• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Safwan, Soeharto dan Gelar Pahlawan

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Sabtu, 17/09/2016 - 22:25 WIB
di Artikel
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

Setiap datang tanggal 16 September masyarakat Aceh mengenang sosok Safwan Idris, Rektor (mantan) Universitas IAIN Ar-Araniry (sekarang UIN Ar-Araniry). Salah satu kampus terbesar di Aceh yang telah banyak melahirkan intelektual.

Safwan Idris benar-benar sejatinya pemimpin tulis jurnalis senior Risman Rachman pada status facebooknya. Safwan Idris telah menunjukkan keteladanan dalam hal etika kepemimpinan. Ia tidak sudi manakala menjadi pemimpin harus menempuh cara-cara kotor dan senantiasa menghisap diri dengan pertanyaan kunci: apakah saya pantas untuk jabatan itu?

Pernyataan serupa datang dari Bung Alkaf, salah satu intelektual Aceh yang menulis tentang Safwan Idris “Untuk Dia yang tidak pernah mati: Safwan Idris.” Saya kutip penggalan tulisan Bung Alkaf “Pak Safwan adalah pemimpin yang sebenar-benarnya pemimpin. ‎Rusydi Ali Muhammad, Rektor IAIN Ar-Raniry yang menggantinya, sampai menulis bahwa dia bukan-lah Rektor, melainkan pengganti Safwan Idris.”

Konflik politik yang berujung pada duet maut antara GAM versus Pemerintah saat itu ikut melibas orang-orang yang tidak menginginkan pertarungan itu terjadi, salah satu yang menjadi korban Safwan Idris. 

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com

Tim Saber Pungli Tangkap Sekdis Kesehatan Aceh Barat  

11/04/2017 - 17:22 WIB
aceHTrend.com

Video Doa dan Kenangan Sahabat untuk Fachrurrazi M Gade

12/11/2016 - 18:01 WIB

Safwan Idris ditembak di rumahnya, di Darussalam, pada 16 September 2000. Beliau meninggal dunia beserta meninggalkan misteri tentang sosok pelaku pembunuhan. Hingga saat ini misteri itu belum terungkap. ‎Dalam hal inilah, salah satu esensi kehadiran KKR (Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi) menjadi penting ada di Aceh untuk mengungkap fakta kebenaran secara resmi. Selama kebenarannya tidak terungkap secara jujur, maka kedua pihak yang bertikai akan terus menjadi terduga! 

Bicara konflik kekerasan di Aceh, ingatan saya tertuju pada Soeharto, pemimpin tertinggi rezim Orde Baru. Sosok yang meraih kekuasaan untuk menjadi Presiden dengan cara-cara “kotor dan jahat”. Dan cara-cara itu ia pertahankan dalam memimpin pemerintahannya. ‎Siapa pun yang bersebrangan atau melawan ‘digebuk’ olehnya tanpa ampun. Termasuk menghadapi Aceh. Dengan dalih menumpas gerakan separatis diberlakukan kebijakan operasi militer. Sebuah kebijakan yang membawa ‎Aceh dalam situasi chaos yang berdarah-darah. 

Pemerintahannya juga menumbuh subur praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Salah satu bukti hukum, putusan Mahkamah Agung No. 140 PK/2015 yang menyatakan Yayasan Supersemar milik Soeharto telah melakukan perbuatan melawan hukum dan wajib membayar uang sebesar Rp.4,4 Triliun. Tapi Soeharto tidak pernah dipidana karena deponir karena kondisi kesehatan yang memburuk dan akhirnya meninggal.

Dari dua cerita tokoh di atas, siapa yang pantas dinobatkan sebagai Pahlawan? 

Pahlawan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran. Sifat seorang pahlawan adalah kerelaan berkorban. Tidak mementingkan diri sendiri. 

Salah satu syarat untuk mendapat gelar pahlawan yang disebutkan didalam Undang-Undang No. 20/2009 adalah memiliki integritas moral dan keteladanan, berkelakuan baik, setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negaranya. 

Nama Soeharto dinobatkan untuk mendapat gelar pahlawan. Wacana memberi gelar pahlawan pada Soeharto sudah muncul sejak zaman Presiden SBY. Tapi ditunda karena penolakan dari masyarakat. Kini, di era Presiden Jokowi, wacana itu muncul kembali. Meski mendapat penolakan dari masyarakat. Pemerintah bergeming. ‎Bahkan kabarnya bulan November 2016, gelar pahlawan akan disematkan pada mendiang Soeharto. 

Jika gelar pahlawan tetap disematkan kepada Soeharto. Merujuk kembali kepada cerita di atas, pertanyaannya adalah pantaskah?

Amanah dari orang tua mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Mengingat jasa para pahlawan, berarti juga mengaplikasi nilai-nilai luhur (mulia), dan tauladan dalam kehidupan sehari-hari.

Apa yang akan kita wariskan kepada generasi selanjutnya, sangat ditentukan sikap dan tauladan masyarakat saat ini dalam memproduksi nilai-nilai kepemimpinan dan kepahlawanan. Semoga kita tidak mewarisi nilai-nilai kepemimpinan dan kepahlawanan yang membawa malapetaka bagi kelangsungan hidup manusia!

Puncak Bogor, 170916. 

Tag: Hesdline
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Granat Meletup Dalam Mobil di Bener Meriah, Satu Tewas

Selanjutnya

Granat Meledak di Manderek, Tiga Tewas

BACAAN LAINNYA

Gunawan
Artikel

Mengenal Potensi Kecerdesan Anak

Senin, 19/04/2021 - 06:22 WIB
Sikat gigi. Ilustrasi.

Hati – hati, Menggosok Gigi Bisa Batalkan Puasa

Jumat, 16/04/2021 - 12:17 WIB
Mawar. Ilustrasi.

Bukan Hanya Batalkan Puasa, Senggama di Siang Ramadan Dendanya Sangat Berat

Kamis, 15/04/2021 - 16:23 WIB
M. Ikhwan. Dosen STAIN Meulaboh.
Artikel

Puasa dan Aktualisasi Ketakwaan

Kamis, 15/04/2021 - 06:03 WIB
Abu Rahman
OPINI

Peran Sekolah Swasta dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

Rabu, 14/04/2021 - 15:34 WIB
Foto:Instagram/eoktorina)
Artikel

Sie Reubôh Simbol Diplomasi Budaya dan Agama

Selasa, 13/04/2021 - 13:34 WIB
aceHTrend.com
OPINI

Menjadikan Ramadan Momentum Muhasabah Diri

Selasa, 13/04/2021 - 12:10 WIB
dr. Syarifah Nurakmal.
Artikel

Aceh Butuh Banyak Darah, Ayo Kita Donasikan

Selasa, 13/04/2021 - 00:44 WIB
Verolika Gustini.
Artikel

Memahami AKM sebagai Pengganti UN

Rabu, 07/04/2021 - 18:40 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

Granat Meledak di Manderek, Tiga Tewas

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
Koni Ramadhan 2021
  • Usman Sulaiman (kanan) dan Hasan (kiri).

    Mafia Sabu yang Ditangkap di Aceh Timur Ternyata Salah Satu Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Bireuen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bawa Sabu – sabu, Anggota DPRK Bireuen Diringkus Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menebak Agama Kartini, Islam Atau Budha?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekda Aceh Larang PNS & Tenaga Kontrak Ikut Bukber, serta Tak Boleh Pulang Kampung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Memasak untuk Suami yang Tidak Berpuasa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

aceHTrend.com
LIFE STYLE

Nur Afina Ulya, Mahasiswi Prodi HKI IAIN Langsa Sidang Skripsi dengan Bahasa Inggris

Syafrizal
21/04/2021

RA Kartini.
Sejarah

Menebak Agama Kartini, Islam Atau Budha?

Redaksi aceHTrend
21/04/2021

Fajrol Islami
MAHASISWA MENULIS

Menabung; Langkah Awal Kebebasan Finansial bagi Milenial

Redaksi aceHTrend
21/04/2021

aceHTrend.com
BERITA

43 Sekolah di Pidie Jalin Kerja Sama Peningkatan SDM dengan ARC-USK

Ihan Nurdin
21/04/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.