ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Komisioner Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh diminta untuk lebih aktif mensosialisasikan semua yang terkait dengan KKR Aceh.
Permintaan itu disampaikan oleh Feri Kusuma dalam Diskusi Terfokus yang dilaksanakan oleh Timang Research Center, Jumat (24/3) di Banda Aceh.
Menurut Feri, ia menerima masukan dari beragam pihak agar semua komisioner dapat memanfaatkan sarana media sosial untuk juga mensosialisasikan KKR Aceh.
“Pesan-pesan lain di luar kerja KKR Aceh sebaiknya diminimalkan, dan lebih banyak menyampaikan hal-hal seputar KKR Aceh, melalui media sosial para komisioner dapat juga membangun dialog terbuka, sehingga lebih banyak lagi publik yang ikut terdorong ambil bagian dalam mensukseskan KKR Aceh,” sebutnya.
Afridal Darmi dari KKR Aceh sepakat dengan usulan itu dan berjanji akan membicarakannnya dengan komisioner yang lain. “Ya, saya segera membawa usulan ini dalam rapat bersama,” janjinya.
Timang Research Center, melalui Diksusi Terfokus yang digelar di kantor TRC, Jumat (24/3) yang menghadirkan berbagai pihak menggali apa yang bisa dan mungkin untuk dilakukan oleh masing-masing pihak untuk tujuan pengungkapan kebenaran atas peristiwa yang terjadi di Aceh pada masa konflik.
“TRC ingin mengambil peran guna mengisi ruang kosong dari penyelesaian kasus-kasus masa lalu di Aceh, melalui kegiatan-kegiatan riset dan lainnya agar dapat menjadi bagian dari usaha mendukung suksesnya kerja KKR Aceh,” sebut pengelola TRC, Zubaidah Djohar.
Salah satu usulan penting yang mesti mendapat dukungan semua pihak adalah melakukan kompilasi data terkait kasus-kasus masa silam sehingga berbagai pihak dapat mengambil peran dalam mensukseskan kerja-kerja KKR Aceh. “Otoritas KKR Aceh bisa dipakai untuk mengumpulkan semua data yang dimiliki oleh berbagai pihak,” kata Reza Idria yang dahulu pernah terkendala persoalan data saat mengelola kegiatan Museum Ham di Aceh.
Zulfikar Muhammad dari Koalisi NGO HAM memastikan tersedianya data yang dibutuhkan meski diakuinya masih terbatas. Hal yang sama juga disampaikan Prof Syahrial Abbas bahwa banyak data yang bisa diambil di Dinas Syariat Islam. “Ada sekitar 500 data yang terkait Isbat dan ini data sah dan valid,” katanya.
Penguatan KKR Aceh juga mendapat dukungan dari Koalisi Pengungkapan Kebenaran (KPK) Aceh, dan Komisioner KKR Aceh, Afridal Darmi menyambut baik dukungan KPK Aceh dan semua pihak lainnya. []