ACEHTREND. CO, Banda Aceh – Film dokumenter Jihad Selfie salah satu film yang batal ditayangkan dalam acara Documentary Days 2016 yang berlangsung di XXI Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat-Sabtu (25/11-26/11). Ketua Pelaksana, Rahma Indira Marino, menyampaikan bahwa keputusan pembatalan yang sesungguhnya didasari oleh alasan keamanan.
Dalam penjelasannya disebutkan bahwa film Jihad Selfie yang sebelumnya pernah tayang di TIM dan sehari kemudian aparat kepolisian datang lantas menginterogasi penyelenggara.
Hasil penelusuran aceHTrend, ternyata film dokumenter Jihad Selfie ada kaitannya dengan anak Aceh. Pada website jihadselfie, Noor Huda Ismail, menceritakan sebagai berikut:
“Saya bertemu narasumber utama film ini, Akbar Maulana, remaja 16 tahun dari Aceh secara tidak sengaja di sebuah warung kebab di Kayseri Turki pada bulan Juni 2014. Akbar mendapatkan beasiswa setingkat SMA dari pemerintah Turki untuk belajar agama di SMA Imam Hatib, Kayseri. Waktu itu, ia sedang galau karena dua temannya yang juga dari Indonesia telah bergabung dengan ISIS melalui sosial media. Nah sekarang cukup dengan sosial media saja sudah mampu membuat remaja tanggung seperti Akbar ini kepincut dengan propaganda ‘Daesh’ di sosial media.
Baca juga: Ekstremisme dari Dunia Maya
Melihat fenomena ini tentu sangat menganggu diriku yang dulu pernah seumuran Akbar juga ingin menjadi bagian dari sebuah perubahan besar. Dulu perekrut mendatangiku secara personal. Bahwa kemudian kelompok kekerasan dan anti toleran kemudian memakai media sosial itu adalah konsekuensi logis karena mereka juga para manusia seperti kita yang ingin terus menyebarkan ideologi-ideologi dodol mereka itu.” []