*Mewakili Aceh ke Tingkat Nasional
ACEHTREND.CO, Singkil– Aceh Singkil menyabet juara pertama dan berhak mewakili Aceh ke tingkat nasional dalam lomba masakan tradisional khas daerah non beras dan serba ikan.
Juara pertama diraih Aceh Singkil, setelah menyisihkan daerah-daerah lain di Aceh, seperti Aceh Barat menggondol juara ke dua dan Aceh Besar sebagai juara tiga.
Lomba yang digelar Ikatan Ahli Boga (Ikaboga) DPD Aceh, dalam rangka memperingati Hari Kartini diselenggarakan di Queen Coffee, Lampineung, Banda Aceh, 24-26 April 2017 lalu.
Salah seorang tim peserta lomba dari Aceh Singkil, Najmiyati Syaid kepada AceHTrend mengatakan, saat lomba Aceh Singkil menampilkan berbagai masakan kuliner khas daerah, seperti ketupat sate lokan, roti jala kari lokan.
Termasuk juga, lokan goreng bumbu garing, panggang pacak ikan lele, goreng balado sambal petei campur ikan lele, anyang simboling.
Tak ketinggalan ditampilkan juga racikan anyang pakis bunga kates, kue talam pulut hitam campur durian, kue sapik sagu lamun-lamun, peyek lauk awu-awu, kripik ubi renyah dan minuman juce kedondong, buah kuini, nenas, dan gudi-gudi sagu.
Dalam lomba bergengsi bidang kuliner yang diikuti kabupaten/kota suluruh Aceh itu, Aceh Singkil menyabet juara pertama dan berhak mewakili Aceh dalam ajang yang sama di tingkat nasional.
“Alhamdulillah, dewan juri memilih dan menetapkan Aceh Singkil sebagai juara pertama. Khusus masakan Kue Talam Pulut Hitam, akan dibawa ke tingkat nasional mewakili Aceh di Jakarta,” ucap Najmiyati Syaid juga seorang pengurus Ikaboga Aceh Singkil.
Selain mengikuti lomba yang sama mewakili Aceh di tingkat nasional, terang Najmiyati, tim dari Aceh Singkil juga akan dibawa studi banding ke Brunei Darussalam pada Agustus mendatang.
Tim yang tampil mendemontrasikan masakan dari Aceh Singkil, selain Najmiyati Syaid juga ada Ibu Atmah (nyonya Dulmusrid), Ismanizar, Suratmi, Emi Erliani, Hj Maznaidar, Yusliani dan Yesi Andari (nyonya Ali Hasymi, camat Gunung Meriah).
Lomba ini, kata Najmiyati sangat positif dan perlu kita galakkan karena merupakan salah satu cara untuk melestarikan dan mengenalkan masakan khas daerah khususnya Aceh Singkil kepada masyarakat.
Sementara itu, Hj Ismaniar, SE, Ketua Ikaboga DPD Aceh memesankan kepada para DPC Ikaboga kabupaten/Kota yang berlomba supaya tetap mempertahankan khasanah masakan tradisional yang dimiliki setiap daerah.
“Aceh sangat kaya kuliner, hanya belum dikelola maksimal dan dikemas dengan baik sehingga masih kalah bersaing dengan kuliner dari negara-negara lain,” pungkas Hj Ismaniar.
Hanizar salah seorang warga, menyambut gembira atas kemenangan yang telah diraih Aceh Singkil dibidang kuliner itu.
Menurutnya, Aceh Singkil memiliki kuliner khas yang tak kalah hebat dan enaknya dari daerah lain.
“Di Aceh Singkil, banyak masakan daerah pesisir pantai dan daerah aliran sungai (DAS) yang enak. Tetapi kuliner ini, jarang ditampilkan dalam lomba-lomba. Jika perlu lomba kuliner seperti ini, selalu dilaksanakan di Aceh Singkil setiap momen yang ada,” ujar Hanizar.[]