ACEHTREND.CO,Bireuen- Sunardi bin Syarifuddin, duduk menunduk di ruang kerja Kapolsek Kecamatan Jangka, Bireuen, Selasa (17/1/2017) sekitar pukul 22.00 WIB. Di luar kantor, ratusan warga berkumpul. Sunardi urung digebuki massa, karena cepat diamankan oleh polisi.
Ihwal lelaki tambun itu ke kantor polisi, karena sebelumnya ia telah mengedit foto perempuan berbikini yang seolah-olah sedang berada di pantai Jangka. Dalam foto itu, dua gadis yang hanya bercawat, berdiri di depan sebuah kantin.
Tidak cukup dengan foto hoax itu, jemari Sunardi kian liar. Ia pun menulis status facebook tentang kedatangan seorang pengemis ke pantai itu dan mengabarkan bila pantai Jangka akan segera mendapat bencana, karena sudah maraknya zina di sana.
Hasil “karya” Sunardi kemudian di upload ke akun fbnya yang bernama Adi Mochas. Selanjutnya mendapat perhatian facebooker lainnya dan segera di reshare dengan ditambahkan makian terhadap pantai Jangka.
Dalam waktu tidak terlalu lama, kelakuan pemuda asal Gampong Geundot, Jangka, sampai ke warga di mana pantai itu dibuka untuk umum. Warga meradang. Sunardi pun dicari. Untung saja, Polsek Jangka di bawah komando Eka Jumadi cepat tanggap. Mereka segera mengamankan Sunardi. “Bila saja ia tak cepat diselamatkan, sungguh akan merasakan tinju bangkahulu,” ujar seorang warga dengan nada kesal.
Di depan polisi dan perwakilan warga, Sunardi terlihat kehilangan keberanian. Untuk sekedar menatap audien saja ia terlihat tak kuasa. Kegarangannya hilang, padahal beberapa waktu lalu ia begitu garang merancang fitnah untuk pedagang dan pengelola pantai wisata Jangka.
“Si Kapluk Nardi terlihat sangat pucat,” kata Fadhli, warga Jangka yang ikut dalam rapat mediasi.
Hasil rapat itu, warga memaafkan Sunardi dengan catatan ia harus meminta maaf melalui media cetak dan online. Sedangkan fb Adi Mochas yang ia kelola, kini sudah tidak bisa diakses lagi. []
Foto: Sidang mediasi yang dipimpin oleh Kapolsek Jangka, Eka Jumadi.