• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Mengapa Harga Bawang Putih Melonjak Tinggi ?

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Rabu, 17/05/2017 - 15:06 WIB
di Artikel, OPINI, Tani & Nelayan
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

Indonesia akan terus mengalami kejutan-kejutan dalam proses pemenuhan kebutuhan pangan rakyat, karena penanganan yang dilakukan selama ini dalam banyak hal seperti “pemadam kebakaran”. Sampai kapan ini akan terus dipraktekkan? Saat ini para Menteri Kabinet Kerja panik dengan kenaikan harga bawang putih yang ecerannya tembus di atas Rp. 70.000 per kg. Dalam media online tempo.co Menteri Pertanian bahkan mengancam importir yang menaikkan harga bawang ini.

Setelah kepanikan terhadap cabe berlalu, kini giliran bawang putih yang sedang dicari reasoning sebagai basis membuat kebijakan menekan harga. Sebagai konsumen, banyak hal yang patut dipertanyakan keefektifan kebijakan hingga harga komoditi ini layak dihargai di pasar dibwah Rp 35.000.

Dalam pemberitaan yang dilansir detik.finance, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Prihasto Seyanto, mengungkapkan salah satu upaya mengurangi ketergantungan bawang putih China tersebut, yakni mewajibkan importir menanam bawang putih lokal, minimal 5% dari kuota impor yang diberikan.”Impor itu setiap tahun sekitar 400.000 ton. Kalau importir kita paksa tanam 5% dari kuota impornya, artinya importir harus produksi bawang putih lokal 20.000 ton. Dengan perhitungan produksi per hektar 6 ton, artinya tahun depan sudah ada lahan bawang putih yang dibuka sekitar 3.200-3.300 hektar,” jelas Prihasto. Pertanyaannya kemudian, apakah kebijakan ini akan mampu menekan harga bawang putih dalam waktu singkat ?

Berdasarkan hasil penelusuran kami yang tergabung dalam TAC (Tropical Agriculture Center), saat ini bawang putih sebagian besar diimport dari China. Bawang putih yang disukai konsumen adalah yang produksi dari Hainan di China Selatan. Pulau Hainan baru baru ini mengalami banjir besar, sehingga produksi bawang putih disana rusak dan stock sangat sedikit. Sementara panen lanjutan baru akan tersedia diakhir tahun 2017. Jika iklim dan cuaca membaik, baru pada akhir tahun ini ada stok bawang putih dalam jumlah banyak, saat itu ibu-ibu rumah tangga tidak lagi menjerit.

BACAAN LAINNYA

Pakar Hukum Tata Negara dari Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Dr. M. Gaussyah, S.H., M.H/FOTO/aceHTrend.

Muhammad Gaussyah Terpilih Sebagai Dekan FH USK Periode 2021-2025

18/01/2021 - 12:55 WIB
Wakil Rektor III USK Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC/FOTO/Detak USK.

Universitas Syiah Kuala Minta BEM USK Kembalikan Bantuan Hibah Dari Pemerintah Aceh

18/01/2021 - 10:48 WIB
Munzami HS. [Ist]

Lebih 1,9 Triliun Rupiah Dana Bansos di Dalam APBA 2020 Dikelola Secara Tidak Jelas

18/01/2021 - 01:09 WIB
Ustad Asrul Maidi, Lc. Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.

Ustad Masrul Aidi, Lc: Menikah di Rumah Lebih Berkah

17/01/2021 - 16:38 WIB

Sementara kewajiban menanam juga banyak persoalan, salah satunya adalah keterbatasan bibit. Jadi seandainya dapat menanampun, baru pada akhir tahun ini juga ada panen raya, pada saat Pulau Hainan juga mulai panen raya. Jadi harga akan kembali secara alamiyah anjlok. Pada saat itu semua orang sudah akan lupa dengan masalah bawang putih, termasuk para Menteri.

Kenapa animo petani bawang putih Indonesia rendah ? Persoalan pertama adalah daya saing bawang putih lokal yang rendah. Performa bawang putih lokal kurang menarik, ukuran kecil, dan warna kulit agak gelap, sehingga harga pasaran jatuh. Meskipun konsumen mengakui aroma bawang putih lokal lebih dominan, tetapi penampilan luar merupakan daya tarik pertama buat konsumen, ukuran yang besar dan warna putih berkilat adalah ukuran bawang putih super dan berharga menarik.

Persoalan kedua adalah produktifitas yang rendah dan waktu yang panjang. Secara ekonomi waktu harga bawang putih Rp. 10.000,- per kg, pendapatan per ha hanya sekitar Rp. 50 juta, waktu panen 4 bulan total biaya produksi tidak mencukupi dan resiko penanaman yang 4 bulan sangat tinggi. Jadi petani tidak tertarik bawang putih karena tidak punya daya saing dengan komoditi lain.

Bagaimana solusi bawang putih untuk jangka panjang ? Perlu ada varietas bawang putih yang lebih cocok untuk dataran rendah dan dengan usia panen yang lebih pendek. Dan yang lebih penting lagi adalah perlu ada edukasi konsumen untuk mengkonsumsi bawang putih lokal yang lebih berkualitas. Para Menteri jangan lagi show off dengan sidak dan operasi pasar. Semua masalah perlu diseleseikan dengan data base yang akurat dan perencanaan yang matang. Bukan dengan crash program sidak dan operasi pasar. Semua Setuju? Tamah kupi si khan.

Tag: #Headline
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Warisan Ayah

Selanjutnya

Di Aceh Barat, Ratusan Satgas PA Ikut Donor Darah

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com
OPINI

Digitalisasi di Sekolah, Burukkah?

Senin, 18/01/2021 - 10:52 WIB
Sadri Ondang Jaya. Foto/Ist.

Sadri Ondang Jaya dan Singkel

Sabtu, 16/01/2021 - 23:47 WIB
Ilustrasdi dikutip dari website seni.co.id.
Jambo Muhajir

Kolom: Pelacur

Kamis, 14/01/2021 - 18:47 WIB
Fitriadi.
Artikel

Sekolah Butuh Pemimpin atau Pimpinan?

Rabu, 13/01/2021 - 09:26 WIB
Ilustrasi tewasnya Abrahah dan pasukan gajahnya saat akan menghancurkan Ka'bah / kicknews.today
Pandemi, Sejarah, dan Kebijakan

LMC (75): Era Islam Klasik, Wabah, dan Peradaban

Selasa, 12/01/2021 - 11:16 WIB
Liza Faradilla
OPINI

Kelas Online: Kesenjangan Baru Sosial Ekonomi

Senin, 11/01/2021 - 07:00 WIB
Sayuti.
Celoteh

Reshuffle Kabinet dan Kemenangan Nalar

Sabtu, 09/01/2021 - 11:15 WIB
Zulfadhli Kawom. [Ist]

Lheuh keu Saman Gop

Jumat, 08/01/2021 - 15:46 WIB
Syamsiah Ismail.

Etos Kerja ala Pengawas Sekolah 4.0

Rabu, 06/01/2021 - 13:18 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

Di Aceh Barat, Ratusan Satgas PA Ikut Donor Darah

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • aceHTrend.com

    Gas dan Lumpur Menyembur Setinggi 6 Meter, Warga Ranto Peureulak Panik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rimo: Dari Afdeling Kebun Terus Menggeliat Menjadi Pusat Perdagangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Universitas Syiah Kuala Minta BEM USK Kembalikan Bantuan Hibah Dari Pemerintah Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lebih 1,9 Triliun Rupiah Dana Bansos di Dalam APBA 2020 Dikelola Secara Tidak Jelas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammad Gaussyah Terpilih Sebagai Dekan FH USK Periode 2021-2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima silaturahmi Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo/FOTO/Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat.
Nasional

AHY Menerima Kunjungan Calon Kapolri Komjen Polisi Listyo Sigit

Redaksi aceHTrend
18/01/2021

aceHTrend.com
BERITA

Nelayan dari Luar Aceh Boleh Menangkap Ikan di Singkil, Ini Syaratnya

Sadri Ondang Jaya
18/01/2021

aceHTrend.com
BERITA

Hadapi Era 4.0, Empat Pemuda Abdya Gagas Rumoeh Digital 

Masrian Mizani
18/01/2021

Kondisi longsor di lintasan Aceh Utara-Bener Meriah di kawasan Gunung Sala, Nisam Antara, Aceh Utara.
BERITA

Waspada! Longsor Terjadi di Kawasan Gunung Sala Nisam Antara

Mulyadi Pasee
18/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.