• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Andai Zikir di 2006

Muhajir JuliMuhajir Juli
Jumat, 02/09/2016 - 17:42 WIB
di Kolom, OPINI
A A
Andai Zikir di 2006
Share on FacebookShare on Twitter

Walau Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh belum menentukan siapa saja akan mengikuti Pilkada Aceh 2017, namun perang urat saraf antar pendukung kandidat kian tajam, baik melalui medsos maupun via media yang bersimpati kepada mereka. Namun, sejauh ini hanya empat kandidat yang benar-benar disorot, Irwandi, Zaini Abdullah, Muzakir Manaf, Tarmizi Karim. Bila dipilah lagi, tiga kandidat yang awalnya satu induk –Irwandi, Zaini, Muzakir– adalah tiga (tidak) serangkai yang benar-benar beradu klaim tentang siapa yang paling unggul.

Ketiganya adalah para kandidat yang mengelola Aceh saat daerah ini bergelimang dana. Bahkan bila lebih jeli melihat. Irwandi adalah yang paling beruntung. Karena di masa Teungku Agam memimpin Aceh, Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR) NAD-Nias, serta ratusan NGO sedang berlimpah uang membangun Aceh pasca bencana gempa dan tsunami.

Irwandi, dalam konteks ini sebagai Pemerintah Aceh, sangat terbantu dengan adanya support nyata dari berbagai badan dunia, NGO dan BRR sendiri yang berjibaku bersama pemerintah membangun Aceh. Hingga akhirnya Irwandi berhasil menggagas program monumental yaitu Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) dan bantuan beasiswa untuk anak yatim di Aceh.

Banyak hal, kala itu, tugas pemerintah yang “diambil alih” oleh donor asing dan BRR. Sebut saja pembangunan kembali rumah rakyat, pemberdayaan ekonomi rakyat dan bantuan untuk eks kombatan TNA–khusus TNA– ditangani oleh Badan Reintegrasi Aceh (BRA).

BACAAN LAINNYA

Sie Reubôh Simbol Diplomasi Budaya dan Agama

Sie Reubôh Simbol Diplomasi Budaya dan Agama

13/04/2021 - 13:34 WIB
Seorang Nenek di Langsa Bunuh Diri di Hari Makmeugang

Seorang Nenek di Langsa Bunuh Diri di Hari Makmeugang

12/04/2021 - 22:20 WIB
Presiden Joko Widodo Disuntik Vaksin Covid – 19

Ahli: Niatkan Vaksinasi di Bulan Ramadhan Sebagai Ibadah

12/04/2021 - 08:52 WIB
KIP Aceh Tidak Berwenang Tetapkan Penundaan Pilkada

KIP Aceh Tidak Berwenang Tetapkan Penundaan Pilkada

12/04/2021 - 01:12 WIB

Bila ditamsilkan, kala Irwandi “mewarisi” Aceh, daerah ini masih dalam kondisi berlimpah uang. Ia seperti generasi ke enam dalam sebuah trah kaya yang kayanya mencapai tujuh turunan.

Beberapa narasumber pernah berkata, apabila kala itu pasangan Zikir (Zaini Abdullah-Muzakir Manaf) memimpin Aceh, akankah program JKA dan beasiswa untuk anak yatim akan lahir?

Seorang yang lain balik bertanya. Apakah dengan bejibunnya uang Aceh kala itu, pasangan Zikir takkan punya gagasan yang sama walau dengan nama yang berbeda?

Kita tentu sepakat bahwa lahirnya program di atas tidaklah bisa dipisahkan oleh kerja kolektif. Irwandi tentu tidak mungkin sendiri. Minimal–kalau hendak menafikan peran Abu Doto dan Mualem– anggota DPRA yang mayoritas dari Partai Aceh, ikut merestuinya.

Semua pihak mengakui bahwa terobosan program tersebut telah meringankan beban rakyat Aceh yang miskin. Walau hanya kelas III, berobat gratis sangat membantu kaum papa untuk mendapatkan pelayanan kesehatan “gratis” itu. Tentu standing applaus harus diberikan untuk lelaki kelahiran Bireuen itu.

Anak yatim pun bergembira. Beasiswa yang diberikan sangat membantu mereka. Lihat saja, wajah mereka berseri-seri ketika musim cair uang itu tiba. Mereka berterima kasih kepada Irwandi.

Pilkada 2012, peta politik berubah. Takdir menempatkan pasangan Abu Doto dan Muzakir memimpin Aceh. Mereka melanjutkan dua program monumental itu. JKRA dan beasiswa yatim. Rakyat tetap memberikan standing applaus. “Nikmat” itu tetap berlanjut.

Oh ya, Irwandi punya program moratorium tebang hutan. Zaini-Muzakir pun punya moratorium tambang. Program pemberdayaan eks kombatan pun tetap mereka lanjutkan.

Mungkin, untuk melihat siapa yang lebih unggul, tentu harus melihat realisasi anggaran lainnya. Seberapa besar berdampak bagi hilangnya kemiskinan di tubuh rakyat. Evaluasi ini penting untuk dilakukan, agar kita mendapat pembanding yang adil bagi ketiganya.

Ada satu perbedaan besar yang menjadikan ketiganya berbeda. Bila di era Irwandi BRR dan lembaga donor lain meu wet-wet di Aceh dengan uang yang bejibun, masa Zaini-Muzakir, semuanya sudah angkat kopor dari Aceh. Misi mereka sudah selesai.

Kembali ke persoalan awal, bilakah Zaini-Muzakir memimpin Aceh di tahun 2006, akankah program mercusuar itu lahir? Pastinya program itu mereka lanjutkan. Jangan pernah lupa prinsip lelaku kolektif kolegial. Mereka tidak berdiri terpisah satu dengan lain.

Hal utama menyikapi periode 2017-2022 adalah sikap kritis dan jeli membaca semua bakal pemimpin Aceh, dan telaah rekam jejak dalam porsi yang pas memang diperlukan. Tapi apa yang bakal mereka rekam untuk masa depan rakyat Aceh yang lebih baik lagi, jauh lebih utama lagi. Kita harapkan, tidak ada kandidat yang sombong, sebab kini pemilih bergerak dinamis dalam memberi dukungannya. []

Tag: #Headlineirwandi yusufmuzakir manafZaini Abdullah
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Malik Feri Kesuma: Prof Bachtiar Aly Lebih Cocok Dorong Lahirnya Keppres

Selanjutnya

Siapa yang Dibilang Kuda Hitam dan ‘Cina Saboh Geudong’ oleh Bachtiar Aly?

BACAAN LAINNYA

Ramadan Ajang Introspeksi Diri
OPINI

Menjadikan Ramadan Momentum Muhasabah Diri

Selasa, 13/04/2021 - 12:10 WIB
Aceh Butuh Banyak Darah, Ayo Kita Donasikan
Artikel

Aceh Butuh Banyak Darah, Ayo Kita Donasikan

Selasa, 13/04/2021 - 00:44 WIB
Kolom: Suka Pamer
Kolom

Kolom: Suka Pamer

Sabtu, 10/04/2021 - 16:48 WIB
Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
OPINI

LMC (79): Islam Klasik: Wabah dan Peradaban (IV)

Sabtu, 10/04/2021 - 13:54 WIB
Memahami AKM sebagai Pengganti UN
Artikel

Memahami AKM sebagai Pengganti UN

Rabu, 07/04/2021 - 18:40 WIB
Dara Aceh Ini Suarakan Hak-hak Disabilitas di Panggung Internasional

Menilik Program Imunisasi di Tengah Pandemi

Minggu, 04/04/2021 - 10:42 WIB
Bireuen Butuh Ring Tinju
Jambo Muhajir

Bireuen Butuh Ring Tinju

Sabtu, 03/04/2021 - 16:49 WIB
Gampong ‘Terbuka’ Cegah Konflik dan Korupsi

Gampong ‘Terbuka’ Cegah Konflik dan Korupsi

Kamis, 01/04/2021 - 16:03 WIB
Sekolah Penggerak Pertama di Kabupaten Simeulue
Artikel

Sekolah Penggerak Pertama di Kabupaten Simeulue

Rabu, 31/03/2021 - 15:35 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Siapa yang Dibilang Kuda Hitam dan ‘Cina Saboh Geudong’ oleh Bachtiar Aly?

Siapa yang Dibilang Kuda Hitam dan 'Cina Saboh Geudong' oleh Bachtiar Aly?

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Gereja Kembar di Jalan Pocut Baren Banda Aceh, Bukti Aceh Toleran

    Gereja Kembar di Jalan Pocut Baren Banda Aceh, Bukti Aceh Toleran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seorang Nenek di Langsa Bunuh Diri di Hari Makmeugang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tujuh Bulan Gaji Aparatur Desa di Subulussalam Belum Cair, Anggota Dewan Minta Perhatian Wali Kota

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KIP Aceh Tidak Berwenang Tetapkan Penundaan Pilkada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Memasak untuk Suami yang Tidak Berpuasa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Sambut Ramadan, ACT Lhokseumawe Luncurkan Program Sedekah Pangan
BERITA

Sambut Ramadan, ACT Lhokseumawe Luncurkan Program Sedekah Pangan

Mulyadi Pasee
13/04/2021

Wakil Ketua DPRK Harap Daurah Al-Qur’an Lahirkan Imam Masjid di Kota Banda Aceh
BERITA

Wakil Ketua DPRK Harap Daurah Al-Qur’an Lahirkan Imam Masjid di Kota Banda Aceh

Teuku Hendra Keumala
13/04/2021

41 Cama Gagal Ikut UTBK-SBMPTN Unimal di Hari Pertama
BERITA

41 Cama Gagal Ikut UTBK-SBMPTN Unimal di Hari Pertama

Bustami Acut
13/04/2021

Sie Reubôh Simbol Diplomasi Budaya dan Agama
Artikel

Sie Reubôh Simbol Diplomasi Budaya dan Agama

Redaksi aceHTrend
13/04/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.