ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Pada tahun ini Badan bahasa melalui UPT nya Balai Bahasa Provinsi Aceh melaksanakan Pekan Bahasa Se Sumatera yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat sikap berbahasa Indonesia yang positif di kalangan generasi muda, yang pada akhirnya akan meningkatkan rasa persatuan dan nasionalisme dari anak-anak bangsa.
“Pekan Bahsaa Se Sumatera ini, juga menjadi ajang untuk mempererat tali silahturahmi generasi muda di Sumetera khususnya. Pada gilirannya kegiatan yang hakikatnya adalah Gerakan Cinta Bahasa Indonesia ini memiliki arti sangat penting untuk Pembinaan Bahasa Indonesia, khuusnya di wilayah Sumatera.”
Demikian antara lain sambutan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang disampaikan pada Pekan Bahasa Se Sumatera tahun 2016 yang berlangsung di Hotel Grand Nanggroe, banda Aceh, Senin (22/8/2016).
Provinsi Aceh terpilih sebagai tuan rumah Pekan Bahasa se-Sumatera 2016. Tuan rumah mengambil tema “Merajut Nasionalisme Melalui Bahasa dari Ujung Barat Sumatera” yang diadakan di Banda Aceh, mulai 21 sampai 25 Agustus.
Dalam kegiatan tersebut dikuti oleh sembilan Provinsi se-Sumatera. Provinsi tersebut adalah Sumatera Utara (Sumut), Riau, Kepulaun Riau (Kepri), Bangka Belitung (Babel), Bengkulu, Lampung, Jambi, Sumatera Selatan, dan Aceh sebagai tuan rumah.
Sedangkan satu provinsi lagi yaitu Sumatera Barat tidak hadir tahun ini. Untuk tahun ini ajang pekan bahasa memperlombakan banyak bidang yaitu lomba pidato, debat bahasa, berbalas pantun, lomba mengajar, pewara atau protekoler, cerdas cermat, temu bicara duta bahasa dan temu bicara wartawan dalam memajukan bahasa Indonesia.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, Muhammad Muis mengatakan, total peserta dalam pekan bahasa ada 240 orang. “Kami sangat senang bisa menjamu semua peserta Pekan Bahasa tahun ini. Semoga semua peserta bisa saling kenal satu sama lain, meskipun beda Provinsi,” ujarnya.
Ia menegaskam dalam berbagai lomba itu nantinya akan dinali oleh juri yang sudah ahli di bidangnya. Yang menjadi juri lomba berbalas pantun, debat bahasa dan lomba lainnya ialah Juru dari balai bahasa Aceh dan Akademisi.
“Akhir acara kami akan mengajak peserta untuk berwisata budaya mengelilingi kota di Aceh. Dengan begitu semoga peserta dari provinsi lain bisa menyebarkan dan menceritakan budaya Aceh ke tempat asalnya masing-masing,” ujarnya.