ACEHTREND.CO,Banda Aceh- Pengamat politik dan hukum Aceh Erlanda Juliansyah Putra S.H.,M.H. menyayangkan kualitas hasil debat kandidat Gubernur Aceh dan Wakil Gubernur Aceh yang berlangsung Kamis (22/12/2016) kurang memaksimalkan waktu yang diberikan.
“Beberapa memang mampu menjaga ritme. Namun ada juga dengan komunikasi yang kurang bagus, membiarkan waktu terbuang,” ujar Erlanda.
Misalnya dalam persoalan jaminan keamanan, pemberantasan narkoba, dan penanggulangan bencana yang di persiapkan oleh para panelis melalui moderator. Hanya sebahagian calon saja yang mampu memaksimalkan jawaban ini, selebihnya tidak begitu tajam dan tidak lugas dalam menjawabnya.
“Begitu juga disaat sesi tanya jawab antar kandidat yang dimanfaatkan oleh para pasangan calon untuk menyerang personal kandidat ketimbang visi misinya. Ini tentu masih jauh dari harapan,” katanya.
Padahal alangkah lebih baiknya apabila yang ditanya adalah terkait penjabaran visi misi dan program kerjanya. Walaupun ada juga yang secara nyata mengarah ke pertanyaan itu namun jawabannya masih belum begitu baik.
Erlanda yang ikut hadir pada debat, mengapresiasi timses yang mampu menghadirkan suasana sangat bersahabat.
“Timses mampu bersikap tertib dan damai ini yang harus dipertahankan oleh timses kita, karena memang sesuai dengan slogan penyelenggara pilkada bahwa pilihan boleh berbeda getanyo tetap mesyedara, itu wajib dipertahankan,”ujarnya.