ACEHTREND.CO, Meulaboh- Pemuda Pembangunan Barat Selatan (Barsela), Sabtu (29/4/2017) merumuskan masalah nyata dan menyentuh kepentingan masyarakat dari wilayah Barat Selatan Aceh yang akan diusulkan dalam program pembangunan pemerintah yang baru.
Poin pembangunan dipetakan elemen sipil, pemuda dan mahasiswa tersebut sebagai rekomendasi bersama untuk pengembangan regional Barat Selatan, dan menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Aceh, terutama gubernur terpilih Irwandi Yusuf, dalam masa jabatan 2017-2022.
Inisiator dari pemuda pembangunan Barat Selatan Aceh Fitriadi Lanta mengungkapkan, untuk pengembangan Barat Selatan, mulai Aceh Jaya hingga ke Aceh Singkil masih banyak yang harus menjadi titik perhatian pemerintah Aceh dalam semua sektor pembangunan.
“Yang disuarakan ini adalah isu regional. Kita melibatkan perwakilan pemuda dari Barat Selatan supaya nantinya program ini menjadi fokus utama bagi pemerintah yang baru. Terus kita kawal, dengan harapan aspirasi ini masuk dalam RPJM pak Irwandi,” jelas Fitriadi.
Fitriadi menyatakan, poin pembangunan yang telah dipetakan tersebut akan dilokakaryakan di Aceh Singkil dalam beberapa hari mendatang dan melibatkan semua unsur masyarakat.
“Poin pembangunan nanti difinalkan di Aceh Singkil. Kita upayakan hadir dari pemerintah Aceh, DPR Aceh, Kapolda, Danrem, Gubernur terpilih serta perwakilan masyarakat Barat Selatan. Supaya program ini menjadi komitmen bersama untuk direalisasikan,” jelasnya.
Berikut gambaran program pengembangan Regional Barat Selatan yang dihasilkan dalam rapat sejumlah elemen sipil di Meulaboh, jumat malam, dan dibawa dalam dilokakarya di Aceh Singkil.
Kabupaten Aceh Jaya yang mendesak adalah pembangunan Terowongan Geurute. Aceh Barat memaksimalkan fungsi pelabuhan dan pembangunan rumah sakit regional. Untuk Nagan Raya peningkatan fungsi bandara, dan membangun pabrik CPO pengolahan minyak makan.
Untuk Aceh Barat Daya, desakan pembangunan pabrik garam dan akses transportasi Abdya-Bener Meriah. Di Aceh Selatan agar jalan menuju ke Singkil segera diselesaikan (Buluh Seuma) dan membuka kawasan wisata pegunungan. Kabupaten Simeulue menurut pemuda diperlukan pabrik ikan kaleng dan pesawat ambulance daerah.
“Sedangkan kota Subulussalam dan Singkil belum ada yang usul konkrit tadi malam. Mereka segera mengusulkannya. Itu isu per kabupaten yang berhasil di catat hasil pembasan,” katanya.
Sedangkan masalah, bersama yang disimpulkan, pembangunan pustaka regional, RS regional, pelebaran jalan se Barat Selatan Aceh, peningkatan pengawasan alat tangkap ikan oleh aparat penegak hukum, penertiban Hak Guna Usaha (HGU) dan pelaksanaan plasma- Sanksi tegas kepada perusahaan yang mengabaikan plasma.
Selain itu, pemuda juga meminta peningkatan pembangunan wisata, pemerataan pemanfaatan SDM oleh pemerintah Aceh, pemeliharaan trumbu karang, serta penertiban tambang dan ilegal logging.