengarah kepada Shafa dan Marwa serta ada yang mengarah pula ke arah pengeras suara dengan panjang 70 cm dan tinggi 30 cm. Dahulu, di atas sumur Zamzam ada bangunan dengan luas 8 m × 10,7 m = 88.8 m2. Tapi bangunan ini ditiadakan untuk meluaskan tempat tawaf, sehingga ruang minumnya dipindahkan ke ruang bawah tanah di bawah tempat tawaf, dengan 23 anak tangga yang dilengkapi penyejuk udara.

BACAAN LAINNYA

Disnaker Telah Verifikasi Ulang Kepengurusan Baru Serikat Pekerja Hotel Grand Nanggroe

Disnaker Telah Verifikasi Ulang Kepengurusan Baru Serikat Pekerja Hotel Grand Nanggroe

15/04/2021 - 15:20 WIB
Nova Iriansyah Merasa Nama Baiknya Dicemarkan oleh Abu Malaya

Nova Iriansyah Merasa Nama Baiknya Dicemarkan oleh Abu Malaya

15/04/2021 - 14:48 WIB
Dewan Abdya Apresiasi Rencana Bupati Akmal Bagikan Lahan Bekas HGU PT CA

Dewan Abdya Minta Pengurus Masjid Agung Larang Masuk Pengunjung yang Berbusana Tidak Islami

15/04/2021 - 13:02 WIB
Seorang Warga Langsa Diduga Bunuh Diri saat Bertamu ke Rumah Temannya

Seorang Nenek di Aceh Tamiang Meninggal Dunia di Tangan Cucunya Sendiri

15/04/2021 - 12:43 WIB

Tempat masuk ruang minumnya terpisah antara laki-laki dan perempuan. Di situ, terdapat 350 keran air minum, yaitu 220 ada di sisi ruang laki-laki dan 130 di sisi ruang perempuan. Sumur Zamzam yang telah dipagari dengan kaca tebal itu dapat dilihat dari ruangan laki-laki . Bagaimana sebenarnya kondisi sumur zamzam jika dilihat secara ilmiah? Pertanyaan serupa sudah lama menghinggapi banyak pihak. Tak ayal, penelitian untuk “mengeksplorasi kembali” keberadaan (eksistensi) air zamzam terus diupayakan dan dikembangkan oleh peneliti.

Sumur Zamzam
Secara teoritis, jenis sumur Zamzam adalah masuk dalam kategori sumur gali (dug waterwell). Hal ini dikarenakan sumur Zamzam pada awalnya sempat mengilang hingga kemudian ditemukan lagi oleh kakek Nabi Muhammad SAW, Abdul Muthalib. Sumur ini memiliki sekitar 30.5 meter. Hingga kedalaman 13.5 meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim. Lapisan ini merupakan lapisan pasir yang sangat berpori. Lapisan ini berisi batupasir transportasi dari lain tempat. Mungkin saja dahulu ada lembah yang dialiri sungai yang saat itu sudah kering. Atau dapat pula merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau penumpukan hasil pelapukan batuan yang lebih tinggi topografinya.

Di bawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter lapisan yang sangat lulus air (permeable). Lapisan yang sangat lulus air inilah tempat utama keluarya air-air disumur Zamzam. Kedalaman 17 meter ke bawah dari sumur ini selanjutnya menembus lapisan batuan beku diorite. Batuan beku yang sangat keras ini relatif khas jazirah Arab, karena jarang ditemui di tempat lain semisal Indonesia. Pada bagian atas batuan ini dijumpai rekahan-rekanan yang juga memiliki kanduangan air. Dulu ada semacam kepercayaan kalau retakan ini menuju Laut Merah. Dengan asumsi tersebut, tak habis-habisnya air Zamzam dikarenakan pasokan dari laut tersebut. Tetapi, sejauh ini belum ada laporan geologi yng menguat dugaan tersebut.

Sumber Air Zamzam
Tidak seperti air mineral yang umum dijumpai, air Zamzam bisa dibilang unik karena mengandung elemen-elemen alamiah sebesar 2.000 mg per liter. Padahal biasanya air mineral alamiah (hard carboned water) tidak akan melebihi dari 260 mg per liter. Elemen-elemen kimiawi yang terkandung dalam air Zamzam dapat dikelompokkan menjadi dua.
Pertama, yang bersifat positive ions seperti sodium (250 mg/l), kalsium (200 mg/l), potasium (20 mg/l), dan magnesium (50 mg/l). kedua, yang termasuk negative ions misalnya sulphur (372 mg/l), bicarbonates (366 mg/l), nitrat (273 mg/l), phosphat (0.25 mg/l) dan ammonia (6mg/l). Kandungan elemen-elemen kimiawi itulah yang menjadikan air Zamzam berbeda dan dipercaya dapat memberi khasiat khusus (Air Minum edisi 251/Agustus 2016). Meski demikian sebenarnya secara hidrologi air Zamzam tak ada bedanya dengan air jenis lain ditempat lain dan kategori air dari sumur gali.

Berapa banyak air Zam-zam yang digunakan setiap musim haji? Mari kita hitung secara sederhana. Jamaah haji yang berdatangan dari seluruh penjuru dunia pada setiap musim haji dewasa ini berjumlah sekitar dua juta orang. Semua jamaah diberi 5 liter air zam-zam ketika pulang nanti ke tanah airnya. Kalau 2 juta orang membawa pulang masing-masing 5 liter zam-zam ke negaranya, itu saja sudah 10 juta liter. Disamping itu selama di Mekkah, kalau saja jamaah rata-rata tinggal 25 hari, dan setiap orang menghabiskan 1 liter sehari, maka totalnya sudah 50 juta liter.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Air zam-zam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud supaya merasa kenyang, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail”. (HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas). Rasulullah SAW pernah mengambil air zam-zam dalam sebuah kendi dan tempat air dari kulit, kemudian membawanya kembali ke Madinah. Air zam-zam itu digunakan Rasulullah saw untuk memerciki orang sakit dan kemudian disuruh meminumnya.

Fenomena yang marak terjadi yang dimamfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab adalah memalsukan air Zam-zam, pastikan keaslian air Zamzam tersebut terutama jika membeli yang sudah dalam kemasan botol atau jerigen, baik yang ada di Indonesia ataupun yang berada di Saudi Arabia. Permintaan kebutuhan air Zamzam yang sangat tinggi dimanfaatkan oleh oknum jahat untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya dengan memalsukan air yang bersumber sejak jaman Nabi Ibrahim ribuan tahun silam. Bukan hanya di Indonesia saja yang menjadi surganya barang-barang palsu, di negara asal air Zamzam ini, Arabi Saudi, ada juga yang memalsukannya.

Kemasan serta wadah penampung air zam-zam dimuat semirip mungkin dengan yang langsung dari Arab Saudi dengan label teks bahasa Arab dan segala izin-izin palsu dari kementerian terkait di Indonesia dan Arab Saudi yang semuanya dipalsukan. Dan banyak beredar di swalayan dan toko-toko di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Sangat susah membedakan mana yangasli dan palsu dari produk air Zam-zam tersebut. Namun kita masyarakat harus kritis dan pintar karena tidak mungkin bisa dengan mudah mendapatakan air Zam-zam angsung dari Arab Saudi selain memang tidak dibisniskan dan tidak mungkin maskapai penerbangan bisa mengizinkan terbang ribuan liter air Zam-zam dalam bagasi atau cargo pesawat, kapal laut pun tidak ada bisnis ekspor impor air Zam-zam antara pemerintah Indonesia dengan kerajaan Arab Saudi di bidang pelayaran internasional antara kedua negara. Bisnis haram ini harus segera diungkap oleh pihak berwajib karena sangat merugikan masyarakat dan agama Islam dan harus diusut sampai tuntas agar tidak ada lagi bisnis air Zam-zam palsu dalam kemasan yang dijual bebas di pasar.

Jamaah haji asal Aceh maupun Indonesia seyogianya berhati-hati dalam membeli air zam-zam dipasaran yang dijual bebas untuk buah tangan atau oleh-oleh bagi sanak saudara di tanah air sehingga kita tidak tertipu dengan bisnis haram oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang meraup keuntungan ganda dan berlipat di setiap musim haji. Lebih baik menghadiahkan yang lain saja kepada sanak saudara yang lebih bermamfaat dan tahan lama, kalau air zamzam yang langsung dari Mekkah Arab Saudi yang diperkenankan untuk setiap jamaah haji Indonesia hanya 5 liter saja dalam bagasi pesawat. Bila coba-coba membawa lebih dari bagasi jamaah yang telah ditentukan akan dengan terpaksa pihak maskapai akan menurunkannya demi keselamatan penerbangan sipil.

Pemerintahan provinsi Aceh selanjutnya disebut pemerintah Aceh seharusnya bisa langsung menjalin komunikasi dengan pihak kerajaan Arab Saudi untuk mendapatkan kouta lebih bagi calon jamah haji asal aceh tanpa harus pemerintah Republik Indonesia, Upaya tersebut untuk menjawab keinginan masyarakat dalam beribadah haji ke Mekkah yang tiap tahun kian bertambah.bayangkan saja Untuk tahun 2016, Aceh hanya mendapatkan kouta untuk memberangkatkan 3.140 jamaah. Dari daftar list yang dipublis kementerian agama Republik Indonesia, daftar tunggu jamaah asal aceh sudah sampai tahun 2040 merupakan waiting list provinsi terlama di bandingkan provinsi lain di Indonesia.

Seperti diketahui, tahun ini Pemerintah Arab Saudi sedang membangun beberapa infrastruktur pendukung haji dan perluasan di kawasan Masjidil Haram. Pembangunan tersebut membuat kuota jamaah untuk semua negara ikut terpangkas. Namun dengan komunikasi yang konstrukstif dengan pihak kerajaan Arab Saudi bisa meluluhkan hati sehingga ada kouta khusus bagi jamaah asal Aceh ditahun mendatang seperti halnya ada kouta khusus bagi anak yatim setiap tahun dari kerajaan Arab Saudi. Sejak tsunami kerajaan Arab Saudi selalu mengundang jamaah anak yatim dari Aceh untuk berhaji, Subhanllah, alangkah mulia dan murah hati pihak keluarga kerajaan Arab Saudi dalam menyantuni anak yatim di Aceh dan diberbagai belahan dunia. Semoga ibadah haji yang merupakan rukun Islam kelima bagi orang yang mampu bukan jadi ritual ibadah saja bagi jamaah haji yang akan dan telah melaksanakan ibadah ke tanah suci dan menjadi pribadi yang lebih baik, memperoleh predikat haji mabrur bukan berhaji karena pamer (ria) dan tidak enak karena sudah berharta banyak tapi belum berhaji karena belum ada panggilan Ilahi, sungguh karena Allah dan syariah kan. Nah, Nyan Ban!!!

ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Saman 100001 Digelar September Mendatang

Selanjutnya

Durian Putri Betung Banjiri Gayo Lues

BACAAN LAINNYA

Puasa dan Aktualisasi Ketakwaan
Artikel

Puasa dan Aktualisasi Ketakwaan

Kamis, 15/04/2021 - 06:03 WIB
Peran Sekolah Swasta dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
OPINI

Peran Sekolah Swasta dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

Rabu, 14/04/2021 - 15:34 WIB
Sie Reubôh Simbol Diplomasi Budaya dan Agama
Artikel

Sie Reubôh Simbol Diplomasi Budaya dan Agama

Selasa, 13/04/2021 - 13:34 WIB
Ramadan Ajang Introspeksi Diri
OPINI

Menjadikan Ramadan Momentum Muhasabah Diri

Selasa, 13/04/2021 - 12:10 WIB
Aceh Butuh Banyak Darah, Ayo Kita Donasikan
Artikel

Aceh Butuh Banyak Darah, Ayo Kita Donasikan

Selasa, 13/04/2021 - 00:44 WIB
Memahami AKM sebagai Pengganti UN
Artikel

Memahami AKM sebagai Pengganti UN

Rabu, 07/04/2021 - 18:40 WIB
Dara Aceh Ini Suarakan Hak-hak Disabilitas di Panggung Internasional

Menilik Program Imunisasi di Tengah Pandemi

Minggu, 04/04/2021 - 10:42 WIB
Gampong ‘Terbuka’ Cegah Konflik dan Korupsi

Gampong ‘Terbuka’ Cegah Konflik dan Korupsi

Kamis, 01/04/2021 - 16:03 WIB
Sekolah Penggerak Pertama di Kabupaten Simeulue
Artikel

Sekolah Penggerak Pertama di Kabupaten Simeulue

Rabu, 31/03/2021 - 15:35 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Durian Putri Betung Banjiri Gayo Lues

Durian Putri Betung Banjiri Gayo Lues

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Bolehkah Memasak untuk Suami yang Tidak Berpuasa?

    Bolehkah Memasak untuk Suami yang Tidak Berpuasa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bangsa Rum dalam Islam di Akhir Zaman

    44 shares
    Share 44 Tweet 0
  • Tujuh Bulan Gaji Aparatur Desa di Subulussalam Belum Cair, Anggota Dewan Minta Perhatian Wali Kota

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Syekh Ali Jabeer dan Guru Sekumpul, Yang ‘Hidup’ Setelah Wafat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Sekolah Swasta dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Disnaker Telah Verifikasi Ulang Kepengurusan Baru Serikat Pekerja Hotel Grand Nanggroe
Banda Aceh

Disnaker Telah Verifikasi Ulang Kepengurusan Baru Serikat Pekerja Hotel Grand Nanggroe

Redaksi aceHTrend
15/04/2021

Nova Iriansyah Merasa Nama Baiknya Dicemarkan oleh Abu Malaya

Nova Iriansyah Merasa Nama Baiknya Dicemarkan oleh Abu Malaya

Redaksi aceHTrend
15/04/2021

Dewan Abdya Apresiasi Rencana Bupati Akmal Bagikan Lahan Bekas HGU PT CA
BERITA

Dewan Abdya Minta Pengurus Masjid Agung Larang Masuk Pengunjung yang Berbusana Tidak Islami

Masrian Mizani
15/04/2021

Seorang Warga Langsa Diduga Bunuh Diri saat Bertamu ke Rumah Temannya
BERITA

Seorang Nenek di Aceh Tamiang Meninggal Dunia di Tangan Cucunya Sendiri

Syafrizal
15/04/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.