• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Menyusur Jalur Firdaus Laweung-Krueng Raya

Muhajir JuliMuhajir Juli
Sabtu, 26/11/2016 - 15:03 WIB
di Jalan-Jalan, LIFE STYLE
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

Tidak ada kesepakatan apapun antara saya dan istri, namun tiba-tiba kami penasaran dengan jalur Laweung- Krueng Raya, yang menurut sahibul cerita penuh dengan kisah yang tidak mengenakkan. Dengan bermodal tanya sana sini di sepanjang jalan, akhirnya kami pun berhasil mencapai Banda Aceh. Tentu dengan ingatan yang memesona.
img_20161113_143441

Dua minggu lalu, kami berangkat ke Banda Aceh dengan menggunakan sepeda motor Honda Bebek 125. Dari Bireuen, kami bergerak sekira pukul 11.00 WIB, setelah sebelumnya berkeliling pasar untuk mencari buah rumbia, yang dipesan sebagai buah tangan untuk seorang teman.

Kami berkendara dengan kecepatan 50 km/jam. Tentu kecepatan yang sangat rendah untuk ukuran perjalanan jauh. Namun karena tidak ada kepentingan yang sangat mendesak, laju kendaraan tak perlulah di atas 60 km/jam.

Usai makan siang dan melepas lelah di Grong-Grong, Pidie, kami pun kembali mengaspal. Tiba di kawasan Simpang Laweung tepatnya di lokasi warga yang berjualan pisang di bawah gubuk sederhana, timbul keinginan untuk mencoba menelusuri jalur yang asing bagi kami berdua.
img_20161113_145517

BACAAN LAINNYA

Pedagang minuman beralkohol jenis bir di Pantai Kuta, Bali. Johannes P. Christo/Koran Tempo.

Perluas Bidang Usaha Terbuka, Investor Bisa Buka Usaha Produksi Miras di Empat Provinsi

28/02/2021 - 17:50 WIB
Isma  (33) divonis tiga bulan penjara karena melanggar UU ITE. Warga Lhok Puuk, Seunuddon, Aceh Utara tersebut mengupload video percekcokan keuchik setempat dengan ibunya Isma, ke media sosial. Foto/Ist.

Rekam Pertengkaran Keuchik dan Menguploadnya ke Facebook, Ibu Muda di Aceh Utara Dijebloskan ke Penjara

28/02/2021 - 07:24 WIB
Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata/FOTO/DisbudparJamaluddin, SE Ak

Asyik, Terapkan Prokes Ketat Disbudpar Aceh Gelar Festival Kopi Kutaraja

27/02/2021 - 18:52 WIB
Sufri alias Boing (kiri) saat melaporkan pengeroyokan terhadap dirinya, Kamis (25/2/2021). Foto/Ist.

Pidato Rusyidi Keluar Jalur, Munawar Memukul Meja, Boing Dikeroyok di depan Ketua DPRK Bireuen

26/02/2021 - 16:33 WIB

“Ayuk kita coba. Siapa tahu menarik untuk sekedar mencari suasana baru,” ujar istri saya.

“Oke. Tapi Kamu punya tugas, yaitu memotret objek yang menarik untuk bahan tulisan,” kata saya.

***
Ketika roda sepeda motor mengelinding di aspal jalan yang berkurap, Laweung memberikan pesona lain. Sepanjang jalan diapit oleh perkebunan warga yang menghijau, serta jalan yang yang penuh lubang. Di sini, siapapun harus berhati-hati. Bila kurang awas, terjungkal ke badan jalan, bukan hal mustahil.

“Bek neujak peu Rossi-Rossi droneuh sino, Cut Bang,” kata istri saya, ketika sesekali saya mulai nakal dengan gas sepeda motor. Mendengar kalimat itu, saya tertawa.

“Awas, lembu tak punya spion. Mereka juga tidak punya lampu samping,” kata istri saya, tatkala berpapasan dengan kawanan lembu yang hana jideungo tet-tet. Beberapa kali memang nyaris terjadi perkara antara saya, sepmor dan lembu. Binatang berkaki empat itu, benar-benar tak tahu adab. Sesukanya menguasai jalan yang diperuntukkan untuk manusia.
img_20161113_145315

Suasana pemandangan nyaris seragam di sepanjang jalan. Kebun kosong, jalan rusak, gunung berkarang dan wajah-wajah yang menatap pelintas dengan raut penuh penasaran. Mungkin penampilan kami rada asing bagi warga tempatan.

Usai kami melewati Ibukota Muara Tiga, barulah suasana sudah agak lain. Jalanan yang dinaungi oleh tetumbuhan rindang, suasana kampung yang unik dan khas serta hal-hal lain yang tanpa sadar membawa ingatan saya ke masa lalu.

Bocah-bocah yang berbaju lusuh, yang bermain di pinggir sungai. Anak kecil yang berkejaran di pinggir jalan. Ibu-ibu yang mencuci di pinggir sungai dengan gaya khas, kain sarung yang tautannya diselip di belahan dada. Oh, romansa demikian tentu membawa alam pikir saya ke kampung halaman.
img_20161113_150637

Istri saya tentu tak lazim dengan pemandangan demikian. Ia besar di kampung yang sudah kehilangan ciri kampungnya. Sehingga agak terheran-heran ketika melihat lelaku perempuan yang mencuci kain di sungai, dengan pakaian khas itu.

Ketika memasuki perbatasan Pidie-Aceh Besar, pemandangan pun berganti dengan gunung-gunung karang yang berlatar belakang Selat Malaka yang biru. Perjalanan pun semakin seru. Kami menikmati jalur menanjak, menurun dan sesekali berhenti untuk berfoto. Ah, kami mirip seperti pasangan pengantin baru. Padahal usia pernikahan memasuki tahun ketujuh.
fb_img_1480146645638

Kami sempat beristirahat di pinggir pantai. Pemandangannya sungguh indah. Teduh dan nyaman. Ibarat menatap lelaku gadis ceudah yang berlaku sopan. Ombak yang berkejaran ke bibir pantai. Serta burung-burung laut yang saling bermain petak umpet dengan ikan-ikan yang berada di dalam gelombang.
img_20161113_152204

Ketika kami sampai ke Leungah, ada sekitar tiga kilometer jalan berbatu. Tentu saya harus ekstra hati-hati. Karena jalan demikian menawarkan ketidakpastian. Padahal di sana tidak ada tukang tempel ban. Kawasan ini nyaris tanpa rumah penduduk.
fb_img_1480146588162

Dengan perjalanan yang super lambat, hari itu kami benar-benar merengguk sepuasnya keindahan yang ada di sepanjang perjalanan. Andaikan tanpa jalan rusak, kawasan itu benar-benar jalur firdaus. Laut, gunung, lembah, dan hutan yang menghijau, menjadikan lawatan kami menjadi sangat mengembirakan.
fb_img_1480146574813
Hari itu, perjalanan kami tanpa halangan apapun. Kami tiba di Banda Aceh seiring dengan kumandang azan magrib. Sebelumnya kami beristirahat di Pasir Putih Lhok Seudu, Aceh Besar. Objek wisata ini sudah kurang menarik. Terkesan kumuh dan harga jajanan yang lumayan mahal.
fb_img_1480146608631 []

Tag: #Headlinelaweung
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Ini Kata Darwati Soal Kupi Tubruk Suak Ribee Meulaboh

Selanjutnya

Gara-Gara Arus Pendek, KFC Lhokseumawe Terbakar

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com
LIFE STYLE

20 Calon Sineas Muda Akan Ikuti Basic Training Aceh Documentary Junior

Selasa, 23/02/2021 - 09:06 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Traveler Ini Naik Vespa dari Aceh Demi Berziarah ke Makam Pocut Meurah Intan di Blora

Senin, 22/02/2021 - 09:13 WIB
Hairil.
LIFE STYLE

Mahasiswa BBG Raih Perunggu di Ajang Olimpiade Sains Bahasa Inggris

Jumat, 19/02/2021 - 09:13 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Mahasiswa STAIN Meulaboh Juara I Lomba Catur Universitas Teuku Umar

Senin, 15/02/2021 - 12:22 WIB
Ayi Jufridar @ist
LIFE STYLE

Penulis Ayi Jufridar Terbitkan Kumpulan Cerpen “Cinta Dalam Secangkir Sanger”

Sabtu, 13/02/2021 - 18:00 WIB
Bukhari Daud, M. Ed, Bupati Aceh Besar 2007-2012. Foto: Dikutip dari Facebook Mawardi Hasan (Bang Ady).

Bupati Aceh Besar 2007-2012 Meninggal Dunia

Kamis, 11/02/2021 - 08:18 WIB
Tim STAIN Meulaboh di salah satu SMA di Simeulue. Foto/ist.
Kampus

‘Jemput’ Calon Mahasiswa, STAIN Meulaboh Mamoti ke Simeulue

Rabu, 10/02/2021 - 16:48 WIB
Malam penyerahan anugerah PWI Aceh di Anjong Monmata, Banda Aceh,Senin (8/2/2021) malam.
Komunitas

PWI Aceh Anugerahkan Tokoh Berprestasi Kepada Tu Sop

Selasa, 09/02/2021 - 15:50 WIB
Penyerahan piagam kepada pemenang lomba
Kampus

Pemenang Lomba Menulis Unimal Diumumkan, Ini Nama-namanya

Selasa, 09/02/2021 - 09:19 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

Gara-Gara Arus Pendek, KFC Lhokseumawe Terbakar

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Isma  (33) divonis tiga bulan penjara karena melanggar UU ITE. Warga Lhok Puuk, Seunuddon, Aceh Utara tersebut mengupload video percekcokan keuchik setempat dengan ibunya Isma, ke media sosial. Foto/Ist.

    Rekam Pertengkaran Keuchik dan Menguploadnya ke Facebook, Ibu Muda di Aceh Utara Dijebloskan ke Penjara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bermaksud Bertamu, M. Ali Temukan Adiknya Telah Menjadi Mayat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pidato Rusyidi Keluar Jalur, Munawar Memukul Meja, Boing Dikeroyok di depan Ketua DPRK Bireuen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dek Gam Dukung Langkah Mahfud MD Usut Dugaan Penyalahgunaan Dana Otsus Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duga Banyak Penyimpangan, Warga Gampong Jijiem Kembali Segel Kantor Desa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Pedagang minuman beralkohol jenis bir di Pantai Kuta, Bali. Johannes P. Christo/Koran Tempo.
Nasional

Perluas Bidang Usaha Terbuka, Investor Bisa Buka Usaha Produksi Miras di Empat Provinsi

Redaksi aceHTrend
28/02/2021

Warga Gampong Jijiem, Keumala, Pidie, Sabtu (27/2/2021) malam menyegel kantor keuchik setempat. Foto/Ist untuk acehtrend.
Daerah

Duga Banyak Penyimpangan, Warga Gampong Jijiem Kembali Segel Kantor Desa

Muhajir Juli
28/02/2021

Nasya
BUDAYA

Puisi-Puisi Nasya Febrila

Redaksi aceHTrend
28/02/2021

Alya Amira Asshifa
BUDAYA

Puisi Alya Amira Asshifa

Redaksi aceHTrend
28/02/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.