• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Surat untuk Bidadari

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Selasa, 06/09/2016 - 15:47 WIB
di SPECIAL, Sudut Pandang
A A
Surat untuk Bidadari
Share on FacebookShare on Twitter

Tidak sedikit di antara kita terkadang memarahi dia saat kita lelah, kita juga membentak si dia padahal seharusnya dia terkadang belum benar-benar paham kesalahan yang dilakukannya. Kita juga tanpa sengaja bahkan sengaja membuat dia menangis dan terhardik karena kita ingin lebih dimengerti dan didengarkan.

Namun yang perlu kita ketahui seburuk apapun kita memperlakukan dia, segalak apapun kita kepada dia, semarah apapun kita pernah membentak dia, namun dia akan tetap mendatangi kita dengan senyum kerinduan dan kebahagiaan, menghibur kita dengan cinta kasih yang ikhlas dan telah terpatri sekian lamanya, menggenggam tangan kita dengan tangan kerinduan. Seolah semuanya baik-baik saja, dan tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.

Dia selalu punya banyak cinta dan cerita untuk kita, meski seringkali kita sendiri terkadang tidak membalas cintanya dengan penuh keikhlasan dan ketulusan, kita bilang bekerja keras demi kebahagiaan dan kesenangan dia, tetapi kenyataannya tidak sedikit dia yang justru membahagiakan dalam lelah di sisa waktu dan tenaga kita.

kita merasa bahwa bisa menghibur kesedihan dia atau menghapus air mata kesedihan dan kepiluan, tetapi itu hanya sebuah ilusi saja dan kerap bola tipuan kita gulir dengan penuh ego dan sok “presiden” negeri usrah (keluarga).

BACAAN LAINNYA

Nova Iriansyah Merasa Nama Baiknya Dicemarkan oleh Abu Malaya

Nova Iriansyah Merasa Nama Baiknya Dicemarkan oleh Abu Malaya

15/04/2021 - 14:48 WIB
Dewan Abdya Apresiasi Rencana Bupati Akmal Bagikan Lahan Bekas HGU PT CA

Dewan Abdya Minta Pengurus Masjid Agung Larang Masuk Pengunjung yang Berbusana Tidak Islami

15/04/2021 - 13:02 WIB
Seorang Warga Langsa Diduga Bunuh Diri saat Bertamu ke Rumah Temannya

Seorang Nenek di Aceh Tamiang Meninggal Dunia di Tangan Cucunya Sendiri

15/04/2021 - 12:43 WIB
Marzuki Hamid Kunjungi TKI yang Berhasil Dipulangkan dari Malaysia

Marzuki Hamid Kunjungi TKI yang Berhasil Dipulangkan dari Malaysia

15/04/2021 - 12:23 WIB

Namun, realitanya kitalah yang selalu dia bahagiakan, dia yang sering berhasil membuang kesedihan kita ke lembah kebahagian, melapangkan kepenatan, menghapus ‘air mata’. Kita berhutang banyak pada sosok dia yang bernama sang istri sebagai bidadari di dunia bahkan akhirat nantinya.

Selama sehari dalam durasi 24 jam, berapa lama waktu yang kita miliki untuk berbicara, mendengarkan, memeluk, mendekap dan rileks untuk mencatat dengan qalbu dan cinta setiap rintihan dan coretan hati sang bidadari ?
Bukankah pahala sangat besar yang telah menanti di akhirat seorang suami yang mampu memberi kesenangan dan kebahaagian untuk pujaan hati?.

Tidaklah kita memberi ucapan terima kasih dengan hati,cinta dan ketulusan kepada dia yang telah mendidik, mengayomi dan memasak serta mencuci pakaian anak kita bahkan punya kita, padahal itu bukanlah kewajiban dia dalam syariat sebagai seorang istri, pernahkah dia minta honor dan mengeluh dengan semua itu?.

Selama waktu hidup kita bersama sang bidadari, seberapa keras dan tekun kita bekerja untuk menghadirkan kebahagiaan sesungguhnya di hari-hari sang pujaan hati melukis senyum sejati di wajah yang elok dan bersahaja itu ?.

Berbicara dengan sang Istri Bidadari dunia, sesungguhnya merekalah yang terkadang selalu “lebih dewasa” dan “bijaksana” daripada kita, merekalah yang selalu ‘mengajari’ dan ‘membimbing’ kita menjadi sosok suami sebagai insan yang lebih baik hari ini dari kemarin dan esok lebih baik dari hari ini.

Sejahat-jahat apapun kita sebagai suami, sang bidadari selalu siap kapan saja untuk menjadi pengasuh anak-anak terbaik yang pernah kita punya, justru kita sebagai sang suami kepala rumah tangga selalu berhutang kepada jauzah (istri).

Aj-jauzah yang terkadang menjadi korban dari betapa jahatnya metode kita mengelola emosi, bejatnya perilaku kita yang seharusnya mendidik dan menganyominya sebagai kewajiban sosok kepala rumah tangga.

Lantas dia yang menanggung konsekuensi dari nasib buruk yang kita buat dan rancang sendiri, dia yang barangkali masa depannya terkorbankan dan kelam gara-gara kita tidak mampu merancang masa depan kita sendiri.

Namun sang bidadari masih tetap tersenyum, mereka tetap memberi kita banyak cinta, kasih sayang dan ribuan kesenangan yang tidak terhingga, kita merasa egoisme dengan kelelakian dan kesuamian kita, sehingga melupakan esensi dia sebagai sosok wanita dan istri yang selalu mencoba membuat kita bahagia dan sakinah wa rahmah, maka dekaplah dan peluklah dengan nilai cinta dan kasih sayang, tataplah mata dia dengan pandangan keikhlasan dan ketulusan serta rasa penyesalan, katakan kepada sang bidadari, “Maafkan terhadap kesalahan dan hutang-hutang yang belum terbayarkan,”

Oo bidadariku, Maafkan jika semua kesalahan dan hutang ini telah membuat sang khalikul Alam Allah Ta”ala telah memurkai sang suami mu !!!

Wahai bidadari, maafkan karena hanya sebuah kemaafan dan kebahagiaan engkaulah yang bisa membuat bahtera keluarga dalam mengarungi samudera dunia lebih baik dan bahagia dari sebelumnya menuju ke negeri mawaddah wa ar-rahmah hingga akhirat kelak dan engkau satu-satunya sebagai penghulu sang bidadari dalam istana surga nantinya. Semoga..
Amiin.

Share14TweetPinKirim
Sebelumnya

IEI Kritik Kerjasama Aceh dan Kfw Jerman

Selanjutnya

Kata Abu Tumin Untuk Dr. Muzakkar: Pah That Ka Neuwo Keunoe

BACAAN LAINNYA

Minum Obat Selain dengan Air Putih, Amankah?
Ramadhan Karim

Cara Minum Obat 3×1 dan Puasa Tidak Batal

Selasa, 13/04/2021 - 00:19 WIB
Toni Firmayas; Putra Abdya yang Menjadi Guru Garis Depan di Pelosok Kalimantan
SPECIAL

Toni Firmayas; Putra Abdya yang Menjadi Guru Garis Depan di Pelosok Kalimantan

Minggu, 28/03/2021 - 11:25 WIB
P’up Dah, Peugawe Kantô Dipeu Apui Kantô Bupati Bireuen
Basa Aceh

P’up Dah, Peugawe Kantô Dipeu Apui Kantô Bupati Bireuen

Senin, 08/03/2021 - 14:12 WIB
Kalau Kalangan Dayah Tak di Parlemen, Jangan Harap Lahir Kebijakan Pro Syariat Islam
Dayah

Kalau Kalangan Dayah Tak di Parlemen, Jangan Harap Lahir Kebijakan Pro Syariat Islam

Sabtu, 06/03/2021 - 07:07 WIB
That Na Teuh, Lheuh Jép Kupi, Moeldoko Jeut Keutuha Chiek Peureuté Demokrat
Basa Aceh

That Na Teuh, Lheuh Jép Kupi, Moeldoko Jeut Keutuha Chiek Peureuté Demokrat

Jumat, 05/03/2021 - 21:22 WIB
Bridger Walker, Bertarung Melawan Anjing Gembala Jerman  Demi Selamatkan Adiknya
Anak

Bridger Walker, Bertarung Melawan Anjing Gembala Jerman Demi Selamatkan Adiknya

Jumat, 05/03/2021 - 09:49 WIB
Dua Minggu Tidak Sekolah, Ternyata Bocah SDN 1Banda Aceh Rawat Ibunya yang Stroke Seorang Diri
Anak

Dua Minggu Tidak Sekolah, Ternyata Bocah SDN 1Banda Aceh Rawat Ibunya yang Stroke Seorang Diri

Rabu, 03/03/2021 - 13:13 WIB
Kohati Cabang Sigli Gelar Diskusi tentang Pemilu

Kohati Cabang Sigli Gelar Diskusi tentang Pemilu

Sabtu, 13/02/2021 - 22:14 WIB
Selamat dari Amukan Api, Salbila Bercita – cita Menjadi Dokter Gigi
Perempuan

Selamat dari Amukan Api, Salbila Bercita – cita Menjadi Dokter Gigi

Selasa, 09/02/2021 - 09:37 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Kata Abu Tumin Untuk Dr. Muzakkar: Pah That Ka Neuwo Keunoe

Kata Abu Tumin Untuk Dr. Muzakkar: Pah That Ka Neuwo Keunoe

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Bolehkah Memasak untuk Suami yang Tidak Berpuasa?

    Bolehkah Memasak untuk Suami yang Tidak Berpuasa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bangsa Rum dalam Islam di Akhir Zaman

    44 shares
    Share 44 Tweet 0
  • Tujuh Bulan Gaji Aparatur Desa di Subulussalam Belum Cair, Anggota Dewan Minta Perhatian Wali Kota

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Syekh Ali Jabeer dan Guru Sekumpul, Yang ‘Hidup’ Setelah Wafat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Sekolah Swasta dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Nova Iriansyah Merasa Nama Baiknya Dicemarkan oleh Abu Malaya

Nova Iriansyah Merasa Nama Baiknya Dicemarkan oleh Abu Malaya

Redaksi aceHTrend
15/04/2021

Dewan Abdya Apresiasi Rencana Bupati Akmal Bagikan Lahan Bekas HGU PT CA
BERITA

Dewan Abdya Minta Pengurus Masjid Agung Larang Masuk Pengunjung yang Berbusana Tidak Islami

Masrian Mizani
15/04/2021

Seorang Warga Langsa Diduga Bunuh Diri saat Bertamu ke Rumah Temannya
BERITA

Seorang Nenek di Aceh Tamiang Meninggal Dunia di Tangan Cucunya Sendiri

Syafrizal
15/04/2021

Marzuki Hamid Kunjungi TKI yang Berhasil Dipulangkan dari Malaysia
BERITA

Marzuki Hamid Kunjungi TKI yang Berhasil Dipulangkan dari Malaysia

Syafrizal
15/04/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.