ACEHTREND.CO, Meulaboh- Raut wajah Cut Laila Chandi (32) istri dari almarhum Rado, berseri-seri. Kamis (6/4/2017), Ia menerima satu unit rumah dari Tim Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah tipe 3X6.
“Terimakasih banyak kepada tim relawan Irwandi. Kami sangat terbantu dengan adanya bantuan ini. Semoga Allah membalas semua kebaikan,” kata Cut Laila Chandi, terharu.
Rumah permanen senilai Rp 30 juta diberikan cuma-cuma kepada anaknya Cut Nadia dan Cut Febi Nabila. Kedua perempuan yang masih duduk di kelas dua MTSN dan kelas I MIN adalah anak yatim dari mantan anggota pembela tanah air (peta) kabupaten Aceh Barat.
Rumah Cut Nadia dan Cut Febi Nabila di Desa Gampa, Kecamatan Johan Pahlwan, Aceh Barat. Kondisinya memang tidak layak huni, kontruksi rumah dua anak yatim itu yang berkontruksi papan, di sana-sini terlihat bocor.
Pendapatan keluarga ini papasan, kerena pekerjaan ibu itu sehari-hari sebagai penjual keripik dilingkungan rumah mereka.
Itulah sebabnya, sebagai ujud dari rasa syukur atas kemenangan pasangan Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah sebagai Gubernur Aceh periode 2017-2022. Tim Irwandi-Nova Aceh Barat mulai menggagas pembangunan rumah bagi anak yatim. Program tersebut baru berlangsung dua hari lalu.
Sektaris panitia T. Darmansyah kepada wartawan menyampaikan, program tersebut digagas sebelum pelantikan Irwandi- Nova, diberi nama “program pembangunan rumah anak yatim”.
“Ini hari ke tiga sejak program ini digagas. Panitia berhasil mengumpul sumbangan dari relawan sebesar Rp 18 juta. Alhamdulillah hari ini kita melakukan peletakan batu pertama, dan acara peusijuk. Untuk pembangunan rumah anak yatim perdana di desa Gampa,” ungkap T. Darmansyah didampingi Amiruddin, selaku ketua panitia pembangunan rumah anak yatim di Aceh Barat.
Tim Irwandi awal rencana membuat syukuran besar-besaran. Namun tersahuti oleh Tengku Agam, sapaan Irwandi Yusuf. Bagaimana program syukuran di arahkan terhadap pembangunan rumah anak yatim. Alhasil, rencana tersebut menjadi program bersama bagi seluruh relawannya di Aceh.
“Rencana kami, program ini tidak berhenti. Ini berlanjut sampai masa-masa mendatang,” ujar T. Darmansyah.
Ditambahkan Amiruddin, (sekjen Peta Aceh). Untuk menentukan penerima rumah, panitia telah membentuk tim khusus yang melakukan asismen. Siapa yang layak menerima rumah akan ditentukan oleh tim tersebut. “targetnya, satu unit rumah selesai dalam tempo satu bulan,” ujar Amir.
Tahap pertama, tambahnya, target pembangunan rumah anak yatim sebanyak 7 unit. Panitia membangun rumah menggukana tenaga khusus (tukang bangunan) dan saat tertetu atau di hari libur, seluruh tim berkumpul guna bergotong royong agar pembanguna lebih cepat selesai.
Terkait ukuran dan gambar rumah, panitia mengaku belum punya gambar atau ukuran yang pasti. Namun beriring waktu, bentuk dan ukurannya akan pasti. “Sesuai dengan kondisi dilapangan, yang penting satu rumah maksimal memakan biaya sebesar Rp 30 juta,” katanya.
“Terimakasih atas bantuan teman-teman yang telah menyumbang. Kami juga masih membuka ruang bagi donatur lain yang ingin membatu karena masih banyak anak yatim yang butuh rumah di Aceh Batat,” tambah Amiruddin.
Amir menyebutkan, syarat utama bagi penerima adalah memiliki tanah atas nama anak yatim.
Selain, dalam bentuk uang, panitia juga menerima bantuan semen, kayu, kerikil, besi, batu-bata atau alat-alat rumah yang lain, “ini untuk memudahkan bagi penyumbang,” katanya.
Terkait trasnparansi amir menyebut, setiap selesai satu rumah, pihaknya akan mempublikasi secara keseluruhan terdahadap penggunaan anggaran.
Jika kiranya anggaran melebihi, akan dilanjutkan dengan pembanguan rumah lain, “mengenai kebutuhan dana untuk asismen ke lapangan, saya tanggung jawab, yang penting panitia tidak menggunakan uang sumbangan dari donatur,” tambahnya.
Bagi donatur yang ingin menyumbang, panitia menyediakan rekening khusus : nomor rek BRI. 017801010945530 a/n bantuan rumah anak yatim Irwandi.