• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Peran Kaum Muda dalam Perubahan Sosial

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Jumat, 23/09/2016 - 18:14 WIB
di MAHASISWA MENULIS
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Kontribusi yang diberikan pemuda dalam perubahan sosial sangatlah besar, sejarah mungkin bisa menjadi salah satu bukti nyata atas kegigihan kaum muda dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia, keinginan kaum muda Indonesia untuk keluar dari belenggu pemerintahan kolonial Belanda pada saat itu adalah semata-mata karena kecintaan terhadap tanah air. Upaya-upaya nyata pun dilakukan oleh kaum muda dengan membentuk beberapa organisasi kaum muda seperti Jong Calebes Bond, Jong Sumatra Bond, Jong Java, penghimpunan pelajar Indonesia pada tahun 1928 para kaum muda Indonesia mengadakan kongres pemuda di Jakarta, menarik dicermati dalam kongres tersebut menghasilkan beberapa asas atau prinsip fundamental yang harus ditanamkan oleh setiap kaum muda Indonesia di setiap generasinya diantarannya : Pertama mengaku bertumpah darah yang satu, yakni tanah air Indonesia, kedua mengaku bangsa yang satu, yakni bangsa Indonesia, ketiga menjunjung bahasa yang satu yakni bahasa Indonesia. Pada salah satu asas yang dilahirkan pada kongres tersebut adalah dengan mengaku bahasa Indonesia sebagai bahasa tentu hal ini akan menarik kalau kita cermati bahwa Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara-negara di kawasan Eropa seperti Belgia misalnya yang menggunakan empat bahasa nasional sekaligus ironisnya tentu hal ini akan berpengaruh pada identitas nasional bangsa mereka sehingga besar kemungkinan akan memicu keretakan didalamnya, mungkin dalam hal ini penulis dapat mengatakan bahwa perubahan yang dilakukan kaum muda Indonesia tidak hanya terbatas pada tatanan sosial saja melainkan pada seluruh tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Secara garis besar komitmen yang ditanamkan oleh kaum muda Indonesia dalam memberikan pengaruh dalam proses perubahan sosial begitu signifikan dan gemilang, tidak tanggung-tanggung kehadiran kaum muda sebagai agen perubahan agent of change telah menyentuh seluruh lini kehidupan, karena didalam jiwa setiap pemuda Indonesia telah dibekali dengan sikap solidaritas dalam menangani keterpurukan yang dialami oleh bangsa, sikap idealis serta api semangat yang mengalir dalam diri anak muda Indonesia telah memberikan pengaruh yang cukup luar biasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini pemerintah harus jeli dalam memperhatikan perkembangan serta sejauh apa partisipasi kaum muda Indonesia dalam proses pembangunan dengan populasi anak muda Indonesia yang mencapai 37% (62.343.755 juta) dari jumlah seluruh penduduk Indonesia dengan jumlah kaum muda Indonesia yang sangat besar ini bisa menjadi dua kemungkinan yakni bisa menjadi sebuah kerugian sekaligus peluang untuk mempercepat proses pembangunan.

Pemerintah dalam hal ini dituntut untuk menerapkan strategi jitu untuk mengoptimalkan peran anak muda dalam melakukan perubahan yang tidak lain adalah untuk mengangkat keterpurukan bangsa Indonesia, yang menjadi permasalah saat ini tidak sepenuhnya ada pada instrumen yang diberlakukan oleh pemerintah melainkan pada cara pandang atau perspektif kaum muda Indonesia yang masih jauh dari kesan positif, masih banyak kaum muda Indonesia yang mengkritisi kebijakan pemerintah secara anarkis dan terlalu mengedepankan arogansi mungkin hal tersebut bukan hal yang baru ditelinga kita belum lagi menyinggung gaya hidup kaum muda Indonesia yang telah jauh dari jati diri bangsa Indonesia prilaku westernisasi (kebarat-baratan), hendonisme serta sikap materialistik telah menjadi trend di kaum muda Indonesia hal ini tentu akan berdampak buruk bagi kemajuan bangsa dan negara meskipun tidak selamanya dampak globalisasi membawa pengaruh negatif bagi bangsa Indonesia tentunya dalam menyikapi proses globalisasi yang merupakan kelanjutan dari modernisasi perlu kebijaksanaan serta kematangan dalam mengambil kebijakan. Di sisi lain perhatian yang dilakukan pemerintah masih jauh dari kesan memuaskan hal ini dapat kita lihat diberbagai daerah terpencil di Indonesia khususnya wilayah timur Indonesia yang kesulitan mendapatkan akses pendidikan, pekerjaan, serta berbagai sarana penunjang lainnya, perhatian penulis mungkin tertuju pada pengembagan intelektual kaum muda Indonesia yang masih sangat minim padahal pendidikan merupakan syarat penting yang harus dimiliki oleh kaum muda Indonesia dalam membangun bangsa dan negara yang maju.

Berbagai kebijakan atau alternatif yang dilakukan oleh pemeintah Indonesia untuk meningkatkan sumber daya manusia khususnya pada generasi muda dengan memberikan beasiswa pendidikan ke luar negeri, upaya pemerintah tersebut seakan sia-sia ketika anak bangsa dihadapkan pada kemewahan negara-negara adikuasa banyak dari mereka memilih untuk melanjutkan hidupnya di negara-negara tersebut. Alasan para kaum muda yang membangun masa depannya di luar negeri tidak lain hanya melihat prospek dunia kerja yang jauh lebih baik dari Indonesia, belum lagi persoalan yang datang dari dalam negeri seperti korupsi yang kian hari telah mendarah daging pada birokrasi pemerintahan, krisis kepemimpinan, narkoba yang telah menjadi jajanan bagi kaum muda Indonesia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tantangan yang dihadapi oleh kaum muda Indonesia datang dari dua sisi baik itu datang dari luar maupun dalam negeri.

BACAAN LAINNYA

Kredit foto: Bea Cukai.

Bila Direspons Negatif, Investor Tak Akan Tanam Modal di Bidang Minuman Keras di Indonesia

02/03/2021 - 07:32 WIB
Ketua Umum Partai Emas Hasneni. Doc: PE

Bila KLB Partai Demokrat Digelar, Ketua Partai Emas Akan Maju Sebagai Caketum

02/03/2021 - 06:44 WIB
Dahlan Djamaluddin. {Ihan Nurdin/aceHTrend]

DPRA Minta USK Tunda Pembangunan Kampus

02/03/2021 - 06:05 WIB
Ilustrasi/FOTO/umroh.com.

Aceh Dan Umar Bin Abdil Azis

01/03/2021 - 14:40 WIB

Di akhir tulisan ini mungkin kita bisa belajar dari semboyan yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara Ing Ngarso Sung Toludo Ing Madyo Mangungkarso Tut Wuri Handayani, yang berarti pemuda harus berada pada barisan paling depan dalam melakukan perubahan sosial sebagai penggerak atau kreator perubahan, memaknai lebih jauh semboyan ini ada keharusan sikap tumpang tindih dan semangat berjiabaku dalam mengupayakan cita-cita mulia bangsa Indonesia. Jika semboyan ini di reaktualisasi niscaya masalah atau bahkan tantangan sesulit apapun akan mudah diatasi oleh kaum muda Indonesia. []

Tag: #Headline
Share3TweetPinKirim
Sebelumnya

Pilkada Aceh Dinilai Rawan, Polri Beri Pengamanan Ekstra      

Selanjutnya

Abdullah Puteh: Kalau Ada Titipan Pusat Di Aceh, Kami Titipan Siapa ?

BACAAN LAINNYA

Dian Saputra. Mahasiswa asal Singkil.
MAHASISWA MENULIS

Catatan Kecil tentang Singkil

Minggu, 17/01/2021 - 23:45 WIB
Noer Zainora
MAHASISWA MENULIS

Mempertanyakan Komitmen Pemerintah dalam Menerapkan Qanun LKS

Minggu, 17/01/2021 - 15:56 WIB
Mariana Syahfitri
MAHASISWA MENULIS

Manfaat Mempelajari Matematika: dari Berpikir Logis hingga Jadi Kreator Konten

Senin, 04/01/2021 - 10:46 WIB
Wahlul Zikra.
MAHASISWA MENULIS

Pemuda Aceh Dalam Pelukan Judi Chip Domino

Sabtu, 26/12/2020 - 07:54 WIB
Dian Saputra. Mahasiswa asal Singkil.
MAHASISWA MENULIS

Setitik Mutiara di Ujung Sungai Singkel

Kamis, 10/12/2020 - 06:05 WIB
Baihaki.
MAHASISWA MENULIS

Bahaya Popularitas Dunia dan Solusinya

Kamis, 26/11/2020 - 07:25 WIB
Ahmad Zharfan
MAHASISWA MENULIS

Demokrasi Kita Semakin Menurun?

Selasa, 20/10/2020 - 12:23 WIB
Ahmad Zharfan
MAHASISWA MENULIS

UU Cipta Kerja untuk Kesejahteraan dan Keadilan di Indonesia?

Selasa, 13/10/2020 - 10:41 WIB
Aulia Prasetya
MAHASISWA MENULIS

Demokratis, Birokrasi, dan Mahasiswa 

Kamis, 24/09/2020 - 18:24 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya

Abdullah Puteh: Kalau Ada Titipan Pusat Di Aceh, Kami Titipan Siapa ?

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Rustam Efendi (berdiri dan memegang mic) saat berdialog dengan Surya Paloh, Jumat (11/5/2018). Foto: Masrian Mizani (aceHTrend).

    Pakar Ekonomi: Di Aceh, yang Dibangun Hanya Ekonomi Pejabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polisi Tangkap Dua Lelaki Tersangka Pembunuh Ibu dan Anak di Simpang Jernih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duar! Benda Diduga Bom Meledak di Banda Aceh, Gerobak Pedagang Hancur Menjadi Puing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tolak Legalitas Industri Miras, GERAM Lakukan Unjuk Rasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar dari Syaikh Barshisa, Ulama yang Mati Sebagai Kafir

    35 shares
    Share 35 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Empat hektar sawit  di Abdya, habis dilalap  sijago merah, Selasa (2/3/2021).
Daerah

Empat Hektar Sawit di Abdya Diamuk Kobaran Api

Masrian Mizani
03/03/2021

BERITA

Kakanwil Kemenag Aceh Gandeng MDC untuk Meningkatkan Mutu Madrasah

Hasan Basri
02/03/2021

Anggota DPD RI, Teungku Fadhil Rahmi, Lc.
Banda Aceh

Perihal IPAL di Atas Cagar Budaya, Fadhil Rahmi Tawarkan Jalan Tengah

Muhajir Juli
02/03/2021

Presiden RI Ir. Joko Widodo, saat mengumumkan pencabutan lampiran Perpres Nomor 10 Tahun 2021 tentang investasi minuman keras, Selasa (2/3/2021).

Hore! Terima Masukan Ulama, Presiden Jokowi Batalkan Izin Investasi Industri Minuman Keras di Indonesia

Muhajir Juli
02/03/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.