ACEHTREND.CO,Bireuen- Politik tanpa agama akan menghancurkan tatanan berbangsa dan bernegara. Karena dengan mengenyampingkan ajaran agama dalam perpolitikan, maka yang lahir adalah dunia politik (kekuasaan-red) yang menghalakan segala cara. Pada kondisi yang demikian, maka peradaban bangsa akan hancur.
Demikian disampaikan oleh Teungku H. Muhammad Yusuf A. Wahab, yang akrab disapa Tu Sop Jeunib, Minggu (19/2/2017), di Dayah Babussalam Al-Aziziyah yang ia pimpin, pada acara silaturahmi dan tausyiah.
Menurut Tu Sop, ketika politik dipandang sebagai perilaku yang tidak mengenal aturan, menghalalkan segala cara, mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram, maka peradaban bangsa dalam ancaman besar.
“Tatanan bangsa akan rusak bila politik hanya bicara kemenangan dan kekuasaan semata dengan menghalakan segala cara. Bila suara sudah bisa dibeli, maka jangan harap kemiskinan teratasi, jangan harap penguasa akan berlaku adil. Jangan harap agama akan kuat. Karena semua nilai kebaikan dan perbaikan, tidak akan pernah tegak bila kekuasaan diraih dengan cara yang salah,” terang Tu Sop.
Tu Sop melanjutkan, politik yang demikian tentu hanya menghadirkan ilusi kenikmatan yang semu. Ketika rakyat menggadaikan harga diri dan masa depan anak keturunannya dan memilih tunduk di hadapan rupiah, maka sebenarnya mereka sedang menjual diri dan masa depan kepada pasar bebas. Rezim yang berhasil menduduki kekuasaan dengan cara membeli, tentu tidak akan memberikan solusi bagi persoalan bangsa. Mereka tidak akan mampu hadir sebagai pelita, konon lagi sebagai pelindung dan pengayom rakyat.
“Hati-hati dengan penjajahan gaya baru,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Teungku H. Muhammad Yusuf A. Wahab mengatakan, ia sendiri tidak merasa kalah. Gerakan dakwah yang ia bangun telah berhasil menghasilkan arus perubahan yang signifikan. “Gerakan yang kita gerakkan bersama-sama telah menghasilkan arus yang deras. Gerakan ini baru, tapi sudah setengah rakyat di Bireuen bergabung di dalamnya. Coba bayangkan bila gerakan ini terus kita perkuat, ke depan kita bisa menjadi kekuatan dominan yang arusnya tidak akan mampu diruntuhkan,” katanya. []
Note: Dua paragraf dari berita ini telah dihilangkan atas alasan tertentu. Juga telah dilakukan penyuntingan ulang.
Terima kasih
Redaksi.