ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Ketua F-PAN DPRA, Asrizal H Asnawi, berang mendengar kabar adanya korban tsunami atas nama Berlin Silalahi (44) yang mengajukan izin euthanasia (penghabisan nyawa secara medis) karena mengalami sakit komplikasi ditambah tergusur dari barak tsunami Bakoy, Aceh Besar.
“Kita berkewajiban menyelamatkan Berlin dan teman-temannya yang tergusur dari barak Bakoy. Jangan biarkan dia mengakhiri hidupnya dengan cara minta suntik mati atau penghentian pengobatan,” kata Asrizal kepada aceHTrend via sambungan selular, Kamis (4/5).
“Kalau yang dekat dengan ibukota propinsi saja pemerintah lewatkan wajarlah kalau masih banyak rakyat Aceh di kabupaten/kota yang jauh dari provinsi terabaikan. Atas nama pemerintah saya meminta maaf atas kekhilafan ini,” sambung politisi PAN yang sedang menggugat uang pecahan Rp.1000 yang memasang gambar pahlawan Aceh tanpa menutup aurat.
Sehari sebelumnya aceHTrend memberitakan bahwa Safaruddin SH dari YARA sebagai kuasa hukum Berlin sudah melakukan pendaftaran minta izin euthanasia ke PN Banda Aceh pada Rabu tanggal 3 Mei 2017 hari. “Sekarang kita tunggu panggilan dan jadwal sidang,” kata Safar.
Menurut Safaruddin, semenjak dibongkarnya huntara korban tsunami di Bakoy secara paksa oleh Pemkab Aceh Besar, Berlin dan kawan-kawan tidak mempunyai tempat tinggal lagi. Selain itu, Berlin bersama isteri Ratnawati dan anak-anak tinggal di emperan rumah orang.[]