• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

“KOHLER” SEGERA DIPENTASKAN: Pendidikan Sejarah Lewat Teater

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Kamis, 24/11/2016 - 08:17 WIB
di BUDAYA
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

Pertunjukan teater adalah suatu kesatuan yang diciptakan secara kolektif oleh aktor, penulis naskah, sutradara dengan dibantu tim artistik dan tim produksi, gedung pertunjukan dan tentu juga oleh penonton. Karenanya kerjasama tim selalu utama pada pertunjukan teater yang hendak digarap serius. Bagi Teater Nol dengan produksi pementasan mereka yang ke-57 kali ini menggarap naskah fenomena sejarah Aceh dengan judul “Kohler: Matinya Jenderal di Tanah Rencong” juga merupakan satu rangkaian kerjasama tim yang patut disimak seksama, akan segera berlangsung pada Jumat, 25 November 2016.

Baca juga: Jenderal Kohler “Hidup” Lagi?

Naskah yang ditulis oleh Zahra Nurul Liza seorang mahasiswi Pascasarjana Unsyiah berjudul “Kohler” tersebut telah melahirkan satu tantangan tersendiri bagi para aktor Teater Nol untuk memainkannya sebanyak dua kali pentas yaitu pada sore Jumat (25/11) pukul 16:00 WIB s.d. selesai) dan pada malamnya (Jumat (25/11) pukul 20:00 WIB s.d. selesai. Pementasan Tunggal di gedung Teater Tertutup Taman Seni dan Budaya Aceh, Banda Aceh merupakan program Pemerintah melalui UPTD TSBA untuk memberikan satu upaya serius pemerintah dalam memperhatikan dunia seni yang berkembang di provinsi Aceh khususnya teater.

Para aktor (Radius, Muna, Kurnia, Mita, Fitria) melalui hasil kerja sutradara Dody Resmal telah melaksanakan proses akhir menuju pementasan, upaya mentransformasikan struktur naskah “Kohler” menjadi tekstur panggung bernuansa sejarah Aceh terkait perjuangan bangsa Aceh dalam menghadapi emperialisme Belanda sebagai satu langkah penafsiran atas penokohan Kohler yang akhirnya dikisahkan tewas di tangan pejuang Aceh patut mendapatkan satu apresiasi atas kerja para seniman dari UKM Universitas Syiah Kuala, kampus yang sering dilabel jantung hati rakyat Aceh tersebut.

BACAAN LAINNYA

FOTO/Disbudpar Aceh.

Gairahkan Pesona Wisata Aceh, Disbudpar Aceh Gelar Tour de Koetaradja

07/03/2021 - 11:35 WIB
Ahmad Humam Hamid, Guru Besar Unsyiah.

LMC (78): Era Islam Klasik: Wabah dan Peradaban (III)

07/03/2021 - 10:52 WIB
Moeldoko. Foto/Suara.com.

That Na Teuh, Lheuh Jép Kupi, Moeldoko Jeut Keutuha Chiek Peureuté Demokrat

05/03/2021 - 21:22 WIB
Foto: Sayuti Abubakar (kanan) ketika bertemu Tumin Blang Blahdeh, yang merupakan ulama senior di Aceh. Foto: Ist.

Final! PNA Usulkan Sayuti Abubakar Sebagai Cawagub Aceh

05/03/2021 - 12:41 WIB

Perhatian seniman terhadap nilai-nilai sejarah yang terwakilkan juga lewat pementasan “Kohler” sepatutnya dirangkai juga dengan animo masyarakat Aceh secara khusus serta Indonesia secara umum untuk menumbuhkan terus-menerus nilai patriotisme dalam memperjuangkan bangsa dan wilayah yang menghargai jasa para pahlawan demi melestarikan sejarah penuh deru dan liku sepanjang masa.

Lina Sundana selaku pimpinan produksi “Kohler” dalam berbagai kesempatan jelang pementasan menyampaikan seruan dan ajakan bagi segenap penikmat seni teater di Banda Aceh maupun luar ibu kota provinsi Aceh tersebut seperti Aceh Besar dan wilayah lain agar memanfaatkan pertunjukan kali ini untuk mengenang kembali satu Jenderal Belanda telah mengalami proses panjang dalam sejarah penaklukan bangsa Aceh, namun Aceh terus saja melawan dengan merelakan segenap jiwa dan raga demi menjaga tanoh endatu, menjaga cikal bakal sebuah kawasan yang pernah menjadi pusat peradaban di benua Asia yakni Aceh Darussalam, dengan tewasnya Kohler sang jenderal, penindasan kaum penjajah kian tertekan, mestinya momentum pertunjukan ini pula dapat menjadi satu pendidikan kesejarahan bagi generasi muda untuk mengenal seperti apa kegigihan nenek moyang mereka di masa perang dunia berkecamuk.

Mengingat nilai yang kaya dari sisi sejarah dan pendidikan karakter yang dikemas lewat pementasan “Kohler”, Lina mengajak seluruh kalangan di lembaga pendidikan baik dosen, guru, siswa dan mahasiswa agar berhadir memenuhi satu perhelatan teater yang diyakin telah mendapatkan dukungan segenap pihak, ini terbukti juga dengan dipasangnya baliho di depan halaman gedung dinas pendidikan, animo kepala-kepala sekolah serta guru, termasuk guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia guna memperlihatkan kepada para siswa Didik mereka apa dan bagaimana teater?

Lina juga menyampaikan pada sesi sore hari akan ada dialog interaktif, para penonton boleh bertanya langsung dengan seluruh tim produksi “Kohler”, “ini adalah upaya pendidikan seni teater yang dikemas untuk para penonton dari kalangan pelajar maupun mahasiswa”. Dengan demikian “sambil menyelam minum air” alias menikmati tontonan dapat sekaligus usai dinikmati dapat bertanya terkait proses berteater.

Teater Nol Unsyiah melalui pementasan kali ini memberikan satu suguhan yang jauh berbeda dibandingkan pementasan “Ling Lung” pada tahun 2015 sebelumnya yang sukses membawa naskah berjenis realitas sosial, Kurnia sebagai Hayati pada naskah “Ling Lung” bermain sangat berkesan dengan kepiawaiannya menjadi tokoh utama, naskah berbentuk kritik sosial di tahun lalu tersebut memberikan satu makna bagi Kurnia sendiri bahwa proses menjadi aktor teater terus berjalan tanpa henti. Kurnia juga sangat antusias bermain sebagai salah satu tokoh di kisah sejarah kali ini, apalagi mahasiswi FKIP Sejarah Unsyiah ini memang bakal menjadi guru sejarah, “Pendidikan Sejarah lewat teater mengapa tidak” Kata Kur, panggilan akrab aktor kelahiran Aceh Barat Daya tersebut.

**Penulis adalah pengamat seni budaya, peneliti juga pengajar Bahasa dan Sastra Indonesia.

Tag: #Headline
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Kreatifitas Nakal Berbasis Aplikasi

Selanjutnya

Rindu Jadi Ahok

BACAAN LAINNYA

Kapal Kargo masa Pendudukan Belanda Bawa Barang dari Singkil ke negara-negara Eropa (foto repro)
Sejarah

Pelabuhan Singkil; Bandar Niaga Internasional di Pantai Barat Aceh

Kamis, 04/03/2021 - 10:06 WIB
Nasya
BUDAYA

Puisi-Puisi Nasya Febrila

Minggu, 28/02/2021 - 10:59 WIB
Alya Amira Asshifa
BUDAYA

Puisi Alya Amira Asshifa

Minggu, 28/02/2021 - 10:36 WIB
Nadia Ulfa
BUDAYA

[PUISI]: Makanan Bergizi

Minggu, 28/02/2021 - 10:26 WIB
Tasya Febrianda
BUDAYA

[PUISI]: Kasih Ibu

Minggu, 28/02/2021 - 10:20 WIB
Nafla Athifa
BUDAYA

[Puisi]: Indahnya Perbedaan

Minggu, 28/02/2021 - 10:14 WIB
Ilustrasi
BUDAYA

[CERPEN]: Kota dan Kematian Seorang Warganya

Sabtu, 27/02/2021 - 14:20 WIB
Nafla Atifa
BUDAYA

[PUISI]: Bangga akan Bangsaku

Minggu, 21/02/2021 - 09:07 WIB
Alya Amira As shifa
BUDAYA

Pelangi

Minggu, 21/02/2021 - 08:55 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

Rindu Jadi Ahok

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Merah Sakti @aceHTrend/Nukman Suryadi Angkat

    Kepala BPKD Subulussalam: Defisit Ini Juga Ada Kaitan Dengan Masa Merah Sakti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Utang Daerah Membengkak, Merah Sakti Sorot Kinerja Bintang-Salmaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Garda Abdya akan Bangun Rumah Layak Huni untuk Hajidah HS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • That Na Teuh, Lheuh Jép Kupi, Moeldoko Jeut Keutuha Chiek Peureuté Demokrat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kalau Kalangan Dayah Tak di Parlemen, Jangan Harap Lahir Kebijakan Pro Syariat Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

aceHTrend.com
BERITA

Polisi Tangkap Lima Terduga Penggelapan BBM dari Kapal Tanker MT Garuda Asia di Lhokseumawe

Mulyadi Pasee
07/03/2021

Ilustrasi
LIFE STYLE

Penjas BBG Gelar Kejuaraan Tenis Meja Cup untuk Pelajar, Mahasiswa, dan Dosen

Redaksi aceHTrend
07/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

Ketua DPRK Sosialisasikan Bahaya Narkoba di Kuta Alam

Teuku Hendra Keumala
07/03/2021

Ilustrasi
BERITA

Camat Langsa Barat Minta Aktivitas Gotong Royong Kembali Digalakkan

Syafrizal
07/03/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.