FH muncul cantik ketika tiba di Polda Metro. Tidak ada raut sedih, apalagi gundah. Dia berjalan biasa saja, seperti orang tanpa masalah berjalan. Dengan berkerudung putih bermotif bunga, ia sesekali melempar senyum, dan terkadang menyapa dengan salam. Bandingkan dengan kasus LM dulu, yang kerap tertunduk, malu. Padahal, tuduhan kepada FH superserius, menyangkut marwahnya sebagai perempuan, chat pornografi disertai foto tanpa busana.
Polisi yakin bahwa itu asli tubuh milik FH. Artinya, tubuh cantik dan seksi yang beredar dalam chat sex WhatsApp itu milik FH, meski FH sendiri kabarnya masih membantah.
Salah seorang netizen perempuan di Facebook dengan serius menulis, “siapa yang tidak mau dengan FH yang cantik, kecuali orang gila.” Malah ada yang iseng menulis, “baguslah jika asli, pikir palsu, jadi ndak rugi lihatnya hahaha.”
Publikpun menelan mentah-mentah chat sex yang oleh penyebarnya disebut dari anymous. Akibatnya, publik marah besar kepada HRS, dan habislah karakter HRS dirontokkan. Berbagai pembelaan secara IT dikesampingkan, hanya satu kata, tangkap HRS karena sudah menista perempuan. Vonis atas HRS sudah jatuh sebelum palu hakim jatuh.
Media memanfaatkan suasana batin publik dan akhirnya semua berita dan ulasan yang mengangkat dua nama itupun laris manis, apalagi ketika HRS tidak pulang-pulang. Maka segenap sumpah serapah serta kutukanpun mengalir bebas. Ajakan Presiden Jokowi untuk tidak menghujat, menjelekkan, dan memfitnah diabaikan. Pengadilan publik di gelar di semua media sosial, HRS jadi tertuduh tanpa pembelaan dan pembuktian.
Masih ingat ketika langkah berani Abraham Samad dihentikan? Sebelum Abraham Samad dijadikan tersangka pemalsuan dokumen palsu, Ketua KPK itu dikaitkan dengan “tiga perempuan”? Tiga perempuan itu adalah Elvira Devinamira, Putri Indonesia 2014, Feriani Liem dan Syahrini, artis nyanyi. Ketiganya juga cantik, bahkan lebih cantik dari Firza Husein. Tapi khusus Syahrini, tidak terkait beredarnya foto syur melainkan diperiksa karena ada foto dirinya dengan Feriani Leim, perempuan yang fotonya dengan Abraham Samad di atas ranjang tersebar.
Dasyatnya, meski Abraham Samad membantah, ada Zainal Tahir yang menyakinkan bahwa itu foto asli, bukan rekayasa. Sebelumnya, foto Abraham Samad dengan pose mencium Elvira juga beredar dan menjadi konsumsi publik luas. Meski keduanya sudah membantah, tapi banyak media dan publik terus menelannya mentah-mentah.
Tapi ujung-ujungnya, Abraham Samad menjadi tersangka bukan pada kasus mesum, melainkan pada kasus pemalsuan dokumen. Dasyatnya, dokumen palsu ini mengalir hingga ke Jusuf Kalla. Ujungnya kasus Abraham Samad diselesaikan melalui deponering atau pekesampingan perkara.
Kasus itu ditangani Polri, setelah KPK menetapkan status tersangka pada Komjen Pol Budi Gunawan, calon Kapolri tunggal yang sudah direstui oleh Presiden Joko Widodo.
Foto yang disebut mirip Firza di chat sex WhatSApp sudah disebut polisi sebagai asli tubuh Firza, tapi soal chat apakah benar milik HRS dan apakah foto asli Firza itu beredar dalam konteks chat dengan HRS, masih belum dibuktikan, dan tidak sedikit pula yang menyebut itu chat palsu, sebagaimana palsunya chat sex atas nama BASUKI. Tapi lagi-lagi banyak publik percaya sebelum pengadilan menjatuhkan vonis.
Publik makin bertambah marah ketika HRS tidak pulang dari perjalanan ibadahnya. Tapi, benarkah, HRS tidak pulang ke Indonesia karena ia takut jika chat seks itu bisa dibuktikan keasliannya, atau ia takut pulang untuk menghindari kriminalisasi atas dirinya. Waktu yang akan menjawab, bisa jadi di rezim ini, atau di rezim lainnya, seperti kasus yang menimpa Antasari Azhar. Dulu dipercaya ia bersalah, dan kini dia dipercaya tidak bersalah. []