ACEHTREND.CO, Blangpidie – Dari sejak dulu masyarakat Aceh sudah menyukai permainan layangan. Tradisi layangan biasanya dimainkan selepas melakukan panen raya, dan permainan tradisi itu sampai sekarang masih sangat disukai dikalangan masyarakat Aceh.
Dari sekian banyak kabupaten yang ada di Aceh, Aceh Barat Daya merupakan salah satu kabupaten yang masih mempraktekkan permainan tradisi tersebut, dikarenakan kegembiraan masyarakat selepas melakukan panen raya.
Namun, bagaimana halnya ketika permainan tradisi tersebut malah menjadi petaka bagi warga setempat, hal ini dirasakan oleh Wahyu Andika, salah seorang warga desa Alue Pisang, Kecamatan Kuala Batee.
“Siang itu saya berangkat dari rumah ke kampus sekira pukul 13:30 Wib, dalam perjalanan, tiba-tiba leher saya tersangkut dengan rentangan benang layang-layang yang mengakibatkan leher saya tergores oleh benang tersebut,” kisah Wahyu sambil menampakkan bekas luka dilehernya, Senin (1/5) di Blangpidie.
Dia khawatir, jika warga Abdya yang gemar main layang-layang tidak teratur tempat pelepasan layang-layang, maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Saya khawatir, jika saudara kita yang hobi main layang-layang tidak menyesuaikan tempat pelepasan layang-layang, akan terjadi hal-hal yang fatal bagi warga pengguna jalan, terlebih bagi yang menggunakan sepeda motor,” Imbuhnya
“Dia berpesan, agar kita saling menjaga untuk keselamatan kita semua, permainan tradisi tetap kita pertahankan, keselamatan juga menjadi hal yang utama,” pesan Wahyu. []
Laporan : Masrian Mizani