• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Harga Beras Mahal di tengah Panen Raya, Kenapa?

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Kamis, 18/05/2017 - 12:59 WIB
di Artikel, OPINI, Tani & Nelayan
A A
Penulis (Muslahuddin Daud) sedang berpose dengan hasil panen padi. Foto: Ist.

Penulis (Muslahuddin Daud) sedang berpose dengan hasil panen padi. Foto: Ist.

Share on FacebookShare on Twitter

Hingar bingar harga bawang putih yang sedang memuncak, semua ikut sibuk. Tidak lama lagi Presiden dan para Menteri akan kembali disibukkan dengan harga beras yang melambung tinggi, terutama di Ibu Kota Negara Jakarta. Saat ini harga beras paling jelek sudah menyentuh level Rp. 10.000,- per kg dan yang medium bawah ke tengah sudah di angka Rp. 11.000 – 12.000 per kg. Apabila harga ini berahan dalam waktu yang lama, maka dipastikan para Menteri dan Bulog akan kembali dengan jurus mautnya, Sidak dan Operasi Pasar.

Dalam pemberitaan yang dilansir beberapa media bahwa Bulog memiliki stock beras sekitar 2,4 juta ton. Mari kita analysis apakah jumlah ini mencukupi untuk operasi pasar di Jakarta dan sekitarnya, yang jumlah penduduknya sekitar 20 juta orang. Menurut BPS, kebutuhan beras adalah 3 ons tiap hari per orang. Jadi di Jakarta dan sekitarnya perlu ada persediaan beras sebanyak 6.000 ton perhari. Artinya stock Bulog yang 2,4 juta ton ini cukup untuk operasi pasar selama 400 hari. Mari kita tunggu apa operasi pasar ini akan effektif atau pasar akan selalu berjalan menurut mekanisme pasar alamiah dan harga beras tidak akan banyak berubah ?

Lalu akar persoalan (root problem) sehingga harga beras bertengger begitu tinggi di Jakarta? Kalau ada tuduhan bahwa pedagang berspekulasi dan menimbun barang, perlu pemahaman lebih jauh karena prinsip dagang membutuhkan stock yang cukup untuk mempertahankan harga, lalu kenapa mereka yang punya stock dikatakan penimbun. Kalau kemudian Bulog menyimpan 2,4 juta ton beras, apakah tidak disebut menimbun?

Mekanisme pasar selalu menganut dua parameter pokok yaitu suply and demand. Di Republik yang kita cintai ini, yang tidak ada parameter dalam ilmu ekonomi adalah isu. Parameter isu akan sulit terukur karena dia bertengger dalam bayang-bayang, namun peranannya sangat krusial dalam perubahan harga. Isu yang sangat dominan adalah kelangkaan barang dan konflik sosial, sehingga sesaat permintaan tiba-tiba meledak dan harga melambung tinggi. Kita bersyukur bahwa Indonesia sudah mampu meredam isu ini dengan situasi dan kondisinya sudah lebih kondusif. Sehingga parameter utama yang tersisa saat ini adalah Suply, karena Demand beras tidak banyak berubah, tetapi Sulpy sangat berperan dalam menentukan harga pasar.

BACAAN LAINNYA

Dian Saputra. Mahasiswa asal Singkil.

Catatan Kecil tentang Singkil

17/01/2021 - 23:45 WIB
aceHTrend.com

Gas dan Lumpur Menyembur Setinggi 6 Meter, Warga Ranto Peureulak Panik

17/01/2021 - 23:08 WIB
Marzuki Yusuf. Ketua Ikatan Masyarakat Juli (Ikmali) Banda Aceh. Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.

Pengurus Ikatan Masyarakat Juli di Banda Aceh Gelar Maulid

17/01/2021 - 19:46 WIB
Ustad Asrul Maidi, Lc. Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.

Ustad Masrul Aidi, Lc: Menikah di Rumah Lebih Berkah

17/01/2021 - 16:38 WIB

Ada apa dengan Suply beras? Menurut data yang disampaikan pemerintah, luasan panen padi saat ini melimpah, jumlah panen mestinya berkorelasi dengan harga beras yang murah. Apa yang terjadi hari ini adalah pola/model lama estimasi dan proyeksi data, tanpa memasukkan Parameter baru yakni perubahan iklim dan pemanasan global. Menurut analisis TAC (Tropical Agriculture Center) ternyata inilah yang jadi biang keladi utama. Mari kita hitung secara kualitatif. Saat ini harga gabah kering panen sawah sekitar Rp 4.200,-, tetapi rendemen kering sawah jadi beras hanya sekitar 43%. Padi dari gabah jadi beras biaya per kg sudah tembus Rp. 9.800,-. Sampai grosir Jakarta sudah Rp. 10.100,-. Maka wajarlah kalau harga beras medium tengah bawah di Jakarta eceran berharga Rp. 11.000 – 12.000 per kg ? Dimasa lalu standar kering sawah jadi beras adalah 54%, jadi dengan harga gabah kering sawah Rp. 4.200,- biaya produksi beras adalah maksimal Rp. 7800,- beras sampai Jakarta Rp 8.000,-, jadi wajar dimasa lalu harga eceran Jakarta disekitar Rp 9.000,- per kg.

Apa dampak perubahan iklim dan pemanasan global terhadap padi, sehingga Rendeman hanya tinggal 43% dari jaman dulu yang 54% ? perubahan iklim dan pemanasan global menyebabkan daun tempat fotosintesis padi kepanasan. Loss energy sangat besar karena C- terfiksasi bahan organic kembali teroksidasi menjadi C O2 yang menguap karena Respirasi padi yang tinggi. Padi gagal mendeposit makanan dalam jumlah yang cukup.

Padi mengalami pematangan dini, rata rata 10 hari lebih cepat. Pengisian tidak maksimal, hanya sekitar 70%, jadi rendemen beras turun drastis karena score kulit dan beras meningkat dan beras jadi remuk ikut menjadi bekatul dalam jumlah yang banyak. Jadilah beras berendemen hanya kisaran 40%. Jadi meskipun luasan panen tidak berkurang, tetapi padi yang jadi beras berkurang 11%. Inilah kondisi rilnya, mari berbenah, jangan terlena dengan estimasi konvensional kalau tidak mau negara akan bergolak, kuncinya adalah isi perut. Kita sadar dengan kondisi ini, kenapa tidak berbuat sekarang. Tamah kupi sikhan.

ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Organisasi Mahasiswa dan LSM Kecam Pelaku Pembunuhan di Abdya

Selanjutnya

Pendekatan Kandidat Dengan Ulama Pra Dan Paska Pilkada

BACAAN LAINNYA

Sadri Ondang Jaya. Foto/Ist.

Sadri Ondang Jaya dan Singkel

Sabtu, 16/01/2021 - 23:47 WIB
Ilustrasdi dikutip dari website seni.co.id.
Jambo Muhajir

Kolom: Pelacur

Kamis, 14/01/2021 - 18:47 WIB
Fitriadi.
Artikel

Sekolah Butuh Pemimpin atau Pimpinan?

Rabu, 13/01/2021 - 09:26 WIB
Ilustrasi tewasnya Abrahah dan pasukan gajahnya saat akan menghancurkan Ka'bah / kicknews.today
Pandemi, Sejarah, dan Kebijakan

LMC (75): Era Islam Klasik, Wabah, dan Peradaban

Selasa, 12/01/2021 - 11:16 WIB
Liza Faradilla
OPINI

Kelas Online: Kesenjangan Baru Sosial Ekonomi

Senin, 11/01/2021 - 07:00 WIB
Sayuti.
Celoteh

Reshuffle Kabinet dan Kemenangan Nalar

Sabtu, 09/01/2021 - 11:15 WIB
Zulfadhli Kawom. [Ist]

Lheuh keu Saman Gop

Jumat, 08/01/2021 - 15:46 WIB
Syamsiah Ismail.

Etos Kerja ala Pengawas Sekolah 4.0

Rabu, 06/01/2021 - 13:18 WIB
Tgk Angkasah
OPINI

Membentuk Karakter Siswa Selama Pandemi

Selasa, 05/01/2021 - 10:15 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

Pendekatan Kandidat Dengan Ulama Pra Dan Paska Pilkada

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • aceHTrend.com

    Gas dan Lumpur Menyembur Setinggi 6 Meter, Warga Ranto Peureulak Panik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • GeRAK Aceh: Hibah APBA untuk 100 Organisasi Bertentangan dengan Permendagri 39 Tahun 2020

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wali Nanggroe Kunjungi Kawasan Wisata Ulee Lheue, Ini Komentarnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ustad Masrul Aidi, Lc: Menikah di Rumah Lebih Berkah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengurus Ikatan Masyarakat Juli di Banda Aceh Gelar Maulid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Dian Saputra. Mahasiswa asal Singkil.
MAHASISWA MENULIS

Catatan Kecil tentang Singkil

Redaksi aceHTrend
17/01/2021

aceHTrend.com
Daerah

Gas dan Lumpur Menyembur Setinggi 6 Meter, Warga Ranto Peureulak Panik

Syafrizal
17/01/2021

Marzuki Yusuf. Ketua Ikatan Masyarakat Juli (Ikmali) Banda Aceh. Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.

Pengurus Ikatan Masyarakat Juli di Banda Aceh Gelar Maulid

Muhajir Juli
17/01/2021

Ustad Asrul Maidi, Lc. Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.
Komunitas

Ustad Masrul Aidi, Lc: Menikah di Rumah Lebih Berkah

Muhajir Juli
17/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.