ACEHTREND.CO, Aceh Utara – Abdul Wasir (18), pengungsi Rohingya yang ditempatkan di kamp pengungsi Blang Adoe, Aceh Utara, mengaku sangat menderita hidup di Provinsi Rakhine, Myanmar. Etnis minoritas Rohingya yang beragama Islam setiap saat menjadi bulan-bulanan mayoritas umat Budha.
“Saya bersama beberapa orang sempat melarikan diri ke laut. Tujuan kami semula adalah Thailand atau Malaysia. Tapi kami tidak diterima disana, diusir, sampai kemudian dibantu oleh orang Aceh,” cerita Abdul kepada aceHTrend, Senin (21/11/2016), di kamp pengungsi Blang Adoe Aceh Utara.
Abdul Wasir melanjutkan, ayah dan ibunya tak sempat melarikan diri. “Saya dapat kabar bahwa mereka telah dibunuh oleh orang Budha,” tuturnya dengan tatapan mata hampa.
“Kami bahagia tinggal di sini. Tapi dalam waktu dekat kami akan diberangkatkan ke Amerika Serikat melalui Medan,” katanya dengan bahasa Inggris terpatah-patah.
Wasir tidak mengetahui persis siapa dan lembaga apa yang akan menjemputnya untuk dibawa ke Amerika. Yang dia tahu bahwa Aceh menjadi tempat transit menuju Amerika.
“Minggu depan saya dan 24 teman akan berangkat ke Amerika melalui Medan,” ungkapnya dengan nada gembira dan optimis.
Wasir mengatakan, beberapa temannya sesame pengungsi Rohingya sudah terlebih dahulu berangkat. Tapi, ketika ditanyakan apakah dia punya kontak dengan teman-teman yang telah dahulu berangkat, Abdul Wasir hanya menggelengkan kepala.[]