• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Asam Kareng Terancam Punah

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Rabu, 18/01/2017 - 12:26 WIB
di LIFE STYLE, Sisi Lain
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

Kareng adalah bilis yang dikeringkan. Dulu di Aceh, kareng merupakan salah satu sumber protein laut yang akrab dengan kelas bawah. Namun akhir-akhir ini harganya tak terjangkau kantung rakyat kecil. Tradisi peh asam kareng pun terancam punah.

Kartini (40) meletakkan belanjaannya dengan rada malas. Ia mengeluh semua bahan kebutuhan dapur meningkat tajam. Ikan segar yang menjadi menu wajib bagi kelas menengah di Aceh, kian tak terjangkau. “Habis cara. Dengan kondisi seperti ini, Abu Nawas pun akan kehabisan akal cerdiknya,” ujar Kartini, Rabu (18/1/2017).

Lain lagi kisah Maryana. Perempuan beranak dua dan menetap di Peusangan, dipusingkan dengan naiknya harga kareng. Satu ons 15.000 rupiah. Setara harga ikan segar di musim normal. Harga perkilogramnya 150.000 rupiah atau setara harga ikan kelas atas pada situasi normal. Ia yang biasanya menyiasati menu makan keluarga dengan tambahan asam kareng, harus kelimpungan mencari alternatif lain.

“Bisa sih diganti dengan terasi. Tapi efek negatifnya luar biasa. Terasi merupakan ancaman nyata bagi gigi. Pajoh teurasi, saket igo keumong gusi,” ujarnya sembari tertawa.

BACAAN LAINNYA

Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata/FOTO/DisbudparJamaluddin, SE Ak

Asyik, Terapkan Prokes Ketat Disbudpar Aceh Gelar Festival Kopi Kutaraja

27/02/2021 - 18:52 WIB
Sufri alias Boing (kiri) saat melaporkan pengeroyokan terhadap dirinya, Kamis (25/2/2021). Foto/Ist.

Pidato Rusyidi Keluar Jalur, Munawar Memukul Meja, Boing Dikeroyok di depan Ketua DPRK Bireuen

26/02/2021 - 16:33 WIB
Salah satu rumah dosen di Kopelma Darussalam, Sektor Selatan, yang telah difungsikan sebagai kos-kosan. Foto/acehtrend.com/Muhajir Juli.

Balada Rumah Dinas Dosen, dan Rencana Pembangunan Kampus USK

26/02/2021 - 08:44 WIB
Ilustrasi potret kemiskinan Aceh/FOTO/Hasan Basri M.Nur/aceHTrend.

APBA 2021 Tidak Fokus Pada Pengentasan Kemiskinan?

26/02/2021 - 07:32 WIB

Dalam khazanah Aceh, kareng merupakan ikan kering yang dulu menjadi hidangan istimewa. Kareng sedap disambal, dipeuleumak, diphep, dan lain sebagainya. Bahkan, bagi masyarakat Aceh yang tinggal di kawasan perladangan, kareng seringkali diramu bersama belimbing mentah yang kemudian disebut asam kareng. Biasanya, kuliner ini disajikan pada siang hari.

Bagi generasi Aceh, khususnya laki-laki, kareng juga telah menjadi menu wajib kala mereka sedang dalam proses penyembuhan khittan. Kareng yang hanya digonseng kemudian disajikan dengan nasi putih tanpa kuah. Untuk penyedap, ditambahkan sedikit garam.

“Masa penyembuhan khittan atau sunat merupakan masa diet yang paling disiplin bagi lelaki kampung. Alasannya karena kareng tidak memiliki efek negatif yang berujung lamanya masa penyembuhan. Ya, menurut orang tua saya, karena kareng tidak memiliki lemak,” kata Isnawi (40) mengenang masa “karantina” sunat.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Husaini (49). Ia ingat ketika dirinya melalui masa penyembuhan khittan. Menu wajibnya kareng gonseng dan nasi putih. “Bayangkan betapa menderitanya menggigit kareng gonseng yang pahit dan kering. Duh, tak ingin saya ulangi masa seperti itu,” kenang Husaini.

Hasil penelusuran aceHTrend, Orang Aceh tempo dulu memang menerapkan diet yang ketat kepada lelaki yang dikhittan dan perempuan melahirkan. Salah satu menu wajib untuk makan untuk mereka adalah kareng teulheu. Alasannya simple:Kareng tak memiliki lemak, sehingga tidak menyebabkan rasa gatal dan pembengkakan pada luka.

Pasca Aceh damai, model diet demikian mulai ditinggalkan karena menurut paramedis, kareng tidak tepat diberikan kepada wanita melahirkan dan lelaki tang disunat. Pun demikian, asam kareng tetap menjadi menu wajib yang setidaknya dibuatkan tiga kali dalam seminggu, atau tergantung keinginan.

“Kini, bagi kelas bawah, menu asam kareng telah menjadi hal mewah. Untuk kelas menengah sudah tak begitu ramah. Bagi kelas atas? Mungkin mereka sudah tak pernah makan asam kareng, sehingga lupa memproteksi pasar,” kata Husaini setengah menyindir.

“Bisa jadi ke depan, bagi rakyat kecil, asam kareng sudah tak pernah lagi dinikmati. Dengan demikian kuliner itupun punah dengan sendirinya,” imbuh Isnawi.[]

Foto: Internet.

Tag: #Headline
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Terampil Menjadi MC, Tjut Ika Mauliza: Terima Kasih DPD I KNPI Aceh

Selanjutnya

Catatan Meymey: Wakuncar dan Pidie Jaya

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com
LIFE STYLE

20 Calon Sineas Muda Akan Ikuti Basic Training Aceh Documentary Junior

Selasa, 23/02/2021 - 09:06 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Traveler Ini Naik Vespa dari Aceh Demi Berziarah ke Makam Pocut Meurah Intan di Blora

Senin, 22/02/2021 - 09:13 WIB
Hairil.
LIFE STYLE

Mahasiswa BBG Raih Perunggu di Ajang Olimpiade Sains Bahasa Inggris

Jumat, 19/02/2021 - 09:13 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Mahasiswa STAIN Meulaboh Juara I Lomba Catur Universitas Teuku Umar

Senin, 15/02/2021 - 12:22 WIB
Ayi Jufridar @ist
LIFE STYLE

Penulis Ayi Jufridar Terbitkan Kumpulan Cerpen “Cinta Dalam Secangkir Sanger”

Sabtu, 13/02/2021 - 18:00 WIB
Bukhari Daud, M. Ed, Bupati Aceh Besar 2007-2012. Foto: Dikutip dari Facebook Mawardi Hasan (Bang Ady).

Bupati Aceh Besar 2007-2012 Meninggal Dunia

Kamis, 11/02/2021 - 08:18 WIB
Tim STAIN Meulaboh di salah satu SMA di Simeulue. Foto/ist.
Kampus

‘Jemput’ Calon Mahasiswa, STAIN Meulaboh Mamoti ke Simeulue

Rabu, 10/02/2021 - 16:48 WIB
Malam penyerahan anugerah PWI Aceh di Anjong Monmata, Banda Aceh,Senin (8/2/2021) malam.
Komunitas

PWI Aceh Anugerahkan Tokoh Berprestasi Kepada Tu Sop

Selasa, 09/02/2021 - 15:50 WIB
Penyerahan piagam kepada pemenang lomba
Kampus

Pemenang Lomba Menulis Unimal Diumumkan, Ini Nama-namanya

Selasa, 09/02/2021 - 09:19 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

Catatan Meymey: Wakuncar dan Pidie Jaya

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Sufri alias Boing (kiri) saat melaporkan pengeroyokan terhadap dirinya, Kamis (25/2/2021). Foto/Ist.

    Pidato Rusyidi Keluar Jalur, Munawar Memukul Meja, Boing Dikeroyok di depan Ketua DPRK Bireuen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bermaksud Bertamu, M. Ali Temukan Adiknya Telah Menjadi Mayat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dek Gam Dukung Langkah Mahfud MD Usut Dugaan Penyalahgunaan Dana Otsus Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemuda Langsa Ini Olah Sabut Kelapa Jadi Kerajinan Bernilai Rupiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Senator Abdullah Puteh Janji Perjuangkan Tiga Potensi Aceh Singkil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Rapat kerja PRP PMRI Universitas Syiah Kuala @ist
BERITA

Pendekatan PMR Atasi Kesulitan Siswa Belajar Matematika

Ihan Nurdin
27/02/2021

Bupati Akmal Ibrahim beberapa waktu lalu saat menggelar pertemuan dengan seluruh ormas Islam di Masjid Agung Baitul Ghafur Abdya terkait wacana pembagian bekas lahan HGU PT CA. (aceHTrend/Masrian Mizani)
BERITA

Ormas Islam Tagih Janji Bupati Abdya Bagikan Bekas Lahan PT CA

Masrian Mizani
27/02/2021

Nazaruddin Dek Gam @ist
BERITA

Dek Gam Dukung Langkah Mahfud MD Usut Dugaan Penyalahgunaan Dana Otsus Aceh

Redaksi aceHTrend
27/02/2021

aceHTrend.com
Daerah

Bermaksud Bertamu, M. Ali Temukan Adiknya Telah Menjadi Mayat

Syafrizal
27/02/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.