• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Semalam di Sabang

Muhajir JuliMuhajir Juli
Minggu, 20/11/2016 - 02:04 WIB
di Jalan-Jalan, LIFE STYLE
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

Ia begitu cepat akrab. Padahal kami baru pertama kali bertemu. Lelaki asal Madat itu punya segudang cerita tentang berbagai hal. Namun satu hal yang menarik. Ia siap mengabdi untuk Sabang.

Kami tiba di penginapan sekitar pukul19:30 WIB. Ombak Pantai Kasih sudah tak terlihat. Gelap dan rintik, telah membekukan waktu. Kota Sabang terlihat seperti gadis cantik yang dilamun rindu. Menggigil diterpa deru angin Samudera Hindia.

//Apa kabar? Enjoy// sebuah chattingan masuk. Saya melihat nama pengirim. Muslim Budiman Madat.

//Alhamdulillah, Bang. Kami baru pulang keliling Pulau Weh, Sabang. Ngopi di mana kita?//

BACAAN LAINNYA

Ilustrasi potret kemiskinan Aceh/FOTO/Hasan Basri M.Nur/aceHTrend.

APBA 2021 Tidak Fokus Pada Pengentasan Kemiskinan?

26/02/2021 - 07:32 WIB
Muslim Ayub/Foto/Istimewa.

Muslim Ayub Minta KPK Turun Ke Aceh

25/02/2021 - 19:44 WIB
Wisuda USK, Februari 2021. Foto/Ist.

Jumlah Pengangguran di Aceh Berada di Peringkat 8 Nasional

25/02/2021 - 06:56 WIB
PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). Foto/acehtrend/Bustami.

Sumut dan Kepulauan Riau Dapat Jatah Urea Subsidi dari PIM Terbanyak se-Sumatera

24/02/2021 - 16:37 WIB

//Terserah. Di manapun boleh//

//Saya “muallaf” di sini. Mohon petunjuk. Sekalian saya dan istri hendak makan mie jalak//

//Oke. Kita ketemu di warung mie jalak. Setelah itu baru ngopi//.

Hujan sudah berhenti. Dedaunan masih basah. Ombak dari laut terus-menerus menjilati Pantai Paradiso. Saya dan istri memacu sepeda motor ber plat Aceh Timur, dengan kecepatan rendah. Kota Sabang yang kecil namun sangat eksotis, terlalu sayang bila tidak dinikmati.
img_20161117_083320

Tidak begitu lama kami pun tiba di Jalan Perdagangan. Jalan ini merupakan salah satu pusat kuliner Sabang yang sudah berdiri sejak Belanda menguasai Teluk Sabang. Di dalam toko yang bercorak tahun ketika Belanda berjaya di Aceh, berbagai jenis makanan dijual.

Berbagai jenis mie dengan nama yang berbeda di jual di jalan ini. Tiap penganan memiliki sejarahnya masing-masing. Pemilik warung rata-rata etnis Tionghoa –kami menyebutnya Cina–. Penampilan mereka tetap sama dari waktu ke waktu. Baju kaos oblong, celana pendek, sandal jepit dan bahasa chengcuanya yang legendaris.

Karena masih dalam kawasan kota, harga makanan di jalan perdagangan masih aman untuk kantong rakyat jelata dan backpacker. Untuk seporsi mie–lumayan banyak– hanya Rp 10.000. Harga nasi juga masih standar. Di sini, tukang parkirnya pun patuh pada Perda. Tiap sepmor hanya dikutip 1000,00. Bila kita berikan lembaran 2000,00 pasti dikembalikan 1000. Hana istilah “Puna suwah lon balek, Bos?.”

Kembali ke topik awal. Di warung yang menjual mie jalak, seorang lelaki setengah muda sudah duduk dengan tertib. Ia tersenyum ketika melihat kami datang. Seorang pelayan segera menanyakan apa yang hendak kami pesan. Setelah itu, kami pun tenggelam dalam obrolan panjang dengan topik bebas. Tidak ketinggalan tentang media massa dan etos kerja etnis Tionghoa.

“Orang kita, yang pintar hanya memaki media orang. Naik turun jidatnya ketika menghardik koran atau web berita milik orang laim. Giliran ada media yang dibuat anak negerinya sendiri, jangankan memasang iklan, menulis opini saja enggan,” kata saya.

Muslim, begitu nama yang diberikan oleh almarhum ayahnya. Sang ayah, Teungku Budiman adalah panitia pembangunan mesjid di kampungnya. Di facebook, lulusan akutansi Universitas Syiah Kuala itu, menulis namanya:Muslim Budiman Madat.

“Menurut cerita, nama Madat itu, karena waktu zaman belanda kawasan tersebut dijadikan tempat bermadat (menghisap candu) untuk melalaikan pejuang Aceh. Hanya itu cerita yang saya dengar,” ujarnya, Rabu malam (16/11/2016).

Lupakan tentang itu. Bila ada kesempatan, saya ingin ke sana.

Kepada saya, Muslim –saya menyebutnya Bang Muslim– bercerita banyak hal tentang potensi Sabang. Laut dan pantai dengan warna biru serta terumbu karang, adalah anugerah Ilahi. Saya sepakat dengan apa yang ia sampaikan. Bagi saya, Sabang adalah hamparan ranah surga di ujung barat Pulau Sumatera.

Ya, laut, kelok jalan. Bukit dan gunung serta hutan hujan tropis yang lumayan lebat, telah menjadikan Sabang sebagai destinasi yang pantas dirindui. Kawasan ini berhasil membranding diri sebagai objek wisata dengan pemandangan alam yang luar biasa indahnya. Saya pun pernah bermimpi, andaikan saya punya cukup uang, kiranya saya ingin berlama-lama di sini, untuk menulis dan menyelesaikan naskah novel. Kenapa? Karena tiap riak yang menyentuh pasir putih, tiap gedung tua nan bersejarah, telah dan terus memberikan energi bagi saya untuk mendapatlan inspirasi.

Keindahan Sabang tidak memberikan kesempatan pikiran untuk radikal. Ombak laut terlalu romantis. Liukan ekor ikan karang, terumbu yang beraneka warna, belaian angin pantai, telah menjadikan setiap jiwa menjadi melow. Dengan kondisi jiwa yang demikian, tentu yang selalu cocok didengar adalah lagu romantis. Sabang cocok untuk cinta, tidak pas untuk angkara.

Pada pengujung pertemuan, Muslim berkata “Saya PNS. Di mana ditempatkan, di sana tanah air saya. Di mana saya bertugas, disitulah saya mengabdi.” []

Tag: #Headlineacehmuslim budiman madatsabang
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Foto: Akrabnya Tu Sop & Abu Mudi

Selanjutnya

Aceh Raih Peringkat Pertama AMH 2016

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com
LIFE STYLE

20 Calon Sineas Muda Akan Ikuti Basic Training Aceh Documentary Junior

Selasa, 23/02/2021 - 09:06 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Traveler Ini Naik Vespa dari Aceh Demi Berziarah ke Makam Pocut Meurah Intan di Blora

Senin, 22/02/2021 - 09:13 WIB
Hairil.
LIFE STYLE

Mahasiswa BBG Raih Perunggu di Ajang Olimpiade Sains Bahasa Inggris

Jumat, 19/02/2021 - 09:13 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Mahasiswa STAIN Meulaboh Juara I Lomba Catur Universitas Teuku Umar

Senin, 15/02/2021 - 12:22 WIB
Ayi Jufridar @ist
LIFE STYLE

Penulis Ayi Jufridar Terbitkan Kumpulan Cerpen “Cinta Dalam Secangkir Sanger”

Sabtu, 13/02/2021 - 18:00 WIB
Bukhari Daud, M. Ed, Bupati Aceh Besar 2007-2012. Foto: Dikutip dari Facebook Mawardi Hasan (Bang Ady).

Bupati Aceh Besar 2007-2012 Meninggal Dunia

Kamis, 11/02/2021 - 08:18 WIB
Tim STAIN Meulaboh di salah satu SMA di Simeulue. Foto/ist.
Kampus

‘Jemput’ Calon Mahasiswa, STAIN Meulaboh Mamoti ke Simeulue

Rabu, 10/02/2021 - 16:48 WIB
Malam penyerahan anugerah PWI Aceh di Anjong Monmata, Banda Aceh,Senin (8/2/2021) malam.
Komunitas

PWI Aceh Anugerahkan Tokoh Berprestasi Kepada Tu Sop

Selasa, 09/02/2021 - 15:50 WIB
Penyerahan piagam kepada pemenang lomba
Kampus

Pemenang Lomba Menulis Unimal Diumumkan, Ini Nama-namanya

Selasa, 09/02/2021 - 09:19 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Aceh Raih Peringkat Pertama AMH 2016

Aceh Raih Peringkat Pertama AMH 2016

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Massa AGAH melakukan unjuk rasa di depan Dinas Perhubungan Aceh, Kamis (25/2/2021). Mereka menduga bila 3 unit KMP Aceh Hebat dibangun dari kapal bekas pakai. Foto/Ist.

    Tuding Kapal Aceh Hebat Dibangun dari ‘Rongsokan’, Massa Demo Dishub Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muslim Ayub Minta KPK Turun Ke Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Babah Lhung Blangpidie Temukan Bayi Dalam Goodie Bag di Warungnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jumlah Pengangguran di Aceh Berada di Peringkat 8 Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pria di Idi Tunong Tusuk Besannya dengan Pisau karena Kesal pada Menantu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Ilustrasi potret kemiskinan Aceh/FOTO/Hasan Basri M.Nur/aceHTrend.
Artikel

APBA 2021 Tidak Fokus Pada Pengentasan Kemiskinan?

Redaksi aceHTrend
26/02/2021

Wakil Wali Kota Langsa, Dr H Marzuki Hamid, MM, saat disuntik vaksin tahap dua, Kamis (25/2/2021).
BERITA

Wakil Wali Kota Langsa Disuntik Vaksin Sinovac Tahap Dua

Syafrizal
25/02/2021

aceHTrend.com
BERITA

PNS Abdya Sumbang Rp54 Juta untuk Korban Gempa Sulbar dan Banjir Kalsel

Masrian Mizani
25/02/2021

Sulaiman di RS Graha Bunda Idi Rayek.
BERITA

Pria di Idi Tunong Tusuk Besannya dengan Pisau karena Kesal pada Menantu

Syafrizal
25/02/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.