ACEHTREND.CO, LHOKSEUMAWE – Impian, bisnis plan dan fokus adalah tiga kata penting dalam berbisnis. Kalau ketiga kata ini diamalkan dengan sepenuh hati insya Allah akan mudah meraih kesuksesan. Itulah pesan penting yang tertangkap dari bincang-bincang dengan Haji Fathani (48) di Premium Café Station beberapa waktu lalu.
Pria kelahiran Samalanga itu memiliki semangat dan komitmen luar biasa untuk sukses dalam dunia usaha. Jalan menuju sukses dirintis dengan mengedankan pendidikan, dalam hal ini pendidikan berbasis keterampilan (vokasional).
“Setelah tamat kuliah di Politeknik Lhokseumawe saya langsung bekerja pada PT. PBI di Blang Lancang, kemudian beberapa kali pindah ke perusahaan lain,” sambung pria tujuh putra-puteri ini.
Fathani mengaku sejak duduk di bangku telah bercita-cita ingin menjadi pengusaha. “Kerja pada orang lain tetap diperlukan. Selain menambah pengalaman juga untuk mengumpulkan modal,” katanya.
Setelah merasa cukup akan pengalaman dan mulai memiliki modal, Fathani memutuskan untuk merintis usaha sendiri. “Awalnya saya menjadi kontraktor. Tapi kemudian tertarik merambah usaha penyediaan Produk Air Dalam Kemasan (PADK),” tutur pria ramah ini.
Di bawah PT. PIM terdapat sebuah usaha air kemasan, Mount Aqua, yang sudah berdiri sejak tahun 1980-an. Pada tahun 2000 Mount Aqua sebenarnya sudah mendapat pasar di masyarakat, namun pelayanan tidak maksimal sehingga tidak memberi keuntungan besar. Sumber air bersih untuk Mount Aqua diambil dari hulu Krueng Peusangan.
“Maka, sejak tahun 2005 saya beranikan diri membeli seluruh saham Mount Aqua. Lalu manajemen saya benahi. Hasilnya menakjubkan, secara perlahan omset naik dari Rp 300 juta hingga kini mencapai Rp 3-3,5 miliar per bulan,” ungkapnya.
Fathani juga mengurus sertifikat halal pada MPU Aceh. “Setiap bulan petugas MPU datang untuk memastikan kehalalannya. Kami ikuti semua arahan MPU sehingga air benar-benar diproses secara halal,” katanya.
Dalam perkembangannya, produk Mount Aqua itu telah diubah merek menjadi Mount Drink. Fathani mengubah merek ini karena ada somasi dari Aqua, walau sebenarnya merek Mount Aqua jelas berbeda bacaannya dari Aqua.
Kini, Fathani tinggal menikmati buah impiannya. “Saat take over dari PIM saya sempat mengambil bantuan modal dari bank. Tapi kini sudah tertupi semua,” sambung dia.
“Kebutuhan air dalam kemasan di Aceh sangat menjanjikan. Kami hanya sanggup memproduksi 7 ribu kotak, belum sanggup mendistribusikan ke semua kota. Ke Banda Aceh baru sekitar 30 persen sanggup kami penuhi. Jika ada modal tambahan, saya punya obsesi untuk membuka pabrik air kemasan di setiap kabupaten di Aceh,” terangnya.
Semangat wirausaha juga ditular kepada anak-anaknya. Putri sulungnya, Hayatun Nafisah, disekolahkan di Entepreneur University Singapore. Putri kedua, Zahara Amelia, saat ini sedang kuliah di Jurusan Manajemen Bisnis Universitas Trisakti Jakarta. “Hayatun sudah wisuda tahun lalu, bareng anak Presiden Jokowi,” ujar Fathani.
Kepada generasi muda Aceh, Fathani berpesan untuk tidak takut menghadapi masa depan. Masih sangat banyak lowongan pekerjaan yang dapat digarap. “Yang penting ada impian, bisnis plan dan fokus. Jika tidak punya impian, maka tidak mungkin menjadi business man,” katanya.[]