ACEHTREND.CO,Bireuen- Ruas jalan nasional Banda Aceh-Medan yang melintasi Kabupaten Bireuen memiliki sejumlah masalah. Salah satunya adalah berubah menjadi lautan bila turun hujan. Penyebabnya karena di beberapa lokasi sudah tidak memiliki saluran air di sampingnya.
Menanggapi hal tersebut, Plt. Bupati Bireuen, Ir. Mukhtar Abda, M.Si, kepada aceHTrend, Rabu (28/12/2016) mengatakan memang terdapat sejumlah masalah di sepanjang ruas jalan nasional yang melintasi Bireuen. Seperti hilangnya saluran air karena ditutupi oleh pembangunan gedung milik swasta, serta efek negatif dari perilaku manusia lainnya.
Pun demikian, Mukhtar menyebutkan bahwa pengelolaan dan perawatan ruas jalan yang berstatus nasional dikelola oleh pusat (Jakarta-red). Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan. Dalam UU tersebut, kewenangan pusat meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan.
Hal tersebut dipertegas kembali dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah, dimana dalam UU tersebut diatur untuk jalan umum nasional menjadi urusan Pemerintah Pusat. Jalan umum berstatus jalan propinsi menjadi urusan propinsi. Sedangkan kabupaten hanya mengurus jalan kabupaten dan jalan desa.
“Kalau merujuk pada aturan, ya demikian jenjang pengelolaannya. Karena ini berkaitan erat dengan tupoksi yang kemudian berefek pada anggaran,” ujarnya.
Pun demikian, sebagai Plt, ia tidak menampik bila pemerintah daerah juga punya “tanggung jawab” untuk merespon hal-hal yang menyebabkan fasilitas umum tidak bisa digunakan dengan baik. Ia berjanji, terkait kondisi ruas jalan nasional yang melintasi Bireuen akan disampaikan ke pihak yang berwenang.
Ia pun berharap, semua stake holder ikut nimbrung. Misal kondisi di Kutablang yang super becek ketika hujan, sehingga ditanami padi oleh warga, semestinya hal demikian tidaklah harus menunggu Jakarta turun tangan.
“Rentang kendali saya terbatas. Baik karena keterbatasan waktu karena Plt, juga terbatas ruang gerak. Untuk urusan kecil-kecil demikian, semestinya bisa ditangani oleh stake holder setempat. Minimal di dapil itu ada anggota dewan. Mereka kan bisa memberi masukan cepat, atau bila perlu beli saja dua atau tiga truk kerikil, selesai persoalan. Anggota DPRA asal Bireuen juga demikian,” katanya.
Ia pun berjanji, bila tidak ada halangan, dirinya akan mencoba membicarakan kondisi ruas jalan nasional ke Jakarta. “Saya akan sesuaikan waktu. Banyak yang masih harus saya lakukan. Apalagi tugad utama Plt adalah menyukseskan pilkada, disamping tugas lainnya yang juga sangat penting,” imbuhnya.