ACEHTREND.CO, Bireuen – Bagi Saifannur, gempa diikuti ie beuna (tsunami) pada 12 tahun lalu kekuatannya hanya 0, 0000 sekian jika dibanding kekuatan guncangan dasyat kiamat.
Jadi baginya, gempa dan tsunami dulu, termasuk gempa Pidie Jaya baru-baru ini adalah peringatan Allah Swt agar kita yang masih hidup menyadari kekuasaan Allah Swt. “Dengan kesadaran ini diharapkan hidup kita lebih baik, lebih berguna bagi agama, orang banyak, nusa dan bangsa,” sebutnya.
Calon Bupati Bireun pada Pilkada 2017 yang didampingi Dr. Muzakkar A Gani dengan nomor urut 6 ini lalu mengingatkan gambaran kiamat dalam Surah Al Qariah.
Dalam surah itu Allah menggambarkan dasyatnya kiamat. “Pada hari itu manusia bagai anai-anai yang bertebaran, gunung-gunung bagai bulu-bulu yang dihambur-hamburkan.
Berdasarkan firman Allah itu, jelas Saifannur, manusia yang memiliki timbangan kebaikan lebih berat akan mendapatkan kepuasan, sebaliknya bagi yang ringan timbangan kebaikannya tempat kembalinya neraka Hawiyah.
“Hawiyah itu adalah neraka yang sangat panas,” ingat Saifannur tentang penutup surah al qariah.
Pasangan nomor urut 6 bertempat di lapangan Cot Gapu, Bireuen menggelar acara syukuran diiringi doa kepada korban gempa dan tsunami 2004 yang kini sudah 12 tahun. Saifannur dan Muzakkar A Gani kembali diizinkan berkompetisi di Pilkada Bireun 2017 seusai memenangkan kasasi di Mahkamah Agung. Berbekal putusan MA itu, KIP Bireuen lalu mengeluarkan SK baru yang menetapkan pasangan FAKAR dengan nomor urut 6. []