ACEHTREND.CO, Banda Aceh–Psikolog kawakan Aceh, Nur Janah Al-Sharafi, Rabu (16/11/2016) di sebuah Aula Kedai Kopi kawasan terminal Batoh, Banda Aceh, melaunching buku terbitan terbarunya bertitel Blak-Blakan.
Sebelum buku yang diterbitkan Batavia Publishing Jakarta itu diluncurkan, terlebih dulu, buku setebal 293 halaman itu dibedah.
Yang tampil membedahnya, tak tanggung-tanggung, Syarifah Rahmatillah, seorang aktifis perempuan Aceh dan Yarmen Dinamika, wartawan senior Harian Serambi Indonesia.
Syarifah Rahmatillah mengatakan, buku yang ditulis dosen FKIP Unsyiah ini telah berhasil mengendus dan merekam berbagai persoalan sosial kemasyarakatan.
Kemudian dengan cerdas dan bahasa yang jernih serta lugas, Nur Janah membuhulnya dengan solusi yang jitu dengan menggunakan pendekatan psikologi, bidang ilmu yang selama ini ditekuninya.
Sementara itu Yarmen Dinamika menilai buku Blak-Blakan ini, sudah tergolong buku yang baik.
Menurut Yarmen, sebuah buku yang baik apabila telah memenuhi unsur-unsur enam C. Mencakup: Cover, conteks, content, correct, clear dan cathing.
Penulisan buku Blak-Blakan yang diberi anak judul ‘kasus psikologi dari negeri syariah’, menurut Yarmen belum memenuhi kaidah berbahasa yang baik dan benar.
Di beberapa halaman, masih ditemukan penggunaan bahasa gaul, bahasa SMS, dan bahasa yang tidak baku. Penulis atau editor, belum cermat dan teliti melihat hal ini.
“Padahal, dalam penerbitan buku, aspek bahasa sangat perlu diperhatikan,” ucap Yarmen.
Namun, Yarmen memuji dari sisi cover, fisik buku, dan sistematika penulisan, buku Blak-Blakan ini sudah tergolong bagus dan punya nilai jual yang tinggi.
Sebelumnya, Nur Janah sang penulis buku menjelaskan, bahwa materi buku ini umumnya berasal dari kumpulan kunsultasi psikologi yang diasuhnya dan dimuat setiap minggu di Harian Serambi Indonesia.
“Tanya-jawab psikologi ini saya kumpulkan kemudian ditambah di sana-sini, lalu diterbitkan menjadi sebuah buku. Sehingga isi buku ini, lebih menggambarkan berbagai persoalan hidup, persoalan perempuan, cinta, kekecewaan, dan keluarga,” tutur Nur Janah isteri dari H Bachtiar Nitura.[]