ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Sejumlah pasangan calon kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang melakukan pemeriksaan kesehatan pada hari sabtu, Sabtu, (24/9/2016) di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zanoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, memprotes panitia karena bertindak tidak sesuai prosedur saat proses pembagian nomor urut pemeriksaan.
Menurut salah seorang Kandidat bupati dari Aceh Barat, Fuad Hadi, SH,MH protes yang dilayangkan oleh para kandidat itu merupakan hal yang wajar karena nomor peserta yang ada pada mereka dari KIP tidak sesuai dengan nomor yang diberikan pihak tim pemeriksa kesehatan.
” Kandidat protes dan komplain kenapa panitia dan penyelenggara tidak menyesuaikan saja nomor yang sudah di tetapkan kemarin dengan nomor urut hari ini, ” ujar Fuad Hadi kepada aceHTrend.
Hal yang sama juga di sampaikan oleh kandidat Bupati Aceh Jaya Nasri Saputra, menurut Nasri kapasitas ruangan pendaftaran juga terlalu sempit, ditambah banyak kandidat yang sudah berpuasa belum dapat kepastian apa-apa kapan akan di panggil.
Ketua Tim pemeriksaan Kesehatan calon kepala daerah Dr.Azharuddin, SpOT (K) menjelaskan bahwa pihak panitia sudah bekerja sesuai prosedur, namun ada kendala karena pihak KIP baru memberikan data peserta pada pukul 00:00 Wib semalam dan itu pun hanya jumlah peserta perkabupaten/kota tanpa menyebutkan nama peserta.
” Waktu yang disediakan untuk kita terbatas, kenapa pihak KIP baru memberikan data pada waktu dini hari? dan pihak panitia juga menemukan ada peserta yang baru mendaftar pada hari H pemeriksaan, ” ujar Azharuddin yang juga Wadir Pelayanan Medis RSUZA, Banda Aceh.
Sementara itu wakil ketua KIP Aceh Basri M Sabi menilai insiden protes diruang pendaftaran merupakan kesalah pahaman akibat panitia kurang memberikan penjelasan tentang prosedur pelayanan di lokasi pendaftaran, setelah di jelaskan akhirnya mereka mengerti, namun pihak KIP dan panitia akan mengevaluasi semua kegiatan agar berlangsung dengan baik.[]