Pilkada di Indonesia kian dekat menuju pemilihan pemimpin idaman rakyat. Pemilihan kepala daerah dalam pesta demokrasi di Indonesia menjadi kontes yang sangat populer di negeri ini. Berbagai macam isu bermunculan, berbagai cara pun dilakukan untuk mengait suara dari rakyat.
Terlebih dahulu secara pribadi saya menyampaikan suatu apresiasi kepada kandidat pemimpin Aceh, yang telah mengeluarkan ide-ide pembangunan yang perlu direkam. Dalam menulis pandangan ini saya mencoba menempatkan diri di luar garis kompetisi pemilihan. Karena berdiri dalam arena bisa saja terlihat dekat dan memihak walaupun kenyataan, teori idealisme mengatakan yang benar itu akan selalu benar walau minoritas yang mendukung, sedang yang salah akan tetap salah walaupun juga mayoritas memihaknya. Namun itulah kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri bahwa semua program memiliki kepentingan, baik itu kepentingan pribadi, golongan, sectoral, maupun kepentingan kerakyatan.
Tergantung di mana dan bagaimana cara kita memandangnya untuk kemaslahatan ummat dimasa sekarang dan akan datang.
Berbicara Aceh bagaikan berbicara ibu kandung, pada dasarnya. Karena Aceh adalah tanah kelahiran dimana air kehidupan itu dirasakan. Membiarkan Aceh dalam posisi diam, sama artinya menenggelamkan generasi akan datang.
Provinsi Aceh terletak antara 01o 58′ 37,2″ – 06o 04′ 33,6″ Lintang Utara dan 94o 57′ 57,6″ – 98o 17′ 13,2″ Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata 125 meter di atas permukaan laut. Pada tahun 2012 Provinsi Aceh dibagi menjadi 18 Kabupaten dan 5 kota, terdiri dari 289 kecamatan, 778 mukim dan 6.493 gampong.
Batas-batas wilayah Provinsi Aceh, sebelah Utara dan Timur berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah Selatan dengan Provinsi Sumatera Utara dan sebelah Barat dengan Samudera Indonesia. Satu-satunya hubungan darat hanyalah dengan Provinsi Sumatera Utara, sehingga memiliki ketergantungan yang cukup tinggi dengan Provinsi Sumatera Utara. (Sumber Data : website aceh.prov.id).
Dari data di atas tentunya kita semua mengerti betapa besarnya potensi pembangunan Aceh. Wilayah yang sangat strategis akan mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat Aceh secara menyeluruh, jika pemimpin ke depan memiliki kepekaan terhadap sumber alam tersebut. Aceh dari ujung barat hingga ujung timur secara keseluruhan berada pada bibir pantai, memiliki potensi besar untuk memunculkan ide cemerlang baik itu pendidikan, wisata alam, dan wira usahawan tingkat regional, nasional maupun international.
Permasalahan Pendidikan
Aceh memiki beberapa permasalah dunia pendidikan yang perlu ditinjau lebih dekat untuk mencari solusi konkrit. Beberapa faktor yang menyebabkan Aceh tertinggal dari daerah seusianya adalah karena kurangnya mendapat solusi sebagai jalan menuju sukses.
Pertama: rendahnya partisipasi masyarakat untuk melanjutkan pendidikan. menjadi problem yang sangat berpengaruh pada generasi Aceh di masa yang akan datang. pendidikan terhadap anak pada dasarnya menjadi benteng awal moralitas generasi muda untuk menghindari dari penyakit masyarakat, baik ibu berupa kriminalitas maupun pengaruh barang terlarang. Namun ironisnya, itu semua malah sedang marak terjadi.
Narkoba di Aceh tidak hanya berupa ganja yang merusak generasi muda bangsa namun benda haram jenis sabu-sabu pun sudah pernah di jajakan di bumi Sultan Iskandar Muda. Sumber berita Tribratanewsacehjaya.com menyebutkan “Satuan Reserse Narkoba Polres Aceh Jaya telah melakukan penangkapan terhadap tiga orang yang telah menyalah gunakan Narkotika jenis sabu-sabu bertempat di Keude Teunom Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya, Selasa (27/09/2016) sekira pukul 16.00 Wib”.
Ini semua terjadi karena kurangnya pembinaan di tingkat pendidikan formal maupun non formal dikalangan masyarakat, disertai kurang kesadaran keluarga yang berdampak negatif terhadap pertumbuhan pola pikir.
Kedua: rendahnya kualitas siswa dan mahasiswa. Pendidikan tidak hanya berbicara pada tahapan kuantitas maupun fasilitas semata namun juga menjadi pengaruh utama kemajuan suatu daerah adalah dipengaruhi oleh kualitas manusia yang berpendidikan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara penuh pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Hal ini bukan saja pendidikan akan berpengaruh terhadap produktivitas tetapi juga berpengaruh terhadap fertilitas masyarakat. Pendidikan menjadikan sumber daya manusia lebih bias cepat mengerti dan siap akan menghadapi perubahan. Karena pendidikan diartikan secara luas merupakan suatu proses pembelajaran yang dapat dilakukan dimana saja.
Ketiga: Keluarga ekonomi lemah mempengaruhi pola pikir pendidikan anak. Pengaruh ekonomi sangat rentan terhadap pendidikan anak, walaupun pemerintah telah menyediakan program wajib belajar 9 tahun namun itu bukan lagi solusi di masa sekarang ini. penghasilan ekonomi keluarga menjadi penentu keberlangsungannya pendidikan anak.
Padahal para orang tua sadar betul betapa pentingnya pendidikan terhadap anak mereka namun tak bisa dibantahkan lagi ketika tekanan ekonomi mengakibatkan banyak generasi putus sekolah, walaupun semua keluarga berharap anak-anaknya memiliki pendidikan yang lebih layak dan memiliki peran yang lebih dominan dikalangan masyarakat dan pemerintah tentunya.
Apalagi dewas ini, pendidikan tinggi sudah kian menjamur di Indonesia. Ini menjadi sarana utama untuk membuka pemikiran bahwa kemajuan hanya bisa dilakukan dengan adanya ilmu dan pendidikan, ibarat pohon tidaklah itu jika hanya rantai atapun dahan yang dimiliki namun sempurnanya adalah dimulai dari akar hingga menghasilkan buah yang bisa dipanen.
Nah, point-point yang disebutkan di atas mungkin hanya secuil dari sudut pendidikan yang masih menyisakan permasalahan hingga sekarang, oleh karena itu tentunya para pemimpin yang terpilih di masa yang akan datang tidak hanya mengharapkan kursi kekuasaan yang empuk dengan angka milyaran namun lebih kepada menciptakan problem solving untuk misi kemajuan dimasa yang akan datang.
Keluarga Sarjana
Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan, seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik serta dapat bertingkah sesuai norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis, intensional dan kreatif dimana peserta didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di masyarakat.
Pendidikan diharapkan melakukan sosialisasi kepada siswa mereka untuk menerima perbedaan prestise, kehormatan, dan status dalam masyarakat. juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau setidaknya tidak sesuai dengan status orang tua mereka.
Pendidikan akan selalu menjadikan ke arah perubahan, yaitu perubahan ke arah yang lebih baik. Pendidikan yang baik, ekonomi yang baik, bahkan semua mengharapkan perubahan terhadap kehidupan bahkan pemerintahan yang baik, namun semua itu tidak semata-mata muncul secara instan, tidak bisa dihadirkan dari orang lain. Perubahan itu lebih kepadapendekatan, bujukan jiwa untuk mencari dan terobsesi kepada yang lebih baik. Perubahan itu tidak selalu dipengaruhi oleh doktrin maupun karena pengaruh lingkungan sekitar, namun perubahan itu lebih cepat muncul dari dalam diri, baik itu dari diri sendiri maupun dari keluarga sendiri. Maka menciptakan perubahan tentunya mebutuhkan pendidikan. Di kala analogika ilmiah anak berpendidikan disandarkan kepada orang tua maupun keluarga tentunya memiliki efek positif yang sangat besar dalam masyarakat, Aceh membutuhkan banyak kader yang bertitel sarjana untuk membuka cakrawala dunia kemajuan yang berpikiran luas.
Dunia pendidikan tidak monoton mendidik untuk mencari pekerjaan semata-mata pada intansi pemerintah, namun lebih kepada tawaran perencaan masa depan yang lebih cerah untuk menciptakan lapangan kerja. Tentunya dengan memiliki anak di dunia pendidikan mereka juga akan menghadirkan solusi bagi keluarganya, para sarjana selalu memiliki pandangan, analisa dan harapan lebih cerah untuk memberikan jalan yang buntu bagi keluarga. Para sarjana sekurang-kurangnya menjadi patokan keluarga untuk menentukan pilihan menurut pandangan dan analisa sesuai kaca mata pendidikan yang telah diperoleh, untuk menentukan siapakah kandidat yang layak dijadikan pemimpin yang akan menciptakan solusi kemakmuran masyarakat dan akan menyediakan kemajuan berintegritas bagi para sarjana dimasa yang akan datang.
Ekonomi berencana
Pendidikan adalah sumber inovasi sosial, bermuara dari pendidikan akan menghasilkan berbagai macam inovasi sosial lainnya, tentunya juga berdampak pada ekonomi masyarakat, sebagaimana dalam buku daulat ra’jat 1932 (yayasan hatta : 2002). hatta menyampaikan pidatonya bahwa “ mendatangkan kema’moeran bagi ra’jat dan mendatangkan perhiasan hidoep”. Yang bermaksud adalah “centrally planned economic” yaitu hadirnya ekonomi berencana yang terpusat akan mendatangkan kemakmuran hidup di masyarakat.
Karena perkembangan bangsa menjadi suatu nilai yang dinamis, jadi sudah semestinya perencanaan ekonomi disusun sejak dini, sejak para generasi muda memiliki impian sebagaimana mimpinya para pejabat negera untuk memajukan tanah airnya, pemikiran pertumbuhan jangan hanya ada pada teori meja belajar di atas meja sekolah menengah, namun juga perlu direalisasikan di jenjang pendidikan tinggi. pendidikan yang tinggi sangat penting bagi bangsa bernegara untuk dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Pemerintah selaku stakeholder memiliki hak dan kewajiban untuk keberlangsungan harapan pemuda bangsa untuk menghindari dan memperbaiki dari keterpurukan yang sedang dilalui.
Pada akhirnya semua yang kita lalui harus disertai perencanaan dan komitment yang kuat bersumber dari dalam hati, tidak hanya bergerak saja apalagi hanya menyuarakannya di panggu suara semata, karena pergerakan tanpa perencanaan tidak akan bisa menentukan arah masa depan yang jelas.
Semua butuh perencanaan untuk mencapai tujuan yang hakiki, sebagaimana perencanaan untuk menjalani hidup. Karena berbagai permasalahan yang dihadapi pasti memiliki jalan dan caranya sendiri untuk mencapai solusi, dan semua itu dikembalikan pada diri kita masing-masing yang sedangmembutuhkan desain gambar kehidupan yang lebih layak dalam menata kebahagian di masa yang akan datang.