• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Kebangkitan dan Idealisme Pemuda Masa Kini

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Minggu, 21/05/2017 - 10:42 WIB
di Artikel, OPINI
A A
Ilustrasi

Ilustrasi

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh T. Qadarisman Banta Husen

Pemuda atau lebih dikenal dengan aneuk muda merupakan harapan masa depan bangsa dan aset berharga sebuah peradaban manusia. Pemuda adalah salah satu pilar yang memiliki peran besar dalam perjalanan bangsa dan negara, Karena maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi aktif dari pemuda di negara tersebut.

Begitu juga dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan agama. karena pemuda dapat diartikan sebagai power of world seperti ucapan presiden Ir. Sukarno “berikan aku sepuluh pemuda akan kuguncang dunia”. Artinya bahwa Pemuda bisa menjadi ujung tombak pergerakan suatu bangsa. Pemuda di sini dapat kita artikan manusia yang masih berumur 18 sampai dengan 45 tahun. Maka jika dilihat dari kekuatan/spiritnya pemuda masih mempunyai semangat dan darah yang masih segar. Idealisme pemuda sangat diperlukan di tengah permasalahan besar bangsa saat ini. Bangsa Indonesia yang sangat besar ini sangat membutuhkan pemuda pemuda yang berjiwa militansi, cekatan, efektif dan kreatif yang mampu melihat tantangan menjadi sebuah peluang yang kemudian mampu menjadi garda terdepan dalam melawan berbagai ancaman yang dapat merusak keutuhan Negara republik Indonesia.

Musuh terbesar pemuda saat ini adalah perlawanan terhadap penjajahan narkoba. Karena narkoba adalah musuh yang harus dimatikan, jika pun dibiarkan akan merusak keseluruh persandian kehidupan. Maka tidak ada kata lain selain melawan segala kemudharatan bagi kita. Hal Pertama.

BACAAN LAINNYA

Dekan terpilih Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (USK) Dr. M. Gaussyah, SH MH berkunjung ke Kejaksaan Tinggi Aceh, di Ruang Kerja Kajati Aceh, Banda Aceh, Jumat (22/01/21)./FOTO/aceHTrend.

Kajati Aceh Sampaikan Gagasan Lembaga Pemasyarakatan Dengan Konsep Syariah Di Aceh

22/01/2021 - 18:02 WIB
@aceHTrend/Masrian Mizani

Bupati Akmal Luncurkan Alat Pemecah Batu Ginjal di RSUTP Abdya 

22/01/2021 - 17:05 WIB
aceHTrend.com

26 Insinyur Profesional Perdana USK Diambil Sumpahnya

22/01/2021 - 16:44 WIB
Ilustrasi @Radar Mojokerto

Diplomat Rusia Diusir dari Albania karena Abaikan Protokol Kesehatan Covid-19

22/01/2021 - 15:31 WIB

Kedua, pemuda saat ini kehilangan marwah dan martabat sehingga kharismatik pemuda yang diagung – agungkan itu tidak lagi terlihat dengan baik. Terutama mengenai prinsip dan idealisme pemuda saat ini. jarang sekali kita melihat pemuda yang potensial sebagai generasi penerus yang konsisten melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya sebagai pembaharu yang bersungguh-sungguh berjuang mewujudkan keadilan dan kemakmuran. Maka generasi muda saat ini harus terus belajar dari kesalahan masa lalu agar tidak masuk dalam lubang yang sama. Karena Kita selalu bangga dengan sejarah masa lalu tapi lupa akan sejarah yang harus kita ukir di masa depan. ini selaras dengan perkataan Bung Karno “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya” sehingga generasi muda yang digadang-gadang sebagai agent of change (agen perubahan) yang akan mengubah tatanan manusia dari arah yang tidak baik kepada perbaikan menuju ihdinas siratal mustakim yaitu jalan yang lurus dan benar yang merupakan cita cita kita bersama.

Ketiga, masalah yang dihadapi Generasi muda saat ini adalah kurang peduli dengan apa yang dicita-citakan oleh Bung Karno dan Bung Hatta, kurang peduli dengan perjuangan yang telah dilakukan oleh para generasi terdahulunya, sekarang para pemuda terlalu sibuk menghabiskan waktu untuk bermain ria tanpa mempedulikan realitas sosial atau apatisme sosial. Kurangnya diskusi atau kajian kajian keilmuan yang dilakukan pemuda saat ini. Sehingga tingkat pergerakan sosial pun sangat kurang. Hal tersebut membuat pudarnya nasionalisme yang telah dibangun generasi tua sebelumnya. Dan pemuda Indonesia dewasa ini telah banyak kehilangan jati dirinya (Hana turi droe) terutama dalam hal wawasan kebangsaan dan patriotisme (cinta tanah air) Indonesia. Sehingga perlu lagi diagungkan program gerakan bela Negara dan gerakan Cinta tanah air seperti yang lagi ngetren dilaksanakan oleh TNI dan Ormas/OKP saat ini .

Walaupun kita sadari betul bahwa Kekuatan pemuda memang sudah lama ada sebelum Bangsa Indonesia itu lahir. Teringat ketika kita membaca sejarah bahwa pemuda Indonesia telah berhasil mengguncang dunia dengan manifesto heroic dengan mendeklarasikan sumpah Pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 di Jakarta. Pemuda Indonesia menjadi pioneer dalam proses bangkitnya bangsa Indonesia untuk melakukan perlawanan sistematis terhadap imperalisme (penjajahan) Belanda dan Jepang.

Begitu pula Pada tahun 1998 pemuda Indonesia pun melakukan gerakan reformasi terhadap pemerintahan orde baru. Pemuda, mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat berhasil menggulingkan presiden 32 tahun yang menguasai kursi Presiden lndonesia. Maka kebersamaan pemuda ketika itu patut diapresiasi dalam sejarah Indonesia. Kebersamaan dan kemajemukan dapat mempersatukan seluruh elemen pemuda dalam menumpas kemunafikan dan kemungkaran yang merugikan rakyat Indonesia.

Bangsa Indonesia yang diagung – agungkan sebagai bangsa yang besar saat ini dililit oleh berbagai masalah dalam negeri diantaranya pengangguran merajalela, adanya ancaman makar untuk pimpinan bangsa, korupsi yang semakin merajalela, moral bangsa yang semakin hancur, belum lagi terjadinya perpecahan antar golongan dengan kasus penistaan agama dan lain sebaiknya. lagi lagi drama bak sinetron dimainkan oleh penguasa seakan akan bangsa ini seperti film yang disutradarai begitu lihai dan lincah yang seakan akan sinetron Cinta Fitri dan tukang bubur naik haji yang tak pernah habis episodenya. Sebuah pertanyaan besar sekaligus menjadi permasalahan bagi pemuda Indonesia adalah “bagaimana nasib bangsa dan pemuda Indonesia di masa depan?” Nothing happens until something moves atau jangan berharap sebelum ada pergerakan. Maka slogan kita yang tepat saat ini adalah Mencari yang hilang atau membangun yang sudah hancur (Setot yang ka gadoh atau peugot yang ka reuloeh)

Selamat hari kebangkitan nasional.

Penulis adalah warga Bireuen.

ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Dasyat, Gerakan 7 Juta Status Dukung Ulama Benar-Benar Viral

Selanjutnya

Mengapa Umat Islam Tidak Berpaling dari Habib Rizieq Shihab?

BACAAN LAINNYA

Ahmadi M. Isa.
Celoteh

Generasi Muda Aceh Harus ‘Divaksin’

Kamis, 21/01/2021 - 09:40 WIB
Mukhlis Puna
OPINI

Asal Mula Siswa Berkarakter Berawal dari Guru

Rabu, 20/01/2021 - 11:46 WIB
Ahmad Humam Hamid, Guru Besar Unsyiah.
OPINI

LMC (76): Orang Tua dan Covid-19: Kenapa Harus Serius?

Selasa, 19/01/2021 - 18:48 WIB
Bendera Pemerintah Otonomi Bangsamoro. Foto?ist.
Jambo Muhajir

Jalan Tengah untuk Bendera Aceh

Selasa, 19/01/2021 - 16:03 WIB
aceHTrend.com
OPINI

Digitalisasi di Sekolah, Burukkah?

Senin, 18/01/2021 - 10:52 WIB
Sadri Ondang Jaya. Foto/Ist.

Sadri Ondang Jaya dan Singkel

Sabtu, 16/01/2021 - 23:47 WIB
Ilustrasdi dikutip dari website seni.co.id.
Jambo Muhajir

Kolom: Pelacur

Kamis, 14/01/2021 - 18:47 WIB
Fitriadi.
Artikel

Sekolah Butuh Pemimpin atau Pimpinan?

Rabu, 13/01/2021 - 09:26 WIB
Ilustrasi tewasnya Abrahah dan pasukan gajahnya saat akan menghancurkan Ka'bah / kicknews.today
Pandemi, Sejarah, dan Kebijakan

LMC (75): Era Islam Klasik, Wabah, dan Peradaban

Selasa, 12/01/2021 - 11:16 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

Mengapa Umat Islam Tidak Berpaling dari Habib Rizieq Shihab?

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • aceHTrend.com

    Siswa dari Pesantren Tradisional yang Tidak Memiliki NISN Terancam Dikeluarkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komisi VI DPRA Minta Anggaran Rp3,5 Triliun di Dinas Pendidikan Aceh Tepat Sasaran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Waroeng Melayu Abdya Resmi Dibuka, Pemesanan Bisa Melalui Aplikasi Lapak Baroe

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dinkes Banda Aceh Buka Penerimaan Tenaga Kontrak, Ini Syaratnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mantan Menteri Rokhmin Dahuri Dorong USK Menjadi Kampus Berbasis Riset

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Dekan terpilih Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (USK) Dr. M. Gaussyah, SH MH berkunjung ke Kejaksaan Tinggi Aceh, di Ruang Kerja Kajati Aceh, Banda Aceh, Jumat (22/01/21)./FOTO/aceHTrend.
Hukum

Kajati Aceh Sampaikan Gagasan Lembaga Pemasyarakatan Dengan Konsep Syariah Di Aceh

Redaksi aceHTrend
22/01/2021

@aceHTrend/Masrian Mizani
BERITA

Bupati Akmal Luncurkan Alat Pemecah Batu Ginjal di RSUTP Abdya 

Masrian Mizani
22/01/2021

aceHTrend.com
BERITA

26 Insinyur Profesional Perdana USK Diambil Sumpahnya

Redaksi aceHTrend
22/01/2021

Ilustrasi @Radar Mojokerto
BERITA

Diplomat Rusia Diusir dari Albania karena Abaikan Protokol Kesehatan Covid-19

Redaksi aceHTrend
22/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.