ACEHTREND.CO. Meulaboh – Puluhan masyarakat desa Cot Mee Kec. Tadu Raya Kabupaten Naga Raya, serta belasan mahasiswa menjemput tiga pejuang agraria dari desa Cot Mee, yaitu Chaidir (45), Julinaidi (28), dan Asubki (30) yang telah dinyatakan bebas setelah menjalani masa tahanan di LP Meulaboh pada Selasa (17/1/2017), pagi sekitar pukul 9.30 WIB.
Saat penjemputan, pihak LP dibingungkan atas kedatangan puluhan masyarakat dan mahasiswa yang datang sambil memainkan musik Rapa’i dalam penjemputan ketiga rekan mereka tersebut.
Samsuir, perwakilan masyarakat mengatakan, kedatangan mereka ke LP Meulaboh diiringi dengan musik rapa’i ini hanya untuk menyambut kebebasan rekan kami yang ditahan atas tuduhan pembakaran barak P.T Fajar Baizuri.
“Ini adalah kebahagian kami atas kebebasan mereka, dan ini bentuk dari ekspresi kami bahwa masyarakat Cot Mee sangat menantikan kebebasan mereka, selain itu kami juga ingin mengabarkan kepada mereka bertiga bahwa selama ketiganya menjalani hukuman di dalam LP kami segenap masyarakat Coet Mee masih tetap bersatu untuk terus memperjuangkan hak atas tanah yang direbut oleh kapitalis lokal,” ujar Samsuir.
Dia juga menambahkan: “perjuangan ini akan terus berlanjut meskipun rintangan terus dihadapkan kepada masyarakat, kami sadari dalam perjuangan pasti ada kosekuensinya dan kami sudah menyanggupi kosekuensi tersebut. kami juga meminta agar negara tidak buta dan tuli atas persoalan penyerobotan tanah di desa kami yang berlarut tak kunjung usai ini. Harapan besar dari kami persoalan ini secepatnya diselesaikan oleh pemerintah, agar persoalan ini tidak berlanjut pada anak cucu kami nantinya,” pungkasnya.[]