ACEHTREND.CO, Lhoksukon – Jembatan Buket Jengkol di pedalaman Aceh Utara Kecamatan Paya Bakong selama 12 tahun pasca konflik Aceh tak kunjung diperhatikan maupun di perbaiki oleh pemerintah membuat puluhan siswa pedalaman ini kibarkan bendera merah putih dengan mengelilingi jembatan beberapa kali.
Kendati demikian, di lokasi jembatan yang rusak parah masih banyak warga yang nekat melintasi jembatan tersebut, terutama para siswa ketika kesekolah, para petani yang berkebun, karena ini merupakan satu-satunya jalur penghubung terdekat untuk warga melintasi.
Sementara Kepala Desa Peureupok Abdullah (39) Kepada media, Senin, 27 Maret 2017, menyampaikan, “Mau bagaimana lagi. Mau gak mau harus kita lewati jembatan ini. Hanya ini jembatan satu-satunya yang dapat kami lalui meski nyawa taruhannya karna kondisi kayu jembatan sudah keropot,” jelas Abdullah.
Tambah Abdullah, “Kami sudah beberapa kali mengeluhkan jembatan tersebut segera di perbaiki, karena yang kami takutkan ketika siswa melintasi jembatan,takut jatuh kebawa akibat kondisi kayu yang tidak mungkin dilalui,apa lagi ini jembatan satu – satunya yang menghubungkan antara desa peurupoek dan coet teufah,” pintanya.
Lanjutnya, kemarin ada anak yang terjatuh kebawah, akibat terperosok kayu yang lapuk, sehingga hari ini membuat pulahan siswa menentengkan bendera merah putih di jembatan tersebut sebagai wujud kekecewaan mereka terhadap pemerintah agar jembatan ini segara di perbaiki sebelum nyawa mereka melayang di jembatan yang rawan dilalui.[}