• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Alahmak, Manisnya Jeruk “Dekopon-Tampok” dan Potensi Triliyunan Rupiah

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Senin, 10/04/2017 - 14:25 WIB
di Tani & Nelayan
A A
Jeruk Tampok Dekopon (Foto by Muslahuddin Daud)

Jeruk Tampok Dekopon (Foto by Muslahuddin Daud)

Share on FacebookShare on Twitter

ACEH dianugerahkan kesuburan tanah yang hampir merata, sehingga secara umum hampir semua komoditi dapat tumbuh baik, meskipun ada beberapa wilayah dengan tingkat perbedaan untuk kesesuaian komoditi. Anugerah kesuburan ini harus dioptimalkan penggunaannya dengan keilmuan dan menciptakan kondisi pemungkin untuk dilaksanakan secara maksimal. Disamping kesuburan, jumlah tanah yang berpotensi untuk digarap juga cukup besar. Berdasarkan data statistik, penggunaan lahan di aceh terbagi seperti berikut:

Perkampungan; 152.275 ha (2,69 %), Industri; 2.096 ha (2,69), Pertambangan; 180.000 (3.17 %), Persawahan 324.118 ha ( 5.71 %), pertanian tanah kering semusim 598.286 ha (10,54 %), kebun; 250.752 ha (4.42 %), perekebunan; 1.065.350 ha (18.77 %, padang; 130.000 ha (2.29 %), hutan 2.270.080 ha (39.99 %), perairan darat 206.741 ha, 3.64 %, tanah terbuka 8.833 ha (0.09 %), Lainnya 789.171 ha (8.67 %).

Dari data penggunaan lahan tersebut, jelas Aceh memiliki peluang yang cukup besar untuk mengembangkan sektor pertanian secara umum untuk kesejahteraan rakyat. Dalam tulisan edisi yang lalu penulis menguraikan potensi pisang barangan (ayam) “asoe mirah” dengan angka penghasilan yang fantastis apabila dibudidayakan dengan metode yang tepat.

Kali ini, penulis mencoba menguraikan potensi lain yang sangat besar peluang budidayakan secara massif di Aceh, yakni jeruk Dekopon. Jeruk ini berasal dari negeri sakura jepang, selain rasa buahnya yang manis kulit buahnya pun terasa manis, ditambah lagi jeruk tersebut merupakan jeruk non biji yang memungkinkan bobot buahnya mencapai 1,3 kg. Di Aceh dikenal dengan sebutan “Jeruk Tampok”, jeruk asli dari Aceh ini, dahulu banyak ditanam di wilayah Aceh Timur, jeruk ini bercirikan buahnya besar, berjambul pada bagian kepala dan rasanya sangat manis. Pada masa penjajahan jepang, sekitar tahun 1942-1943, Jeruk Tampok dibawa ke Jepang untuk diikembangkan dinegaranya dan di Jepang dikenal dengan nama Jeruk Dekopon.

BACAAN LAINNYA

Salah satu rumah dosen di Kopelma Darussalam, Sektor Selatan, yang telah difungsikan sebagai kos-kosan. Foto/acehtrend.com/Muhajir Juli.

Balada Rumah Dinas Dosen, dan Rencana Pembangunan Kampus USK

26/02/2021 - 08:44 WIB
Ilustrasi potret kemiskinan Aceh/FOTO/Hasan Basri M.Nur/aceHTrend.

APBA 2021 Tidak Fokus Pada Pengentasan Kemiskinan?

26/02/2021 - 07:32 WIB
Muslim Ayub/Foto/Istimewa.

Muslim Ayub Minta KPK Turun Ke Aceh

25/02/2021 - 19:44 WIB
Wisuda USK, Februari 2021. Foto/Ist.

Jumlah Pengangguran di Aceh Berada di Peringkat 8 Nasional

25/02/2021 - 06:56 WIB

Untuk saat ini, inilah jenis jeruk terbaik dan termahal didunia. Jeruk dari kategori Oriental Orange ini matang sempurna dengan warna Orange menyala dengan Jambul yang sempurna. Untuk sementara waktu, jeruk ini masih sulit diperoleh di pasar-pasar tradisional karena ketersediaannya masih terbatas, penggemar jeruk hanya dapatnya memperoleh di mall besar di kota-kota dengan harga yang masih sangat mahal antara 70.000 hingga 100.000 per kg. Malahan ada satu posting berita di Jepang yang menyebutkan 6 buah jeruk ini dihargai Rp. 1.000.000. Hasil penelusuran tim kami, Aceh Agro Creative Coops, PT. Mitra Agro Creative dan Tropical Agriculture Center (TAC) masih menemukan beberapa batang jeruk ini di Aceh timur. Gabungan tiga lembaga ini telah memperbanyak bibit jeruk ini dengan Teknologi Kultur Tunas, dan kini hampir 50.000 bibit di Aceh sudah siap untuk ditanaman.

Dari berbagai penelusuran dan proyeksi kebutuhan jeruk segar di sejumlah negara maju dan berkembang dibutuhkan 100 juta ton jeruk pertahun. Untuk mencapai kuota ini, dibutuhkan lahan 1 juta ha, untuk sementara budidaya Jeruk ini masih sangat terbatas di Jawa Barat, kurang dari 5000 ha.

Teknik budidaya jeruk ini sama dengan jenis lainnya, malahan jeruk ini bisa dikembangkan didataran tinggi 700 DPL lebih dan juga bisa dikembangkan di wilayah rendah. Kelebihan wilayah tinggi buahnya bisa mencapai 1,3 Kg per biji sementara di dataran rendah mencapai 0,5 kg, dengan rasa yang lebih manis.

Berdasarkan data-data penggunaan tanah yang disebutkan di atas, Aceh punya potensi untuk pengembangan kebun sangat luas. Jadi Aceh mempunyai kesempatan menjadi eksportir jeruk Dekopon dengan jumlah yang banyak. Secara historis, tanaman ini sudah terbukti tumbuh dan berkembang dengan baik dan memasyarakat di Aceh Timur. Hasil kajian tiga lembaga diatas juga berkesimpulan bahwa Agroklimat Aceh juga sangat cocok untuk pengembangan jeruk ini di seluruh wilayah Aceh.

Nilai Ekonomi yang Sangat Tinggi
Dengan budidaya, konventional yang sudah diprkatekkan oleh petani Ciwedey, Jawa Barat, setiap batang jeruk akan menghasilkan 20-30 kg per ha, sementara metode fisiology rejuvenation, jeruk Dekopon ini dapat ditanami sekitar 1000 batang per ha yang diprediksikan produksinya mencapai 70-100 kg per batang atau 70 s/d 100 ton per ha. Nilai ekonomisnya bisa dijumlahkan sendiri oleh pembaca.

Sudah tiga komoditi penulis uraikan untuk menjawab persoalan pertanian Aceh, Kakao, Pisang Ayam Asoe Mirah dan Jeruk Dekopon (Tampok), dan satu tulisan selanjutnya, penulis akan uraikan soal lada atau merica. Seandainya 4 komoditi ini akan menjadi prioritas semua stakeholder pertanian Aceh, tidak kurang 150 triliun per tahun uang akan beredar di Aceh, dengan estimasi angkatan kerja 120.000 orang. Jeruk Dekopon tidak hanya bernilai ekonomis tinggi, tetapi juga melestarikan jeruk “tampok” Aceh yang hampir punah. Kiban, na hawa?!

Tag: #Headline
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Juragan: Besok Paripurna Istimewa Penetapan Bupati/Wabup Nagan Raya Terpilih

Selanjutnya

Festival Kuliner di Lhokseumawe, Kadisbudpar Aceh: Kedepan Bisa Jadi Agenda Tahunan

BACAAN LAINNYA

Muslahuddin Daud menjelaskan dunia pertanian kepada anggota polisi Polda Aceh. Praktik lapangan digelar di Lamteuba, Aceh Besar, Selasa (27/10/2020). Foto/ Ist.
Tani & Nelayan

Ketua PDIP Aceh Ajari Cara Bertani Polisi Jelang Pensiun

Selasa, 27/10/2020 - 20:21 WIB
Waliyul Hidayah, ST., alumnus Universitas Almuslim, banting setir sebagai petani. [Ist]
Tani & Nelayan

Petani Muda Dukung Tantangan H. Mukhlis Kepada Pemuda Bireuen

Kamis, 01/10/2020 - 13:45 WIB
H. Mukhlis, A.Md. Direktur Utama PT. Takabeya Perkasa Group. (Ist)
Tani & Nelayan

H. Mukhlis Tantang Anak Muda Bireuen Bangun Usaha Bidang Pertanian & Peternakan

Rabu, 30/09/2020 - 23:51 WIB
Waliyul Hidayah, ST., alumnus Universitas Almuslim, banting setir sebagai petani. [Ist]
BERITA

Petani Muda Bireuen Tangkar Benih untuk 45 Hektar Sawah

Senin, 18/05/2020 - 06:00 WIB
Zulfan alias Pak Tani, peneliti pertanian organik. Ia belajar otodidak tanpa pernah kuliah di jurusan pertanian. [Ist]
BERITA

Zulfan, Instruktur Tani Organik yang Bukan Lulusan Sarjana Pertanian

Kamis, 13/02/2020 - 14:06 WIB
BERITA

DPR Dorong Program Peremajaan Kepala Sawit Rakyat

Senin, 16/12/2019 - 23:17 WIB
Pemandangan kebun kurma Aceh Besar dilihat dari jauh (Foto: aceHTrend/Taufik)
Tani & Nelayan

Melihat Indahnya Kebun Kurma di Aceh

Sabtu, 21/07/2018 - 14:34 WIB
aceHTrend.com
BERITA

Nelayan Aceh Singkil Dapat Modal Usaha Dari PT Growpal

Selasa, 08/05/2018 - 14:56 WIB
Muslahuddin Daud dan pepaya. Foto: Ist.
Tani & Nelayan

Pepaya MD, bukan Muslahuddin Daud

Selasa, 24/04/2018 - 15:00 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

Festival Kuliner di Lhokseumawe, Kadisbudpar Aceh: Kedepan Bisa Jadi Agenda Tahunan

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Massa AGAH melakukan unjuk rasa di depan Dinas Perhubungan Aceh, Kamis (25/2/2021). Mereka menduga bila 3 unit KMP Aceh Hebat dibangun dari kapal bekas pakai. Foto/Ist.

    Tuding Kapal Aceh Hebat Dibangun dari ‘Rongsokan’, Massa Demo Dishub Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muslim Ayub Minta KPK Turun Ke Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Babah Lhung Blangpidie Temukan Bayi Dalam Goodie Bag di Warungnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pria di Idi Tunong Tusuk Besannya dengan Pisau karena Kesal pada Menantu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jumlah Pengangguran di Aceh Berada di Peringkat 8 Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Salah satu rumah dosen di Kopelma Darussalam, Sektor Selatan, yang telah difungsikan sebagai kos-kosan. Foto/acehtrend.com/Muhajir Juli.

Balada Rumah Dinas Dosen, dan Rencana Pembangunan Kampus USK

Muhajir Juli
26/02/2021

Ilustrasi potret kemiskinan Aceh/FOTO/Hasan Basri M.Nur/aceHTrend.
Artikel

APBA 2021 Tidak Fokus Pada Pengentasan Kemiskinan?

Redaksi aceHTrend
26/02/2021

Wakil Wali Kota Langsa, Dr H Marzuki Hamid, MM, saat disuntik vaksin tahap dua, Kamis (25/2/2021).
BERITA

Wakil Wali Kota Langsa Disuntik Vaksin Sinovac Tahap Dua

Syafrizal
25/02/2021

aceHTrend.com
BERITA

PNS Abdya Sumbang Rp54 Juta untuk Korban Gempa Sulbar dan Banjir Kalsel

Masrian Mizani
25/02/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.